Sukses

Kutukan Piala Dunia, Sang Juara Bertahan Langsung Hancur di Fase Grup

sejak pergantian milenium, tim yang berhasil menjadi juara dunia hampir selalu angkat kaki lebih cepat pada Piala Dunia edisi berikutnya.

Liputan6.com, Jakarta Selalu ada kisah menarik yang tersaji dalam gelaran Piala Dunia. Pada tahun ini, Piala Dunia akan berlangsung di Qatar 21 November hingga 18 Desember 2022.

Timnas Prancis yang berstatus juara di edisi 2018 berjuang untuk dapat mempertahankan gelarnya di Piala Dunia 2022.

Namun, pada Piala Dunia 2022 Qatar ini, Prancis patut waspada dengan fakta yang pernah terjadi pada pendahulunya.

Pasalnya, sejak pergantian milenium, tim yang berhasil menjadi juara dunia hampir selalu angkat kaki lebih cepat pada edisi berikutnya.

Mereka gagal melangkah ke fase gugur setelah tersingkir di babak penyisihan. Hal itu terjadi sejak lima edisi terakhir Piala Dunia, empat juara bertahan selalu kandas di fase grup.

Dimulai dari Prancis pada 2002. Berstatus sebagai juara beratahan di edisi 1998, Prancis menjadi unggulan. Apalagi mereka juga berhasil menjadi juara di Euro 2000

Di laga perdana, Prancis mengalami kekalahan yang mengejutkan. Mereka ditumbangkan 0-1 oleh Senegal.

Di laga kedua, Prancis bersua Uruguay. Kemenangan pun menjadi harga mati untuk pasukan Roger Lemerre untuk melaju ke babak 16 besar.

Namun, pada kenyataanya Prancis hanya mampu bermain imbang 0-0. Hasil ini memang belum menutup peluang Prancis ke babak 16 besar.

Penentuannya ada di laga terakhir malwan Denmark. Namun, bukannya meraih kemenangan, Prancis malah hancur 0-2.

Dennis Rommedahl dan Jon Dahl Tomasson sukses mengirim Prancis ke dasar klasemen. Prancis pun harus angkat koper dari Piala Dunia 2002 Korea Jepang.

2 dari 5 halaman

Italia (Piala Dunia 2010)

Nasib tragis dialami Italia sang juara Piala Dunia 2006. Mereka langsung kandas di fase grup Piala Dunia 2010 yang berlangsung di Afrika Selatan.

Sang juara bertahan mengawali turnamen dengan hasil imbang melawan Paraguay 1-1. Di laga kedua, Italia kembali gagal menang

Mereka ditahan Selandia Baru juga dengan skor 1-1. Pada laga penentuan, Italia bertemu dengan Slowakia.

Namun, Italia kalah 2-3 dari Slowakia dan mengakhiri penyisihan grup di posisi paling buncit. Tragisnya, ini menjadi yang pertama kalinya Italia gagal meraih kemenangan di suatu edisi Piala Dunia.

3 dari 5 halaman

Spanyol (Piala Dunia 2014)

Juara bertahan Spanyol tersingkir dari Piala Dunia 2014 di Brasil. Di pertandingan pertama Spanyol, yang juga dua kali juara Piala Eropa, dihajar Belanda 1-5.

Berbeda dengan juara bertahan sebelumnya, Spanyol justru lebih tragis. Mereka dipastikan gagal lolos ke babak 16 besar sejak dari laga kedua

Spanyol dipecundangi Chile 0-2. Itu menjadi sejarah terkelam Spanyol selalu menelan kekalahan di dua laga berturut-turut pada babak penyisihan.

Di laga ketiga yang sudah tak berpengaruh apa-apa, Spanyol menang 3-0 atas Australia. Mereka pun finis di peringkat ketiga di bawah Belanda serta Chile.

 

4 dari 5 halaman

Jerman (Piala Dunia 2018)

Di Piala Dunia 2018, Jerman berstatus sebagai juara brtahan setelah sukses pada edisi sebelumnya, di Piala Dunia 2014.

Die Mannschaft mengalahkan Argentina 1-0 lewat extra time di final setelah sebelumnya juga mempermalukan tuan rumah Brasil 7-1 di semifinal.

Namun, sama seperti dua juara bertahan sebelumnya, Jerman kemudian mengalami nasib tragis di Piala Dunia 2018 Rusia.

Jerman yang tergabung di Grup F finis sebagai juru kunci. Di laga perdana, Jerman dikalahkan Meksiko 0-1.

Toni Kross dan kolega berhasil bangkit di laga kedua dengan menang dramatis atas Swedia 2-1. Namun, pad laga penentuan, Jerman dipecundangi Korea Selatan 0-2.

Menariknya, Korea Selatan saat itu ditangani Shin Tae-yong, pelatih yang saat ini menangani Timnas Indonesia.

Nah, pada Piala Dunia 2018, Prancis adalah pemenangnya setelah mengalahkan Kroasia 4-2. Bagaimanakah nasih Karim Bencema cs?

5 dari 5 halaman

Disiarkan Emtek Grup

Aksi Prancis dan tim-tim lainnya di Piala Dunia 2022 Qatar bisa disaksikan pecinta sepakbola di Tanah Air dengan mudah.

Pasalnya, Emtek Grup sebagai pemegang hak sial bakal menghadirkan pertandingan-pertandingan Piala Dunia Qatar 2022 melalui stasiun televisi Indosiar, SCTV, O Channel, Mentari TV dan live streaming Vidio. Juga di Nex Parabola dan Champions TV.

Berita-berita terbaru seputar turnamen akbar empat tahunan tersebut juga bisa didapatkan melalui bola.liputan6.com.