Sukses

Antibodi Covid-19 Masyarakat Capai 99 Persen, Epidemiolog Sebut Masker dan Protokol Kesehatan Tetap Penting

Penggunaan masker tetap penting meski antibodi masyarakat di Jawa-Bali terhadap Covid-19 telah terbentuk 99,2 persen. Demikian ditegaskan Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI).

Liputan6.com, Jakarta Penggunaan masker tetap penting meski antibodi masyarakat di Jawa-Bali terhadap Covid-19 telah terbentuk 99,2 persen. Demikian ditegaskan Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI).

Menurut Tim tersebut, meningkatnya antibodi masyarakat bukan indikasi untuk melepas masker dan melonggarkan protokol kesehatan.

“Tetapi bukan berarti kita melepas protokol kesehatan, kita tetap harus mendorong masyarakat untuk tetap patuh prokes supaya tetap sehat selama perjalanan karena pandemi belum selesai." kata epidemiolog, Pandu Riono yang merupakan anggota tim tersebut.

Dalam survei Tim Pandemi tersebut, terungkap bahwa 99,2 persen warga di wilayah keberangkatan dan tujuan mudik Jawa Bali sudah memiliki antibodi. Baik antibodi dari infeksi Covid-19 maupun dari vaksinasi yang sudah dijalani.

Akan tetapi, Pandu menegaskan pentingnya protokol kesehatan. Menurutnya, protokol kesehatan dan masker tetap krusial agar tidak ada peningkatan kasus Covid-19.

“Bukan berarti lepas masker, yang ada malah peningkatan kasus lagi,” kata Pandu dalam konferensi pers bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) Rabu (20/4/2022).

 

 

2 dari 3 halaman

Didukung

Pandu tidak sendirian soal masker dan protokol kesehatan. Epidemiolog lainnya, Dicky Budiman juga menegaskan potensi peningkatan kasus Covid-19 di tengah arus mudik Lebaran tetap ada.

“Potensi adanya peningkatan kasus pasca mudik tentu tetap ada karena bagaimanapun kita masih memiliki populasi rawan yang jumlahnya kurang lebih 20 persen. Baik karena belum divaksinasi atau karena penurunan imunitas,” ujar Dicky kepada Health Liputan6.com melalui pesan video Senin (18/4/2022).

3 dari 3 halaman

Tetap Rawan

Proporsi kurang lebih 20 persen itu membuat Indonesia tetap rawan terhadap Covid-19. Pasalnya, Indonesia memiliki populasi yang cukup tinggi mendekati 300 juta orang.

Ini tentu juga membawa kerawanan tersendiri karena sebarannya yang terutama di daerah perifer, di daerah yang cakupan vaksinnya belum memadai, bukan hanya di luar Pulau Jawa tapi juga di sebagian Pulau Jawa. Terutama yang bukan wilayah aglomerasi.” kata Dicky.