Liputan6.com, Jakarta- Manchester United resmi menunjuk Erik ten Hag sebagai manajer permanen baru mulai musim depan. Pria berkepala plontos itu diberi kontrak tiga tahun, yang akan membuatnya bertanggung jawab atas skuad Setan Merah hingga Juni 2025.
Kepindahan ke Old Trafford menandai dimulainya tugas berat Ten Hag sebagai manajer MU. Pasalnya, ia datang saat Setan Merah tengah berada dalam situasi buruk. MU tercatat telah mengalami puasa gelar selama lima tahun. Mereka juga terlempar ke urutan enam klasemen sementara Liga Inggris musim 2021/2022.
Baca Juga
Ten Hag kini dipercaya untuk melakukan perombakan besar-besaran pada skuad Setan Merah. Laporan Mirror mengeklaim bos Ajax Amsterdam itu mengidentifikasi gelandang Barcelona, Frenkie de Jong, sebagai salah satu target incaran utamanya pada musim panas.
Advertisement
Rencana perekrutan De Jong bisa membawa dampak buruk buat Harry Maguire. Alasannya, penggawa berusia 24 tahun tersebut digadang-gadang bakal menjadi pemimpin revolusi Ten Hag di Old Trafford. Adapun Maguire hingga kini masih menyandang predikat sebagai kapten MU. Namun, penurunan performanya musim ini membuat Maguire mulai menjadi sorotan.
Kabar menyebut, rekan-rekan setimnya di MU juga mulai mempertanyakan posisi Maguire dalam skuad. Sang pemain terus-menerus diberi kesempatan oleh eks manajer Ole Gunnar Solskajer dan pelatih interim Ralf Rangnick. Padahal, ia kerap tampil di bawah standar.
Maguire pun angkat bicara menanggapi pandangan negatif soal dirinya. Pemain internasional Inggris itu tak menampik ia telah menunjukkan performa buruk dalam sejumlah laga. Meski demikian, Maguire yakin kedua manajer punya alasan khusus mengapa mereka menempatkannya sebagai starter di tiap pertandingan.
“Musim ini, saya menjalani beberapa pertandingan buruk. Akan tetapi, saya tidak akan bermain sebagai starting eleven Manchester United, jika saya (selalu) bermain jelek atau kurang baik di setiap pertandingan,” ujar Maguire beberapa waktu lalu, seperti dilansir dari Mirror.
“Ada alasan mengapa kedua manajer (Solskjaer dan Rangnick) menempatkan saya sebagai starting eleven di tiap laga. Namun, saya juga paham bahwa saya adalah kapten tim ini. Saya menghabiskan banyak biaya. Ketika segala hal tidak berjalan dengan baik dan kami kebobolan terlalu banyak gol, saya akan dikritik,” sambungnya.
Ajang Reuni
Laporan di Spanyol mengeklaim Ten Hag siap membuat terobosan dengan mengangkat De Jong sebagai pemimpin proyeknya di Inggris. Pelatih asal Belanda itu sudah dibekali 210 juta poundsterling atau setara dengan kurang lebih Rp3,9 triliun oleh pihak klub untuk dibelanjakan pada musim panas.
Lebih lanjut, Transfer De Jong juga bakal menjadi ajang reuni antara sang pemain dengan Erik ten Hag. Keduanya diketahui pernah bekerja sama ketika De Jong masih mengenakan seragam Ajax Amsterdam.
Sport menyebut De Jong ditargetkan untuk menjadi bagian dari lini tengah Manchester United mulai musim depan. Selaras dengan hal tersebut, Daily Mail menilai lini tengah memang bakal menjadi prioritas utama Ten Hag di jendela transfer, mengingat Nemanja Matic dan Paul Pogba diperkirakan bakal hengkang dalam waktu dekat.
Adapun Matic kabarnya telah mengonfirmasi niatnya untuk pergi dari Old Trafford. Sementara itu, Pogba juga disebut telah memainkan laga pemungkasnya bersama MU, kala Setan Merah dibantai 0–4 oleh Liverpool di Liga Inggris.
Advertisement
Frenkie de Jong di Barcelona
Frenkie de Jong mencatatkan kepindahan dari Ajax menuju Barcelona pada 2019 melalui kesepakatan senilai kurang lebih 65 juta poundsterling. Penggawa internasional Belanda itu telah menjadi pemain regular Barca musim ini, dan sukses mengoleksi empat gol serta lima assist dari total 42 penampilan di semua kompetisi.
Manajer Blaugrana Xavi Hernandez bahkan memuji De Jong pada Februari lalu. Ia menyebut gelandang berusia 24 tahun itu bahagia di Camp Nou dan akan bertahan untuk waktu yang lama bersama Barcelona.
“Bagi saya, Frenkie adalah pemain hebat. Saya rasa ia telah mengambil langkah maju sejak kami tiba. Dia adalah pemain yang berbeda (dan) lebih dinamis,” ujar sang legenda Barcelona, seperti dikutip dari Daily Mail.
“Ia sempat merasa tidak nyaman dengan betisnya, sehingga tidak bisa bermain bagus di (laga) Supercopa kontra Real Madrid. Sekarang, ia terlihat nyaman. Ia tidak kehilangan bola, ia membantu pertahanan, masuk ke kotak (penalti), dan mencetak gol. Ia adalah pemain yang akan bertahan di Barca selama bertahun-tahun,” kata Xavi menambahkan