Liputan6.com, Jakarta - Kasus positif Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Rabu, 22 Juni 2022, tercatat 1.985 orang terpapar virus SARS-CoV-2. Penambahan kasus Covid-19 hari ini membuat akumulasi di Tanah Air menjadi 6.072.918.
DKI Jakarta menjadi penyumbang terbanyak, bahkan lebih dari setengah kasus Covid-19 nasional. Sebanyak 1.226 orang di Ibu Kota terkena Covid-19. Disusul Jawa Barat dengan 290 kasus dan Banten sebanyak 214.
Baca Juga
Penambahan kasus harian berimbas kepada jumlah kasus aktif menjad 11.391. Kasus aktif adalah orang yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit maupun menjalani isolasi.
Advertisement
Sementara untuk kasus sembuh pada hari ini tercatat 687 orang sehingga akumulasinya menjadi 5.904.825. Adapun kasus meninggal karena Covid-19 tercatat dua orang sehingga totalnya menjadi 156.702.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Vaksinasi
Vaksinasi masih menjadi salah satu upaya dalam menghadapi pandemi Covid-19. Jika sudah divaksinasi, maka bisa mengurangi angka fatalitas dan kematian bila terpapar virus SARS-CoV-2.
Hari ini, sudah 201.242.691 orang di Indonesia yang mendapatkan suntikan dosis pertama. Jumlah itu berkat tambahan 55.196 orang disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama.
Sementara itu, 168.590.045 orang sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua. Penambahan signifikan terjadi pada penambahan vaksin dosis ketiga atau booster.
Sebanyak 206.497 orang sudah menerima booster. Maka akumulasi yang telah mendapatkan tiga kali suntikan Covid-19 ada 49.342.174.
Â
Advertisement
Masih Efektif
Para pakar berpendapat vaksin Covid-19 masih efektif memberikan perlindungan dari varian baru yang ada."Ahli sepakat, vaksin masih efektif meningkatkan perlindungan dari varian baru yang ada," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito, belum lama ini.
Pakar di Eropa juga mengatakan orang yang sudah dapat vaksinasi Covid-19 risikonya lebih rendah tertular varian BA.4 dan BA.5. Vaksinasi juga bisat melindungi individu dari keparahan sakit hingga mencegah kematian jika terpapar.
"Menurut European Center Disease and Control peluang penularan varian ini menurun pada orang yang sudah divaksin daripada yang belum divaksin walau sudah divaksin sebelumnya," ucap Wiku.
Secara umum, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 mempunyai karakter menular lebih cepat serta mampu menghindari kekebalan tubuh yang tercipta dari infeksi COVID-19 varian sebelumnya. Walau begitu, tidak ditemukan indikasi gejala lebih parah bila terpapar varian ini.
Â
Puncak Kasus BA.4 dan BA.5
Kenaikan kasus sepekan terakhir berdampak pada positivity rate di Indonesia. Sempat 0,33 persen di minggu keempat Mei, sekarang menjadi 2,23 persen.
"Kabar baiknya, positivity rate ini masih di bawah lima persen dan masih dapat dikatakan aman," kata Wiku.
Terkait hal itu, Wiku menjelaskan, testing di berbagai daerah juga perlu untuk digencarkan kembali. "Deteksi kasus sedini mungkin dengan meningkatkan kesadaran menuju ke tempat testing Covid-19 untuk diperiksa. Terutama ketika mengalami gejala atau berkontak erat dengan pasien Covid-19," pungkas Wiku.
Advertisement