Liputan6.com, Jakarta Plakat nama Thibaut Courtois di markas Atletico Madrid, Stadion Wanda Metropolitano dibongkar. Los Rojiblancos merasa tersinggung atas komentar kiper Belgia itu jelang final Liga Champions 2021/2022.
Saat itu, Courtois yang memperkuat Real Madrid berkata kalau dirinya kini berada di jalur sejarah yang tepat mengacu kepada kekalahan yang dialami Atletico di final Liga Champions di Lisbon, Portugal pada tahun 2014 lalu. Saat itu, Los Rojiblancos yang masih diperkuat Courtois dipaksa menyerah dengan skor 4-1.
Baca Juga
Ucapan ini ternyata membuat panas telinga Atletico yang notabene adalah rival sekota Los Blancos. Suporter mereka marah dan mengancam akan mencabut plakat nama Courtois di Wanda Metropolitano.
Advertisement
Seperti diketahui, Courtois sebenarnya masuk dalam barisan pemain yang dianggap legenda di sana. Dia mendapat kehormatan diberi plakat setelah melewati 100 pertandingan bersama Atletico Madrid.
Presiden Atletico, Enrique Cerezo kemudian merespons tuntutan ini, pada Senin (30/5/2022). "Jika kalian ingin menacbut plakat Courtois, datanglah dengan kapak dan sekop lalu pindahkanlah," ujarnya.
Tidak butuh waktu lama. Seperti dilansir dari Marca, hanya berselang sejam setelah Cerezo menyampaikan hal ini, plakat Courtois sudah tidak terlihat lagi di Stadion Wanda Metropolitano. Dalam rekaman video yang diunggah media asal Spanyol itu, lokasi plakat hanya menyisakan lantai kosong tanpa pelat baja.
Plakat bertuliskan nama Courtois telah dicabut dan diletakkan di salah satu tangga stadion.Â
Â
Penyelamat Real Madrid
Sementara itu, Courtois jadi penyelamat Real Madrid saat bertemu Liverpool di final Liga Champions, Minggu (29/5/2022) lalu. Dia mematahkan peluang demi peluang The Reds dan membawa Madrid menang 1-0.
Sepanjang pertandingan yang berlangsung di Stade de France, Courtois dibuat jatuh-bangun oleh gempuran pemain depan Liverpool. Namun tidak satupun gol yang berhasil dicetak oleh The Reds hingga laga berakhir. Sebaliknya, Real Madrid justru mampu unggul 1-0 berkat tendangan Vinicius Jr pada menit ke-59.Â
Gol ini bertahan hingga laga usai dan Real Madrid pun keluar sebagai juara. Selain itu, UEFA juga menetapkan Thibaut Courtois sebagai man of the match final Liga Champions 2021/2022.
Â
Advertisement
Trofi Liga Champions ke-14
Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti menyambut gembira keberhasilan pasukannya mengalahkan Liverpool. Kemenangan itu sekaligus mengantar Real Madrid merebut trofi Liga Champions ke-14 sepanjang sejarah.Â
Musim ini, Real Madrid lolos ke final setelah menyingkirkan Paris Saint-Germain, juara bertahan Chelsea, dan Manchester City. Los Blancos kemudian mengalahkan Liverpool 1-0 di Stadion Stade de France, Prancis, Minggu (29/5) dini hari WIB, berkat gol Vinicius Junior.
"Saya tak percaya. Saya pikir kami memiliki musim yang fantastis dan kami melakukannya dengan sangat baik. Itu adalah pertandingan yang sulit," kata Carlo Ancelotti usai pertandingan kepada BT Sport.
"Kami pantas memenangkan kompetisi dengan semua pertandingan yang telah kami mainkan. Kami sangat senang. Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi."
"Saya pikir kami melewati pertandingan yang sangat sulit ... Saya sangat senang bahwa para penggemar senang," pungkas Ancelotti.
Cetak Sejarah
Setelah membawa Real Madrid menjadi juara Liga Champions musim ini, Carlo Ancelotti menciptakan sejarah. Juru strategi asal Italia tersebut sekarang menjadi pelatih pertama yang memenangkan kompetisi paling elite di Eropa dalam empat kesempatan terpisah.
Ancelotti mengantarkan AC Milan juara Liga Champions pada 2002-2003 dan 2006-2007. Pria berusia 62 tahun itu kemudian mengangkat trofi Liga Champions 2013-2014 pada periode pertamanya melatih Real Madrid lewat kemenangan 4-1 atas Atletico Madrid di final.
Setelah delapan tahun, Ancelotti kembali membawa Real Madrid merebut trofi bergengsi tersebut. Sebelum laga final, Ancelotti sejajar Bob Paisley dan Zinedine Zidane sebagai pelatih dengan tiga trofi Liga Champions.
Sekarang, Carlo Ancelotti berdiri sendiri di daftar teratas.
Advertisement