Liputan6.com, Jakarta- Timnas Basket Indonesia harus kembali mengakui keunggulan Yordania dalam kualifikasi FIBA World Cup 2023 yang dilangsungkan di Istora Senayan, Senin (4/7/2022) dengan skor 52-77.
Kekalahan ini merampungkan enam kekalahan selama Timnas Basket Indonesia berlaga di Grup C Zona Asia kualifikasi FIBA World Cup 2023. Melihat hal ini, salah satunya cara agar bisa tampil di FIBA World Cup 2023 ialah melalui FIBA Asia Cup 2022.
Baca Juga
Sebagai informasi, Indonesia akan kembali tampil dalam ajang FIBA Asia Cup 2022 pada 12 hingga 24 Juli di Istora Senayan. Indonesia sebagai tuan rumah akan berada satu grup dengan Yordania, Arab Saudi, dan Australia.
Advertisement
Menurut Pelatih Timnas Basket 5x5 Putra, Rajko Toroman, timnas memiliki kesulitan dalam pertandingan melawan Yordania. Beberapa pemain seperti Prastawa, Abrawan, dan Marques Bolden harus diistirahatkan.
“Kami sudah menduga pertandingan seperti ini. Kami memiliki masalah Prastawa yang sakit dan Abraham yang beberapa hari tidka berlatih dan Marques Bolden yang tidak bermain. Mereka ini tiga pemain penting,” tutur Rajko dilansir dari laman resmi federasi.
“Yordania kuat bermain di inside, sulit bermain melawan mereka tanpa Marques karena kita hanya mengandalkan tembakan dari luar. Kita tak punya keseimbangan di dalam dan luar, sulit bermain seperti itu,” tambahnya.
Perbaiki Kesalahan
Maka dari itu, kekalahan atas Yordania ini harus menjadi pembelajaran agar bisa tampil lebih baik di FIBA Asia Cup nanti. Timnas basket Indonesia masih mempunyai delapan hari untuk mempersiapkan diri dan mental.
“Kita punya delapan hari buat FIBA Asia Cup. Saya berharap para pemain lebih siap. Dengan Bolden, kita bisa mengalahkan Arab Saudi. Peluang kita lebih besar lawan Yordania. Saya tidak bilang kita pasti menang tapi kita akan berikan perlawanan lebih baik. Bolden bisa mengubah permainan dengan permainan di dalam.
Pada kesempatan yang sama, kapten timnas basket Indonesia, Arki Dikania Wisnu juga sepakat bahwa kekalahan ini bukan akhir dari segalanya.
“Tim kita tidak full. Hal baiknya kita akan bertemu mereka lagi dan bisa mempersiapkan diri lebih baik dari hasil game ini,” tegas Arki.
Advertisement
Jalannya Pertandingan
Indonesia mengawali laga dengan sangat baik. Layup Yudha Saputera ditambah dua tembakan tiga angka dari Derrick Michael dan Agassi Goentara membuat Indonesia langsung unggul jauh 8-0.
Yordania terpaksa mengambil time out. Usai time out Yordania mengamuk dan bisa menyamakan skor menjadi 8-8. Indonesia kembali menjauh lewat drive menawan Agassi dan 3 pts Derrick. Kuarter pertama ditutup dengan keunggulan 18-17 untuk Indonesia.
Memasuki kuarter dua permainan Indonesia merosot drastis. Tembakan tiga angka, layup hingga jump shot tak menemui sasaran. Disisi lain Yordania justru tampil cemerlang.
Yordania berbalik meninggalkan Indonesia setelah melesakkan 13 angka beruntun. Indonesia baru bisa memecah kebuntuan saat kuarter dua tersisa lima menit 19 detik lewat tembakan tiga angka Brandon Jawato.
Namun setelah itu Indonesia kembali loyo. Yordania terus menambah angka. Indonesia baru bisa mencetak lima angka lagi di akhir kuarter dua. Jawato menutup paruh pertama lewat buzzer beater 2 poin. Indonesia tertinggal 26-37 saat jeda paruh pertama.
Permainan Indonesia membaik di kuarter empat. Beberapa tembakan tiga mulai menemui sasaran dari Yudha dan Juan Laurent Kokodiputra. Namun skor sudah terlalu jauh. Yordania terus mengamankan keunggulan dan menutup laga dengan 77-52.
Derrick Michael
Derrick Michael menjadi pencetak angka terbanyak di Indonesia dengan 14 poin dan delapan rebound. Sedangkan Yudha menyusul dengan 13 poin.
Di kubu Yordania, ada tugas pemain yang sama-sama membuat 11 angka yakni Ahmad Al Dwairi, Yousef Abuwazaneh dan Sami Bzai.
Penulis: Jesslyn Koesman
Advertisement