Liputan6.com, Jakarta Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket menyebut serangan Rusia ke Ukraina merupakan invasi besar-besaran. Hal itu diungkapkannya saat diwawancara Liputan6.com.
"Apa yang kita lihat di Ukraina saat ini adalah invasi besar-besaran ke sebuah negara berdaulat oleh militer Rusia," kata Vincent.
Baca Juga
Ia beralasan, invasi tersebut termasuk skala besar karena dilakukan lewat darat, udara, dan laut. Kehancuran akibat invasi Rusia itu pun disebutnya sangat luar biasa.
Advertisement
"Kehancuran besar terjadi di seluruh infrastruktur negara dan infrastruktur sipil," katanya.
Seperti diketahui, Rusia memutuskan menyerang Ukraina per 24 Februari 2022. Menurut catatan pemerintah Ukraina, korban anak-anak Ukraina sudah mencapai 117 orang. Angka itu berdasarkan data Kantor Jaksa Agung Ukraina pada Selasa 22 Maret.
Menurut informasi situs pemerintah Ukraina, Ukrinform, Rabu (23/2/2022), ada 117 anak yang meninggal dan 155 lainnya terluka. Korban terbanyak berasal dari daerah Kyiv, yakni 58 anak.
Â
Â
Krisis Kemanusiaan Terjadi
Vincent menambahkan, yang terjadi di Ukraina saat ini merupakan krisis kemanusiaan. Pasalnya, banyak rumah sakit, infrastruktur yang hancur akibat serangan tersebut.
Selain itu, banyak ribuan warga sipil yang tewas akibat peperangan Rusia dan Ukraina.
"Ribuan warga sipil tewas dalam perang ini. Dan, tentu saja, puluhan ribu orang terperangkap di kota-kota yang dikepung dan ditembaki dengan artileri dan misil. Jadi, krisis kemanusiaan besar sedang terjadi," katanya.
Advertisement
Uni Eropa Ambil Tindakan
Lebih lanjut, Vincent juga mengatakan Uni Eropa telah melakukan tindakan untuk menghentikan serangan tersebut. Tindakan yang telah dilakukan antara lain lewat jalan politik.
Sayangnya, tindakan Uni Eropa itu tidak diindahkan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
"Dia tidak mengindahkan imbauan kami dan imbauan yang dibuat banyak orang lain, dan hal ini sangat kami sesali," katanya.
Bantuan Keuangan
Vincent mengatakan, Uni Eropa juga mengerahkan bantuan keunagan untuk Ukraina.
"Bantuan keuangan kami berikan untuk menjaga pemerintah di negara itu berjalan, gaji dibayar, dan sebagainya. Baru minggu lalu, uang senilai €1,2 miliar diberikan oleh UE ke Ukraina," ujar Vincent.
Â
Advertisement