Liputan6.com, Jakarta - Tim bulu tangkis putra Indonesia belum bisa mewujudkan mimpi back to back juara Piala Thomas. Sebab, pada laga final di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Minggu (15/5/2022), skuad Merah Putih kalah 0-3 dari India.
Meski demikian, perjuangan Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan dalam Piala Thomas 2022 tetap layak mendapatkan apresiasi tinggi. Karena, perjalanan Indonesia melangkah ke final juga tidak mudah.
"Keberhasilan juara tahun lalu di Arhust, Denmark, dan lolos final di Bangkok, Thailand, tahun ini merupakan torehan prestasi membanggakan dari Antony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan," kata Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda di Jakarta, Senin (16/5).
Advertisement
"Mereka tetap layak mendapat kredit tinggi atas prestasi dalam turnamen bulu tangkis beregu putra paling prestesius di dunia, Thomas Cup."
Dia mengatakan perjalanan tim Thomas Cup Indonesia ke final jauh lebih mentereng dibandingkan dengan tim putra India. Tercatat Anthony Ginting cs mengalahkan kekuatan-kekuatan raksasa dunia seperti Korea Selatan, China, dan Jepang sebelum lolos ke final.
"Keberhasilan mengalahkan raksasa-raksasa bulu tangkis seperti China dan Jepang menjadi indikator jika prestasi pebulu tangkis putra Indonesia masih dalam level tertinggi," ucap Huda.
"Namun, tentu dalam setiap turnamen ada banyak faktor yang bisa memengaruhi performa pemain, termasuk performa Anthony dkk di final," tambah politisi PKB yang membidangi Pendidikan, Olahraga, dan Sejarah itu.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tidak menurun
Syaiful Huda mengatakan berdasarkan statistik yang ada dalam satu dekade terakhir memang tidak ada negara yang berhasil mempertahankan gelar Piala Thomas. Negara terakhir yang berhasil melakukannya adalah China, yakni pada 2012.
"Setelah itu, juara Thomas selalu berganti-ganti. Jadi memang kegagalan mempertahankan gelar bukan indikasi jika prestasi tim putra bulu tangkis kita menurun," katanya.
Legislator asal Jawa Barat tersebut meminta kegagalan di Piala Thomas 2022 tidak mematahkan semangat para pebulu tangkis putra Indonesia untuk kembali berlatih serta mengasah diri. Begitu juga dengan atlet putri yang berlaga di piala Uber.
Menurutnya, masih banyak ajang bulu tangkis perseorangan maupun beregu yang bisa menjadi ajang mencetak prestasi di masa mendatang. "Banyak pemain muda yang menunjukkan ketangguhan mental dan kematangan teknik seperti Syabda Perkasa Belawa maupun Bilqis Prasista yang muncul di ajang Thomas maupun Uber tahun ini," ujarnya.
"Hal ini mengembirakan karena menunjukkan Indonesia tidak pernah kehilangan talenta potensial di cabang bulu tangkis."
Â
Advertisement
Bonus dan fasilitas lain
Syaiful Huda berharap Kementerian Pemuda dan Olahraga dann Persatuan Bulu Tangkis Indonesia atau PBSI tetap memberikan apresiasi layak bagi anggota Tim Thomas Indonesia. Menurutnya, apresiasi itu dapat berupa pemberian bonus maupun fasilitas lain.
"Kami tentu tetap berharap perjuangan para atlet kita di Piala Thomas maupun Uber tetap mendapatkan penghargaan yang layak dari pemerintah maupun klub tempat para pemain bernaung," pungkas politisi PKB itu.
Hasil final Piala Thomas 2022:
Tunggal putra 1:
Anthony Sinisuka Ginting vs Lakshya Sen: 21-8, 17-21, 16-21
Ganda putra 1:
Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya Sukamuljo vs Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty: 21-18, 21-23, 19-21
Tunggal putra 2:
Jonatan Christie vs Kidambi Srikanth: 15-21, 21-23