Sukses

PB PASI Targetkan 8 Medali Emas di SEA Games Hanoi Vietnam

Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) juga baru saja menandatangani MoU dengan PT Freeport Indonesia (PTFI ) untuk menggelar pemusatan latihan nasional desentralisasi atletik di Mimika, Papua.

Liputan6.com, Jakarta Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) menargetkan 8 medali emas pada SEA Games Hanoi Vietnam 2021. Ajang multievent dua tahunan ini akan berlangsung 12-23 Mei 2022. 

Seperti diketahui, atleti menjadi salah satu cabang olahraga yang menjadi tambang medali yang subur bagi para peserta SEA Games. Maklum, cabor ini memiliki banyak nomor yang diperlombakan.

Ketua PB PASI, Luhut Panjaitan mengatakan, pihaknya juga bertekad membawa pulang medali emas dari cabor atletik. Saat ini, atlet-atlet terbaik Tanah Air tengah dipersiapkan dalam misi ini.  

"Kita target untuk SEA Games nanti (2021/2022) di Vietnam 8 medali emas dan ini juga sudah melalui berbagai prediksi, jadi kita doakan saja atlet-atlet kita yang nantinya bertanding,” ujar Ketua PB PASI, Luhut Panjaitan kepada wartawan usai menghadiri penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Freeport Indonesia (PTFI ) di Hotel Atlet Century Park, Rabu (13/4/2022).

Selain Luhut, hadir dalam acara ini Presiden Direktur PTFI Tony Wenas. Pada kesempatan ini, Ketua PB PASI Luhut menyampaikan apresiasinya kepada PTFI yang sudah bersedia membantu pelaksanaan program baru berupa pemusatan latihan nasional desentralisasi atletik di Mimika, Papua.   

"Dengan segala kerendahan dari lubuk hati yang paling dalam izinkan saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada PTFI yang pada akhirnya berhasil mewujudkan program ini melalui MoU. Sebuah kebahagiaan tersendiri bagi saya pribadi dan juga bagi kami segenap pengurus dan jajaran PB PASI atas kesempatan emas yang diberikan kepada para atlet, pelatih dan pengurus yang akan sebentar lagi terlaksana,” kata Ketua PB PASI Luhut, Rabu (13/4/2022).

 

2 dari 3 halaman

Bermula dari PON Papua

Ketua PB PASI Luhut menjelaskan bahwa inisiasi MoU mengenai pemusatan latihan nasional desentralisasi atletik di Mimika muncul saat Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua pada Oktober 2021 lalu saat pertandingan atletik. Saat itu, Lutuh mengaku  takjub dengan megahnya Mimika Sport Complex yang berisi bukan hanya lapangan bertanding, tetapi juga merupakan kompleks olahraga yang di dalamnya terdapat stadion indoor, outdoor, asrama atlet, dan bangunan penunjang lain.

Dari situ Luhut berpikir untuk memberikan oleh-oleh berharga untuk masa depan atletik di Indonesia.

“Saya yakinkan diri saya untuk meminta kesediaan Pak Tony melalui Freeport Indonesia untuk memberikan sumbangsih lebih kepada bangsa khususnya wilayah timur Indonesia dengan menghadirkan warna baru program pelatihan atletik yang akhirnya disebut sebagai program pelatihan atletik nasional desentralisasi,” ujar Menko Luhut dalam sambutannya yang diberikan secara langsung.

Menko Luhut sebagai Ketua PB PASI juga menyatakan memiliki perhatian besar bagi atlet Papua yang menurun cukup dalam dan terlihat dari perolehan medali emas dari tahun ke tahun di ajang PON.

“Walau penurunan memang terjadi, tetapi harapan tetap ada untuk majunya atletik Papua dan Indonesia ke depannya. Kita akan cari bakat-bakat unggul di daerah,” ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Pelatih dari Jamaika

Tony Wenas selaku Presiden Direktur PTFI menyatakan dukungannya bagi kemajuan atletik di Indonesia melalui program program pemusatan latihan nasional desentralisasi atletik di Mimika.

“Kita bangun kawasan ini dengan baik yang nantinya jadi tempat berlatih para atlet atletik Indonesia. Ini bukan hanya untuk Papua, tetapi juga untuk bibit unggul atlet atletik di seluruh Indonesia.

Kedepannya, program pemusatan latihan seperti ini rencananya akan dikembangkan di berbagai wilayah di Indonesia untuk mencari bibit unggul lainnya, salah satunya di Pangalengan yang ditargetkan pada bulan Juni akan selesai setelah bulan puasa.

"Nanti saya mau minta berbagai perusahaan, misalnya perusahaan tambang kayak PTFI untuk berkontribusi juga bagi di ranah seperti ini, biar makin baik atlet kita,” kata Luhut menambahkan. 

Sementara itu, mengenai dukungan pelatih yang akan digunakan, Luhut kepada wartawan juga mengaku sudah mengantongi sejumlah kandidat. "Untuk pelatih kami sudah siap datangkan pelatih asal Jamaika. Nanti kalau gak salah bulan Juni mereka datang dan akan langsung bantu di Papua.”