Sukses

Indonesia International Marathon Kembali Digelar, Ada Hadiah Rp 1 Miliar

Indonesia International Marathon akan digelar di Bali pada 26 Juni 2022. Ada hadiah Rp 1 miliar bagi pemecah rekor nasional milik mendiang Eduardus Nabunome.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia International Marathon bakal kembali digelar. Kompetisi lari yang merupakan agenda Komite Olahraga Nasional Indoneia itu akan berlangsung di Bali pada 26 Juni 2022.

Sebelumnya, Indonesia International Marathon harus vakum selama dua tahun karena pandemi Covid-19. "Suatu saat Indonesia bisa untuk menjadi tempat pelaksanaan world major marathon," kata Sekretaris Jenderal KONI Ade Lukman dalam Meet & Greet di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (31/5).

Co-Chairman Indonesia International Marathon 2022 Hardjo supoyo berharap kompetisi ini bisa menjadi bukti Indonesia mampu menggelar marathon berstandar internasional. "Ini adalah karya anak bangsa, kita berharap memiliki kompetisi marathon yang mendunia, berkelas, dan internasional," ucapnya.

Ada empat nomor yang dipertandingkan, yakni Marathon 42 km, Half Marathon 21 km, 10K dan 5K. Di nomor Marathon ada satu tantangan untuk pelari lokal, yaitu memecahkan rekor nasional mendiang Eduardus Nabunome dengan waktu 2 jam 19 menit 18 detik yang diciptakan pada Pekan Olahraga Nasional XIII/1993 di Jakarta.

Pelari yang mampu memecahkan rekor tersebut akan mendapatkan hadiah Rp 1 miliar. "Harapan kami bahwa ada pelari Indonesia yang bisa memecahkan rekor dari rekor yang sudah ada. Kemarin, saat SEA Games 2021, ada yang sudah memecahkan rekor dunia, artinya apa? Bahwa kami bisa," tutur Ade Lukman.

"Indonesia bisa, kami optimistis dengan kemampuan atlet-atlet ini bisa memecahkan rekor, ini sudah terbukti jelas, kami harap marathon juga bisa memecahkan rekor."

Race Director Indonesia International Marathon Riena Tambunan menyebut hadiah itu sebagai penghormatan untuk Eduardus Nabunome. Dia berharap hadiah tersebut dapat menghadirkan lagi gairah agar anak bangsa bisa memecahkan rekor tersebut.

"Ini tribute untuk Edu, ini adalah reward untuk anak bangsa atau pelari, kita semua memiliki semangat yang sama, dan nggak ada yang tahu rekor ini bisa tembus atau enggak," ucap Riena.

"Jadi ini akan diberikan kepada pemenang dan kami juga akan memberikan suatu atensi juga untuk keluarga Bang Edu." 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Kondisi lintasan

Race Director Indonesia International Marathon Riena Tambunan memastikan lintasan yang akan dilewati para pelari dalam kondisi baik. "Kondisi jalan rayanya saya pastikan sampai pada saat ini, pagi hari saya mengecek, masih baik. Mungkin panas, tapi kalau bulan Juni harusya lebih sedikit dingin daripada biasanya," paparnya.

Rute yang akan dilewati mulai dari Grand Inna Bali Beach melalui Bypass Sanur, lalu Sunset Road, Jalan Raya Kuta, Pantai Kuta, Legian, Seminyak, dan kembali ke Sanur. "Trek jalan raya ini akan melewati beberapa landmark serta titik wisata populer di Bali," kata Riena.

Terkait jumlah peserta, Riena mengatakan: "Target 3.500 peserta saya rasa hampir memenuhi kuotanya tinggal sedikit lagi kalau mau daftar buruan." Ppelari yang ingin mengikuti kompetisi ini bisa segera mendaftar melalui website Indonesia-international-marathon.com.

 

3 dari 3 halaman

Standar AIMS World Athletics

Indonesia International Marathon mengacu pada standar AIMS World Athletics. Karena itu, kompetisi tersebut melibatkan David Katz dan Manabu Tanaka.

David Katz adalah salah satu pakar terkemuka di dunia untuk teknis lomba lari jalan raya. Ia telah membantu menciptakan protokol dan aturan terkait aspek teknis atletik yang berujung pada diakuinya rekor lari maraton.Sementara Manabu Tanaka adalah salah satu founder dan ex-director Tokyo Marathon.

David mengatakan dirinya sudah menggunakan mesin miliknya untuk mengukur temperatur serta kelembaban udara di Bali untuk mencari rute mana yang paling tepat agar event ini berjalan sukses.

"Saya menggunakan sebuah sepeda yang rodanya mengukur temperatur. Jadi setiap roda berputar, maka roda tersebut akan mengatur suhu, sangat sederhana," paparnya.

Dengan keterlibaan kedua orang ini, Indonesia International Marathon diharapkan mampu menyamai level The Abbot Marathon Majors yang sudah digelar di Tokyo, Boston, Berlin, New York dan Chicago.