Sukses

Pemain WNBA Diharap Tak Ribut Soal Brittney Griner

Pemain WNBA Brittney Griner ditahan di Rusia setelah ditemukan kartid vape berisi minyak ganja. Hal ini membuat Griner terancam hingga 10 tahun penjara.

Liputan6.com, Jakarta - Pemain WNBA Brittney Griner ditangkap di bandara dekat Moskow karena diduga memiliki kartid vape yang mengandung minyak ganja. Sejak itu, Griner ditahan setelah Rusia memulai invasinya ke Ukraina. 

Salah satu legenda WNBA Lisa Leslie menjelaskan untuk tidak membuat “keributan besar” tentang penangkapan Griner. Hal ini diungkapkan langsung oleh Lisa dalam sebuah siniar ‘Saya Adalah Atlet’.

“Itu yang kami beritahu. Dan saya tidak ingin mengatakan siapa yang memberi tahu kami. Saya tidak ingin mengatakan siapa yang mengatakan itu, tetapi itu sudah menyebar ke seluruh dunia bola basket perempuan,” ucap Lisa dilansir dari foxnews.com, Sabtu (26/3/2022). 

Leslie menjelaskan dia takut dengan apa yang terjadi pada Griner saat dia harus ditahan di Rusia. 

2 dari 4 halaman

Campur Tangan WNBA

Sebelumnya, Asosiasi Liga Basket Wanita (WNBA) di AS juga menjelaskan akan membantu  salah satu pemainnya yang ditahan di Rusia. 

Pihak WNBA telah bekerja sama dengan pemerintah Amerika Serikat setelah kantor TASS mengumumkan penahan Griner diperpanjang hingga 19 Mei. Namun, sejauh ini pihak WNBA belum menjelaskan mengenai perkembangan lebih lanjut proses yang mereka lakukan. 

3 dari 4 halaman

Dalam Kondisi Baik

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Ned Price mengatakan mendapat kabar dari pejabat Kedutaan Besar di Rusia mengatakan Griner dalam kondisi baik. 

Sebagai diketahui, pemerintah Rusia memang menginzinkan Amerika Serikat untuk memberikan akses konsuler ke Griner beberapa minggu setelah penangkapannya. Komisaris WNBA Cathy Engelbert bahwa Griner dapat melakukan kontak dengan agen dan keluarga setiap hari. 

“Kami melakukan kontak sehar-hari dengan agennya, keluarganya, dan perwakilan hukumnya. Jadi semua orang berkoordinasi tentang ini dan jelas kami tidak ingin melakukan atau mengatakan apa pun yang akan membahayakan keselamatannya," kata Engelbert. 

 

Penulis: Jesslyn Koesman

4 dari 4 halaman

Infografis