Posisi Caparros Masih Aman

Real Mallorca mencatat prestasi terburuk sepanjang sejarah. Kekalahan 2-3 dari Malaga di Iberostar Stadium, Minggu (27/1/13), merupakan kekalahan untuk ke-12 kalinya yang dialami Barralets di musim ini. Jumlah kekalahan terbanyak—juga dicatat Real Zaragoza—yang diderita klub Primera Division sampai usainya pergelaran kompetisi di pekan ke-21. Karenanya, muncul spekulasi jika manajemen klub bakal mencopot jabatan yang diemban pelatih Joaquin Caparros.

Namun, Wakil Presiden dan Direktur Sepakbola Klub, Lorenzo Serra Ferrer, memberi konfirmasi jika pihaknya tidak akan mendepak Caparros. Artinya, dalam lanjutan La Liga di pekan ke-22 yang digelar di Anoeta Stadium, markasnya Real Sociedad, Sabtu (3/2/13), Malaga tetap didampingi pelatihnya yang telah berusia 57 tahun itu. Dalam benak Serra Ferrer, saat ini ia dan manajemen klub berada dalam posisi yang kurang nyaman untuk melakukan perubahan atau pergantian di pucuk kepelatihan tim.

Caparros, pelatih kawakan di La Liga, diboyong Serra Ferrer ke Iberostar Stadium pada 3 Oktober 2012 menggantikan entrenador interim Miguel Angel Nadal yang sebelumnya menerima tongkat kepelatihan tim dari tangan Michael Laudrup. Namun, sejauh ini prestasi klub tak kunjung membaik.

Dari 15 partai di bawah arahan Caparros, Giovani dos Santos dkk hanya mampu meraih satu kali kemenangan di kandang Real Betis. Selebihnya, tiga kali bermain imbang dan 11 kali menelan kekalahan. Walhasil, posisi Mallorca kian terbenam di peringkat ke-19 dengan jumlah 17 poin atau tertinggal tiga angka dari zona aman.

Bersama Athletic Bilbao, Mallorca sejauh ini menjelma menjadi klub yang lini pertahanannya paling rapuh, kebobolan 39 gol dari 21 partai atau rata-rata 1,85 gol per pertandingan. Yang unik, dalam tiga partai terakhir yang selalu berakhir dengan kekalahan, gawang Mallorca selalu dijebol tiga kali oleh tim lawan. Akankah di Anoeta Stadium, Sabtu ini, gawang Mallorca kembali menjadi bulan-bulanan Sociedad? (AS)