Liputan6.com, Jakarta - Tommy Wright merasa posisinya sebagai pelatih Kilmarnock masih aman usai laga Divisi II Liga Skotlandia melawan Dunfermline Athletic, Desember 2021. Pasalnya, pertandingan dihentikan karena kabut tebal.
Kinerja Kilmarnock di partai itu juga tidak buruk. Mereka sempat memimpin melalui penalti Oli Shaw, sebelum Dunfermline menyamakan kedudukan lewat Craig Wighton.
Baca Juga
VIDEO: Manchester United Telan Kekalahan 2-0 di Kandang Wolverhampton, Sang Kapten Diganjar Kartu Merah
Kabar Duka, Dokter Tim Persib Bandung Raffi Ghani Meninggal Dunia
Sepanjang Tahun, MilkLife Soccer Challenge 2024 Sukses Tumbuhkan Minat Siswi MI dan SD Rangkai Mimpi jadi Bintang Sepak Bola Masa Depan
Kilmarnock lalu kehilangan kans merebut kemenangan karena wasit Craig Napier. Sang pengadil menilai duel sulit dilanjutkan akibat kondisi cuaca di menit ke-63.
Advertisement
Dalam situasi ini, Wright semestinya tetap dipercaya untuk menjalankan tugas. Namun nyatanya manajemen Kilmarnock tetap bersikap tegas. Mereka memberhentikan Wright yang dinilai gagal mengangkat tim.
"Saya tahu betapa besar hasrat Tommy memberi kesuksesan bagi klub. Semua tahu target utama kami adalah kembali ke Divisi I. Kami menyesal harus mengambil keputusan ini," kata Direktur Kilmarnock Billy Bowie dilansir BBC.
Performa Buruk
Kilmarnock terdegradasi dari kasta tertinggi pada musim panas 2021. Mereka kemudian mencoba kembali naik ke level tertinggi. Namun, rapor empat kali kalah dalam lima pertandingan membuat Kilmarnock keluar zona play-off promosi.
Performa tersebut mendorong manajemen untuk memecat Wright. "Dengan sisa kompetisi dan adanya bursa transfer, kami akan fokus menunjuk pelatih baru yang bisa menunaikan misi tersebut," tandas Bowie.
Advertisement
Keputusan Sudah Diambil
Terlepas itu, pemilihan waktu manajemen Kilmarnock untuk mengumumkan pemecatan Wright menciptakan tanda tanya. Banyak pun yang menduga nasib Wright tidak banyak berubah terlepas hasil duel kontra Dunfermline.
"Ini diambil setelah laga yang dibatalkan. Saya jadi berpikir mereka sebenarnya sudah menentukan sikap sebelum pertandingan," ujar eks gelandang timnas Skotlandia Michael Stewart.
Infografis
Advertisement