Sukses

Sepp Blatter dan Michel Platini Mulai Disidang Terkait Korupsi di FIFA

Mantan Presiden FIFA dan UEFA, Sepp Blatter dan Michel Platini mulai mengikuti persidangan terkait korupsi yang memicu kejatuhan mereka dari puncak otoritas sepak bola. Saat menghadiri persidangan Sepp Blatter terlihat lemah karena mengalami sakit dada yang membuatnya sulit untuk bernafas.

Liputan6.com, Jakarta Persidangan mantan presiden FIFA, Sepp Blatter dan legenda sepak bola Prancis, Michel Platini atas dugaan pembayaran korup terhenti pada hari Rabu (8/6/2022). Ini ketika Blatter mengatakan dia terlalu sakit untuk bersaksi. 

Jaksa Swiss menuduh pasangan itu, yang pernah menjadi salah satu tokoh paling kuat di sepak bola. Dia secara tidak sah mengatur pembayaran dua juta franc Swiss ($2.08 juta) pada tahun 2011. Blatter dan Platini sama-sama membantah tuduhan tersebut. 

Blatter tampak lemah selama sidang di Pengadilan Kriminal Federal di Bellinzona mengatakan dia tidak dapat berbicara di pengadilan karena sakit dada. “Rasa sakit akan kembali dan saya mengalami kesulitan bernapas,” kata pria berusia 86 tahun dilansir dari Reuters, Kamis (9/6/2022). 

Para hakim mengatakan kepada Blatter bahwa persidangan yang akan berlangsung selama dua minggu terakhir berjalan dengan jadwal yang ketat tetapi akhirnya memungkinkan untuk membuat kesaksiannya pada hari Kamis. Pada kesempatan yang sama, Blatter juga menuturkan pembelaan bahwa kasus ini hanyalah sebatas kasus administrasi.

"Kasus ini kembali ke sebuah peristiwa pada tahun 2011. Ini masalah administrasi, pembayaran gaji yang terutang," kata Blatter. "Masalah ini dinyatakan dengan benar sebagai pembayaran gaji, diperhitungkan sesuai dan disetujui oleh semua badan terkait FIFA."

Sementara itu, Platini menjelaskan bahwa dia sangat tenang dan yakin bahwa keadilan akan ditegakkan sepenuhnya. 

“Saya mendekati sidang ini dengan ketenangan dan keyakinan. Saya yakin bahwa keadilan akan sepenuhnya dan definitf dilakukan kepada saya setelah bertahun-tahun tuduhan liar dan finah. Kami akan membuktikan di pengadilan bahwa saya bertindak dengan sangat jujur, bahwa pembayaran sisa gaji itu karena saya oleh FIFA dan sangat legal.” 

 

2 dari 3 halaman

Tanggapan Pengacara Platini dan Blatter

Sebelumnya, pengacara Blatter dan Platini gagal mengalihkan persidangan ke pengadilan setempat atau menolak klaim perdata FIFA terhadap Blatter dan Platter untuk merebut kembali dua juga frans tersebut. 

“Kasus ini sedang disidangkan di stadion yang salah,” kata pengacara Platini, Dominic Nellen. Sementara itu, para hakim justru menolak argumen tersebut dan mengizinkan FIFA untuk tetap terlibat. “Jelas bahwa FIFA telah rusak,” kata pengacaranya. “Dua juta franc dicuri.” 

Sebagai informasi, tiga hakim akan melakukan persidangan yang dilangsungkan hingga 22 Juni mendatang, sementara putusan akan dijatuhkan pada 8 Juli. Jika terbukti bersalah, Platini dan Blatter menghadapi hukuman hingga lima tahun penjara. 

Keduanya telah membantah melakukan kesalahan dan mengatakan mereka memiliki perjanjian lisan atas pembayaran tersebut, yang terkait dengan pekerjaan konsultasi oleh Platini antara tahun 1998 dan 2002. 

3 dari 3 halaman

Suasana Hati yang Baik

Sebelum masuk ke persidangan, Blatter yang pernah menjadi sosok kuat dalam sepak bola global ini mengatakan bahwa dia dalam suasana hati yang baik.

“Saya tahu saya belum melakukan apa pun yang melanggar hukum. Hidup saya adalah sepak bola, selama 45 tahun bersama FIFA,” katanya kepada wartawan di luar lapangan. 

Sementara itu, Platini yang merupakan mantan presiden UEFA juga mengatakan dia percaya diri dalam mengikuti persidangan. 

“Saya yakin bahwa keadilan akan sepenuhnya dan definitif dilakukan kepada saya setelah bertahun-tahun tuduhan liar dan fitnah,” katanya.“Kami akan membuktikan di pengadilan bahawa saya bertindak dengan sangat jujur, bahwa pembayaran sisa gaji itu karena saya oleh FIFA dan sangat legal,” tambahnya. 

Penulis: Jesslyn Koesman