Liputan6.com, Jakarta- Luluk Diana Triwijayana baru saja menorehkan prestasi membanggakan. Dia sukses menjad juara dunia di kelas 49kg putri di ajang International Weightlifting Federation (IWF) Youth World Championship 2022 di Leon, Guonojuoto, Meksiko.Â
Kesuksesan inibtak membuat Luluk Diana Triwijayana berpuas diri. Siswa kelas 2 SMA Negeri Punung, Pacitan, Jawa Timur itu berjanji akan tetap fokus berlatih terutama ketika akan menapak di jenjang junior.Â
Baca Juga
"Saya akan tetap fokus berlatih sambil menyelesaikan sekolah saya dan meraih impian tampil di Olimpiade," tutur Luluk Diana Triwijayana setibanya di Bandara Soetta, Tanggerang, Banten, Jumat(17/6) sore yang dijemput oleh Wasekjen PB PABSI, Sonny Kasiran dan pengurus lainnya.Â
Advertisement
Sebelum berangkat menuju Meksiko, Luluk Diana mengaku mempersiapkan diri secara serius, dan berbekal pengalaman tampil di kejuaraan dunia angkat besi secara virtual di Peru pada 2020, ia berusaha keras untuk memperbaiki kekurangannya.Â
"Waktu itu saya kurang puas karena berada di peringkat enam. Tapi, Alhamdullilah obsesi saya untuk menebus kegagalan itu, kini sudah terbayarkan, " paparnya.Â
Sekembalinya ke Pacitan, Luluk Diana berjanji untuk mempertajam lagi catatan total angkatannya. Bahkan, ia bertekad untuk melebihi angkatannya di Meksiko.Â
Perjuangan di Meksiko
"Sebenarnya dalam latihan sehari-hati total angkatan saya bisa tembus 179kg. Saya bertekad untuk menambah total angkatan saya dan bersiap ke jenjang junior, " tandanya lagi.Â
Seperti diketahui, dalam kejuaraan yang diikuti 205 lifter dari 39 negara itu, Luluk menjadi yang terkuat dengan angkatan Snatch 75 kg, dan Clean & Jerk 95 kg sehingga meraih total angkatan 170 Kg.
Remaja kelahiran Pacitan, 9 Agustus 2005 itu unggul atas atlet asal Polandia, Oliwia W. Drzazga. Oliwia berada di posisi kedua dengan total angkatan 161 Kg (Snatch 70 Kg dan Clean & Jerk 85 Kg). Sedangkan peringkat ketiga diisi oleh atlet tuan rumah Gonzalez J. Lopez dengan total angkatan 153 Kg (Snatch 68 Kg, Clean & Jerk 85 Kg).
Terpisah, pelatih Luluk Diana, Samsuri mengatakan, ia bersyukur akhirnya Luluk Diana berhasil meraih gelar juara dunia.Â
"Berkat dukungan dari masyarakat Jawa Timur, Pengprov PABSI Jawa Timur. Ini adalah hasil yang tertunda karena seharusnya, tahun kemarin seharusnya kami mengikuti kejuaraan yang sama. Namun, karena sesuatu hal, tahun ini akhirnya Luluk Diana bisa berangkat. Ini adalah kejuaraan remaja terakhir bagi Luluk Diana sebelum melangkah ke jenjang junior, " papar Samsuri.Â
Advertisement
Bangga
Sementara itu, Wasekjen PABSI Sonny Kasiran mengatakan pihaknya bangga ada klub angkat besi dari Pacitan melahirkan juara dunia dan dibiayai secara mandiri keberangkatannya oleh Pengprov PABSI Jawa Timur.Â
"PB PABSI bangga dengan upaya Pengprov Jatim karena mampu memberangkatkan atlet hasil pembinaan daerahnya dengan dukungan anggaran sendiri hanya difasilitasi dan didampingi manajer Hadi Wihardja dari PB Pusat ini akan menjadi contoh buat semua Pengprov PABSI di Indonesia," paparnya.Â
Binpres PABSI, Hadi Wihardja yang ikut mendampingi perjuangan Luluk Diana di Meksiko, mengatakan PABSI kini lebih banyak lagi memiliki atlet pelapis dengan demikian regenerasi berjalan dengan baik.Â
"Mudah-mudahan jejak Pengprov Jawa Timur diikuti oleh Pengprov lainnya dengan berkolaborasi dengan PABSI Pusat dalam upaya mencetak atlet-atlet pelapis yang berprestasi," tandasnya.