Sukses

Pemudik Diminta Jangan Dadakan Suntik Vaksin dan Booster Covid-19, Kenapa?

Masyarakat yang ingin mudik Lebaran 2022 diminta tidak melakukan vaksinasi secara dadakan. Vaksinolog, Dirga Sakti Rambe menuturkan hal itu agar kondisi antibodi masyarakat saat mudik sudah optimal.

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat yang ingin mudik Lebaran 2022 diminta tidak melakukan vaksinasi secara dadakan. Vaksinolog, Dirga Sakti Rambe menuturkan hal itu agar kondisi antibodi masyarakat saat mudik sudah optimal.

"Lebaran 10 hari lagi, saya rasa saat ini saat yang tepat bagi yang belum divaksinasi sehingga saat perjalanan mudik antibodi sudah optimal," ujar Dirga saat sesi Virtual Class bersama Liputan6.com pada Jumat 22 April 2022.

Menurut Dirga, antibodi Covid-19 baru akan tercipta setelah 1-2 minggu setelah seseorang menerima dosis booster. Karena itulah, pemilihan waktu yang tepat untuk vaksin sangat penting demi mendapat hasil maksimal.

"Pilihlah waktu yang tepat untuk vaksinasi, lengkapi booster jika memang sudah waktunya." katanya.

Seperti diketahui, masyarakat sudah diperbolehkan mudik Lebaran tahun ini. Pemerintah memberi lampu hijau mudik Lebaran setelah melihat penurunan kasus dan tingkat vaksinasi yang sudah tinggi.

Namun demikian, masyarakat diimbau tetap mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, sejumlah syarat juga harus dipenuhi bagi mereka yang ingin mudik.

 

 

2 dari 3 halaman

Menghindari Keramaian

Pentingnya memilih waktu yang tepat untuk vaksinasi dan booster juga ditekankan Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi. Menurutnya, waktu yang tepat akan menghindari penumpukan di lokasi vaksin.

"Kita mengimbau kepada masyarakat kalau kita mau mudik nyaman dan aman hendaknya segera vaksin booster, jangan dipaksain vaksinasi booster pada saat mudik sehingga menghindari penumpukan keramaian di tempat vaksin,” kata Nadia.

3 dari 3 halaman

Bukan Merepotkan

Pada kesempatan berbeda, Nadia mengatakan bahwa vaksinasi booster sebagia salah satu syarat perjalanan mudik Lebaran 2022 bukan untuk merepotkan melainkan melindungi masyarakat Indonesia.

"Yang harus kita pahami bersama bahwa booster ini bukan sesuatu yang merepotkan untuk para pemudik. Booster ini adalah salah satu upaya kita untuk meningkatkan proteksi. Kita tahu, jumlah orang yang akan melakukan mudik itu besar," tutur Nadia