Liputan6.com, Jakarta - Senam merupakan cabang olahraga yang membutuhkan kecepatan, kekuatan, dan keserasian gerak fisik. Olahraga ini melibatkan berbagai gerakan yang diklaim mampu menjaga kebugaran serta melatih otot-otot dalam tubuh.
Dilansir dari situs resmi MediaKom Kementerian Kesehatan (Kemkes), senam adalah aktivitas fisik yang terukur dan menyenangkan. Tak heran jika cabang olahraga ini kerap dijadikan sarana rekreasi, relaksasi, sekaligus cara menjaga imunitas di tengah COVID-19.
Baca Juga
Senam secara umum bermanfaat untuk menjaga kekuatan tulang, meningkatkan fleksibilitas, dan menjaga keseimbangan fisik. Di samping itu, senam yang dilakukan secara rutin juga dapat membantu seseorang menurunkan berat badan serta menjaga bentuk tubuh ideal.
Advertisement
Senam yang dilakukan oleh anak-anak memberi dampak positif bagi pertumbuhan fisik. Selain meningkatkan kekuatan tubuh, olahraga senam akan membantu membangun kelentukan, koordinasi, serta kesadaran kinesetik .
Terdapat berbagai jenis senam yang berkembang di kalangan masyarakat, mulai dari senam aerobik hingga artistik. Senam tersebut dapat dipilih berdasarkan tujuan, manfaat yang ingin diperoleh, serta kebutuhan tubuh seseorang.
Beberapa jenis senam dapat dipraktikkan secara mandiri. Namun, ada pula yang harus dilakukan di bawah pengawasan atau bantuan instruktur.
Senam umumnya diawali dengan pemanasan, gerakan inti, dan pendinginan. Pemanasan menjadi aspek penting dalam olahraga senam karena dapat membantu meminimalisasi risiko terjadinya cedera saat melakukan gerakan.
Sejarah Senam Dunia
Senam–atau yang disebut sebagai gymnastics dalam bahasa Inggris–konon berasal dari zaman Yunani kuno. Para pemuda kala itu melakukan olahraga jenis ini sebagai bentuk pelatihan fisik dan mental yang intens sebelum berperang.
Dilansir dari National Geographic, istilah “gymnastics” sendiri berasal dari kata Yunani “gymnos” yang berarti telanjang. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik latihan yang dulunya dilakukan tanpa mengenakan pakaian.
Adapun, bentuk-bentuk aktivitas senam di awal perkembangannya meliputi latihan lantai (floor exercises), angkat beban, dan balapan (racing) antara satu peserta dengan peserta lainnya.
Dr. Sapto Adi, M. Kes. dalam bukunya yang berjudul Bentuk-Bentuk Dasar Gerakan Senam (2018) memaparkan bahwa olahraga senam kuno ditujukan untuk melatih kedisiplinan dan menggabungkan keterampilan fisik dengan kemampuan aktobatik.
Pada tahun 700 SM, orang Athena lantas memasukkan senam sebagai kompetisi dalam Olimpiade. Maraknya pemberitaan televisi mengenai olahraga ini, serta tingginya minat masyarakat akan kebugaran fisik membuat senam makin dikenal.
Advertisement
Sejarah Senam di Indonesia
Dalam lingkup nasional Indonesia, senam pertama kali masuk pada zaman penjajahan Belanda, tepatnya tahun 1912. Kala itu, pendidikan jasmani tengah ditetapkan sebagai pelajaran wajib sekolah. Kondisi tersebut membuat senam menjadi bagian dari olahraga yang diajarkan dalam institusi-institusi pendidikan.
Menurut Sapto Adi (2018), senam yang diperkenalkan kala itu mengikuti aliran Jerman. Namun pada 1916, aliran tersebut digantikan dengan sistem Swedia yang menekankan pada manfaat gerak. Perwira angkatan laut Belanda, Dr. H. F. Minkema, merupakan sosok yang berperan di balik penyebaran olahraga senam di Indonesia.
Senam dalam negeri terus mengalami perkembangan hingga lahirnya PERSANI (Persatuan Senam Indonesia). Organisasi yang berdiri pada 14 Juli 1963 merupakan hasil inisiatif dan prakarsa dari tokoh-tokoh senam se-Indonesia. PERSANI selanjutnya berperan membina atlet sebelum berlaga di GANEFO I.
Jenis-Jenis Senam
1. Senam Aerobik
Senam aerobik merupakan salah satu jenis senam yang mengombinasikan gerakan aktif dan energik, dengan iringan musik berirama cepat. Senam ini dilakukan dengan memperhatikan kesinambungan dan ketentuan ritmis.
Senam aerobik umumnya terdiri atas sejumlah gerakan yang dilakukan secara berulang dalam durasi kurang lebih 20 sampai 30 menit.
2. Senam Irama
Senam irama memiliki sifat yang mirip dengan senam aerobik. Olahraga ini dilakukan dengan mengombinasikan gerakan dan alunan musik. Senam irama terdiri dari beberapa bagian, mulai dari pemanasan, inti, hingga pendinginan.
Terdapat dua jenis senam irama yang biasa dipraktikkan, yakni senam irama dengan alat dan senam irama tanpa alat. Senam irama dengan alat membutuhkan bantuan properti pelengkap seperti gada, simpai, atau tali. Sementara itu, senam irama tanpa alat tidak mensyaratkan adanya properti apa pun.
3. Senam Artistik
Senam artistik merupakan salah satu cabang olahraga senam yang biasa dilombakan dalam turnamen-turnamen bergengsi. Senam artistik terdiri atas gerakan yang disusun dari masing-masing alat, dan telah ditetapkan sesuai standar pertandingan yang berlaku.
Menurut Sapto Adi (2018), senam artistik mengutamakan kelentukan dan keseimbangan. Oleh karenanya, gerakan dalam senam artistik harus dipraktikkan secara dinamis dan terkontrol agar terlihat indah.
4. Senam Lantai
Senam lantai merupakan cabang olahraga senam yang sebagian besar latihannya dilakukan di lantai. Senam ini umumnya menggunakan matras sebagai alas. Berbagai gerakan senam lantai yang sering dipraktikkan adalah sikap lilin, head stand, hand stand, roll depan, roll belakang, kayang, hingga loncat harimau.
Advertisement