Sukses

Mengenal Senam Aerobik: Sejarah, Gerakan, dan Manfaatnya

Senam aerobik merupakan salah satu disiplin senam yang populer di kalangan masyarakat. Olahraga ini berguna untuk meningkatkan kerja jantung serta menjaga berat tubuh ideal. Simak penjelasan mengenai sejarah, gerakan, dan manfaat senam aerobik melalui artikel ini!

Liputan6.com, Jakarta Senam aerobik merupakan disiplin senam yang menggabungkan rangkaian gerak dengan irama musik berkesinambungan dalam durasi waktu tertentu. Senam aerobik bertujuan untuk meningkatkan masuknya oksigen ke dalam tubuh.

Senam aerobik umumnya melibatkan perpindahan tubuh yang lincah, sehingga membuat jantung terpacu. Olahraga ini menuntut pesenam untuk menampilkan gerakan yang kompleks dan berintensitas tinggi secara terus-menerus sesuai alunan musik.

Melansir modul resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), olahraga senam aerobik kerap dipilih masyarakat lantaran dianggap mampu menjaga kebugaran tubuh. Di samping itu, disiplin senam ini juga cocok diterapkan oleh seseorang yang ingin aktif membakar energi.

Pola gerakan dalam senam aerobik bersumber dari kombinasi langkah kaki dan gerakan lengan. Jika dipadukan dengan musik, gerakan senam aerobik akan menciptakan koreografi yang dinamis, berirama, dan berkelanjutan.

Elemen-elemen senam aerobik dapat diklasifikasikan ke dalam salah satu dari empat kelompok, yakni elemen kekuatan dinamis (seperti push up), statis (seperti dukungan dan planche), lompatan, serta keseimbangan dan fleksibilitas.

Dikutip dari laman resmi Fédération Internationale de Gymnastique, dasar dari semua rutinitas aerobik terletak pada kinerja dan kombinasi tujuh gerakan aerobik dasar yang melibatkan lengan dan kaki seperti march, jog, skip, knee lift, kick, jack, dan lunge.

2 dari 4 halaman

Sejarah Senam Aerobik

Kata “aerobik” dalam senam aerobik pertama kali dipopulerkan pada 1875. Kala itu, ahli kimia dan mikrobiologi bernama Louis Pasteur menemukan bahwa bakteri aerob membutuhan oksigen untuk bertahan hidup.

Selaras dengan temuan tersebut, dokter Amerika bernama Ken Cooper mengembangkan serangkaian latihan aerobik yang dimaksudkan untuk melawan penyakit kardiovaskular. Latihan aerobik lantas makin dikenal dan dipraktikkan oleh berbagai kalangan. Aktivitas ini juga menjadi tren kebugaran dunia pada era 1980-an.

Benih-benih perpaduan aerobik dan senam mulai ditaburkan pada 30 Oktober 1993. Kala itu, federasi secara resmi meminta Komite Eksekutif Fédération Internationale de Gymnastique (FIG) untuk memperkenalkan aerobik sebagai disiplin dalam program kompetisi FIG.

Dalam Kongres FIG di Jenewa tahun berikutnya, Presiden FIG Yuri Titov pun mengundang para delegasi untuk menerima pembentukan Komisi Olahraga Aerobik, serta pengorganisasian Kejuaraan Dunia 1995. Pada 1996, FIG akhirnya mengakui senam aerobik sebagai disiplin resmi.

3 dari 4 halaman

Gerakan Senam Aerobik

Terdapat berbagai macam gerakan senam aerobik yang meliputi gerak langkah kaki, gerak ayunan lengan, serta kombinasi keduanya. Berikut macam-macam gerak langkah kaki yang bisa dipraktikkan dalam senam aerobik!

1. Marching

Marching  dapat diartikan sebagai gerak jalan di tempat. Ketika melakukan gerakan ini, pesenam diharuskan mengangkat kaki setinggi betis, lalu menekuk lutut 90 derajat.

Saat mendarat, pastikan bagian bola kaki menyentuh lantai lebih dulu hingga berakhir di tumit. Marching merupakan gerak langkah kaki yang tergolong sebagai low impact, sehingga dapat diterapkan dengan intensitas cenderung ringan atau lambat.

2. Jogging

Jogging merupakan rangkaian gerak lari di tempat. Tahapan ini dapat dilakukan dengan menekuk kaki ke arah bokong, lalu menghadapkan lutut ke lantai secara tegak lurus. Gunakan persendian engkel dan lutut sebagai tumpuan saat mempraktikkan gerakan ini.

Berbeda dengan marchingjogging tergolong sebagai high impact. Oleh karena itu, langkah dasar tersebut menuntut adanya intensitas gerakan yang lebih cepat dan keras. Terdapat sejumlah variasi dalam jogging, seperti jogging kecil, jogging knee up, dan jogging butt tap.

3. Knee Up

Knee up merupakan gerakan mengangkat lutut hingga minimal setinggi pinggang. Ketika melakukan gerak ini, pastikan tungkai atas sejajar dengan lantai, sementara tungkai bawah berada pada posisi tegak lurus. Kaki bisa dibiarkan dalam keadaan flek (tertekuk) maupun point.

4. Single Step

Single step merupakan teknik gerakan yang mengharuskan pesenam melangkahkan kakinya sebanyak satu langkah ke kanan atau satu langkah ke kiri. Gerakan ini diakhiri dengan menyentuhkan kedua bola kaki, merapatkan lutut, serta memastikan bagian tersebut menghadap ke depan.

5. Double Step

Mirip dengan single stepdouble step merupakan teknik gerakan yang menuntut pesenam untuk melangkahkan kaki ke kiri atau ke kanan. Bedanya, gerakan ini dilakukan sebanyak dua langkah untuk tiap-tiap arah.

4 dari 4 halaman

Manfaat Senam Aerobik

1. Menjaga Daya Tahan Jantung

Melakukan senam aerobik secara rutin dapat membantu menjaga daya tahan jantung. Pasalnya, gerakan dalam senam aerobik mampu meningkatkan kinerja jantung serta melancarkan aliran darah di seluruh tubuh.

2. Membangun Kelenturan Tubuh

Gerakan senam aerobik dapat membantu seseorang meregangkan otot sekaligus melancarkan peredaran darah. Dilansir dari modul resmi Kemdikbud, otot manusia pada dasarnya seperti karet. Makin sering digunakan untuk mengangkat beban, makin elastis pula karet tersebut.

3. Menjaga Berat Badan Ideal

Senam aerobik merupakan salah satu jenis olahraga yang efektif untuk menurunkan berat badan. Jika dilakukan selama 30 sampai 60 menit per hari, praktik senam aerobik akan berdampak pada banyaknya jumlah kalori yang terbakar. 

4. Mengoptimalkan Kerja Otak

Selain bermanfaat bagi jantung dan otot, senam aerobik juga dipercaya mampu mengoptimalkan kinerja otak. Alasannya, aliran darah yang terpacu lancar dari jantung akan mengalir ke seluruh tubuh, termasuk otak, dan berperan membawa oksigen menuju otak.