Liputan6.com, Jakarta Presiden Barcelona, Joan Laporta membuka fakta terkait keanehan dalam penjualan tiket duel leg 2 perempat final lawan Eintracht Frankfurt di Camp Nou, Jumat (15/4/2022) dini hari WIB. Saat itu, fans Frankfurt menguasai tribun penonton di Camp Nou.
Kondisi ini membuat duel kandang Barcelona berubah jadi seperti laga tandang. Ini juga jadi alasan Xavi Hernandez pelatih Barcelona saat tim asuhannya kalah 2-3 dari Frankfurt.
Baca Juga
Lalu apa sebenarnya yang terjadi, Joan Laporta membongkar fakta-fakta soal tiket. Dia memberikan detail berapa tiket yang dijual.
Advertisement
Sesuai dengan laporan Barcelona, sekitar 37.746 tiket dipegang oleh pemilik tiket musiman. 34.440 tiket dijual ke publik umum, sedangkan 5.000 tiket dikirim ke Eintracht Frankfurt sesuai dengan regulasi UEFA.
Sedangkan 2.425 undangan juga disiapkan utamanya untuk anggota UEFA yang hadir. Laporta mengaku geram dengan apa yang terjadi.
Â
Fakta Mengejutkan
Â
Menurut Laporta, ada keanehan yang terjadi dengan distribusi tiket. Dia mengatakan bukan pihak klub yang menjual tiket ke fans Frankfut tapi justru fans yang melakukannya.
"34.440 tiket itu dijual ke publik dan tak bisa dibeli dengan kartu kredit jerman atau dengan menggunakan alamat IP apapun," kata Laporta.
"Semua yang membeli tiket sudah mengirim tiketnya ke Jerman, ini bukti."
Â
Advertisement
Diskon
Â
Laporta kecewa karena klub sudah rela memberi diskon 50 persen kepada fans. Ini diberikan 24 jam sebelum dijual ke publik.
Terungkap juga, kata Laporta, dari 37.746 tiket musiman yang dilepas ternyata diisi oleh fans Jerman.
"Itulah hal-hal aneh yang ingin kami jelaskan. Ini menyangkut keanehan penjualan 34.400 tiket yang dijual ke publik Jerman," ujarnya.
Masalah Pertahanan
Â
Menjamu Eintracht Frankfurt, Barcelona memang memiliki masalah pertahanan. Namun terlepas dari itu, tim tamu efektik melumpuhkan tuan rumah ketika menguasai bola juga.
Hal ini dibenarkan pelatih Barcelona Xavi Hernandez usai pertandingan. "Kami mencoba, tetapi masalahnya adalah masalah sepak bola. Kami memiliki penguasaan bola, tetapi tidak tahu bagaimana memanfaatkannya, (itu) kesalahan kami. Itu adalah malam yang menentukan," katanya kepada Mundo Deportivo.
Selain itu, Xavi juga mengaku Barcelona gagal menjalankan rencana permainan mereka.
"Kami melakukan banyak kesalahan, gol kedua adalah bola yang hilang dari diri kami sendiri, penalti juga kesalahan, gol ketiga kami menekan di pinggir lapangan, mereka berbalik dan bergerak ke sisi lain. Itu adalah sesuatu yang kami bicarakan dan itu tidak bisa terjadi," paparnya.
Advertisement