Liputan6.com, Jakarta - Tidak semua pelatih senang dengan keputusan FIFA yang mengizinkan setiap tim membawa 26 pemain untuk Piala Dunia 2022. Salah satunya adalah manajer Timnas Inggris Gareth Southgate.
Jelang bergulirnya Piala Dunia Qatar yang berlangsung 21 November hingga 18 Desember, FIFA mengumumkan aturan baru untuk diterapkan.
Baca Juga
Dalam pernyatan resminya, Jumat (24/6/2022) FIFA mengumumkan bahwa setiap tim bisa mendaftarkan 26 pemain ke turnamen.
Advertisement
Aturan baru ini dibuat lantaran waktu turnamen yang tidak biasa dan adanya dampak pandemi Covid-19 terhadap tim saat perhelatan Piala Dunia Qatar. Pada edisi-edisi sebelumnya, setiap tim hanya dibolehkan untuk mendapaftar 23 pemain.
"Mengingat kebutuhan untuk mempertahankan fleksibilitas peserta, karena waktu yang tidak biasa dari Piala Dunia FIFA 2022 dalam kalender global, serta konteks yang lebih luas dari efek yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 pada skuad sebelumnya," tulis pernyataan FIFA dikutip dari laman resmi.
Selain itu, setiap timnas bisa mendaftarkan dulu sekitar 55 nama di skuat pre-eliminasi sebelum dipangkas menjadi setengahnya. Pendaftaran pemain akan ditutup 13 November, yang jadi batas terakhir liga-liga di seluruh dunia sebelum ditangguhkan sementara.
Pemain yang diketahui positif terpapar Covid-19 selama turnamen berlangsung akan dikarantina lebih dulu di Doha dan tidak dipulangkan langsung. Pergantian lima pemain juga akan diterapkan di Piala Dunia 2022.
Ketakutan Southgate
Bagi Southgate, keputusan dapat memilih 26 pemain akan berdampak buruk bagi timnya. Hal itu pernah ia protes sebelumnya saat aturan yang sama diterapkan pada EURO 2020 lalu.
Menurutnya, dengan bertambahnya daftar pemain, akan banyak pula pemain yang mejadi cadangan dan tidak akan bermain. Bagi Southgate hal itu akan sulit bagi skuad The Three Lions.
"Secara pribadi saya tidak ingin memiliki skuad yang terlalu besar. Saya pikir ada keterampilan dalam memilih jumlah 23 pemain," kata Southgate kepada Bein Sport.
"Jadi, saya dapat memahaminya tetapi saya tidak 100 persen yakin dengan keputusan itu. Tapi keputusan itu akan dibuat dan saya menduga itu akan menjadi 26. Tapi saya pikir semua orang harus tersedia untuk semua pertandingan," ujarnya.
Advertisement
Krisis Timnas Inggris
Timnas Inggris dalam kondisi yang mengkhawatirkan jelang Piala Dunia 2022. Inggris gagal meraih kemenangan dalam empat laga EUFA Nations League A 2022/2023. Menelan dua kekalahan dari Hungaria kemudian bermain imbang melawan Jerman dan Italia.
Atas hasil buruk itu, Inggris kini berada di dasar klasemen dengan poin dua. Harry Kane dan kolega juga terancam terdegradasi ke Liga B.
Situasi ini menimbulkan keraguan dari suporter Inggris terhadap Southgate. Apalagi, yang tak bisa diterima pendukung, adalah kekalahan empat gol tanpa balas dari Hungaria. Itu merupakan kekalahan kandang terburuk Inggris dalam 94 tahun.
Posisi Southgate pun digoyang. Daripada terlambat, Inggris lebih baik mencari manajer baru untuk tampil di Piala Dunia 2022.
Masih Dipercaya
Inggris hanya punya dua pertandingan lagi sebelum memulai perjuangan di Piala Dunia. Mereka bakal berlaga di UEFA Nations League pada September 2022.
Meskii diragukan, Southgate tetap mendapatkan kepercayaan dari FA. Ketua FA Debbie Hewitt menegaskan juru taktik 51 tahun itu akan tetap memimpin Inggris di Piala Dunia 2022.
"Berdasarkan fakta apa pun di lapangan, dia adalah pelatih Inggris paling sukses yang kami miliki selama 55 tahun. Sedikit yang tidak dilihat orang adalah budaya yang dia ciptakan. Sebelum Gareth menjadi manajer, tidak ada kebanggaan mengenakan seragam Inggris," kata Debbie Hewitt, dilansir Marca, Kamis (23/6/2022).
"Dia mengubahnya tanpa bisa dilihat oleh banyak orang dan saya telah menyaksikannya sendiri. Saya telah bekerja di dunia bisnis dan keterampilan Gareth, IQ-nya yang tinggi, akan membuatnya menjadi kepala eksekutif di bidang apapun," jelasnya.
Â
Advertisement
Tanggung Jawab
Southgate yang sebelumnya dinilai mengangkat pamor Inggris sebagai finalis Euro 2020 baru mendapatkan perpanjangan kontrak dari FA pada November 2021. Juru taktik 51 tahun itu akan menahkodai Inggris hingga 2024 mendatang.
Debbie Hewitt menjelaskan, tidak ada penyesalan yang datang setelah perpanjangan kontrak itu, meskipun Ingris saat ini dalam performa yang menurun. Hewitt membela bahwa Southgate bertanggung jawab atas hal itu semua.
"Reaksi Gareth, seperti dalam segala hal dengan percakapan semacam itu, bahwa itu adalah tanggung jawabnya, selalu ada sesuatu untuk dipelajari."
"Itulah mengapa bekerja dengan orang seperti itu sangat menyenangkan karena keterbukaan untuk belajar itu sangat luar biasa dan sangat tidak biasa dilakukan oleh banyak orang dalam bidang apapun," katanya.
Â