Sukses

Jack Wilshere Pensiun Dini, Arsene Wenger Dukung Eks Pemain Arsenal Jadi Pelatih

Jack Wilshere memutuskan pensiun di usia 30 tahun. Kariernya sebagai pemain terpaksa usai, setelah dirinya gagal kembali ke performa terbaiknya akibat cedera. Mantan juru taktik Arsenal, Arsene Wenger, pun mendukung Wilshere untuk menjadi pelatih.

Liputan6.com, Jakarta - Eks pemain Arsenal Jack Wilshere memutuskan untuk gantung sepatu di usia 30 tahun. Pesepak bola asal Inggris itu mengakhiri karier profesionalnya usai meninggalkan klub Denmark, AFG, pada awal bulan ini.

Wilshere sejatinya pernah dianggap sebagai salah satu pemain muda terbaik di Eropa satu dekade silam. Sayang serangkaian cedera yang menimpa membuatnya gagal mengeluarkan performa terbaik.

Arsene Wenger yang pernah menjadi juru taktik Wilshere kala berkarier di Emirates, ikut angkat bicara soal keputusan mantan anak asuhnya. Ia tak menampik bahwa dirinya sedih menyaksikan Wilshere pensiun dini.

“Bagi saya, ini adalah momen menyedihkan karena Jack merupakan pemain sepak bola yang luar biasa. Dia berani, berbakat, dan tidak takut pada siapa pun. Itulah alasan kami berpikir dia bisa mulai (bermain di level senior) pada usia yang sangat muda,” ujar Wenger kepada Sky Sports, seperti dilansir dari Mirror.

“Dia menunjukkan dirinya punya kemampuan untuk menjadi pemain utama. Dia adalah (pesepak bola dengan) bakat yang luar biasa, tetapi dia tidak punya cukup waktu untuk bermain akibat cedera. Pada akhirnya, hal itulah yang membuatnya berhenti,” sambung Wenger.

Kendati demikian, Wenger menaruh harapan besar pada masa depan Wilshere. Ia yakin mantan penggawa internasional Inggris itu mampu bersinar sebagai pelatih.

“Dia memiliki pemahaman yang bagus soal permainan. Dia berani, punya keterampilan komunikasi yang hebat, cerdas, serta jujur. Jika dia berhasil mengubah rasa frustrasi (sebagai pemain) menjadi motivasi, saya pikir dia akan memiliki karier kepelatihan yang menjanjikan ke depannya,” pungkas Wenger.

2 dari 4 halaman

Karier Sepak Bola Wilshere

Tak heran jika Arsene Wenger memberi pujian besar bagi Wilshere di penghujung karier sepak bolanya. Pemain kelahiran Inggris itu memang sanggup mencuri perhatian kala masih berstatus sebagai penggawa The Gunners.

Dilansir dari Mirror, Wilshere berada di puncak kariernya pada musim 2010/2011. Kala itu, ia tampil dalam 49 pertandingan di semua kompetisi bersama timnya, hingga sukses meraih penghargaan Arsenal’s Player of the Season dan PFA’s Young Player of the Year.

Penampilannya yang moncer di level klub membuat Wilshere mampu melakukan debut internasional bersama Timnas Inggris pada usia 18 tahun. Sayangnya, eks pemain AFC Bournemouth mulai mengalami penurunan sejak saat itu.

Ia tak mencatatkan satu penampilan pun sepanjang musim 2011/2012 akibat cedera. Pada 2018, Jack Wilshere memutuskan hengkang dari Arsenal usai menorehkan total 197 penampilan dan menyumbangkan dua Piala FA.

3 dari 4 halaman

Pindah ke West Ham

Wilshere meniti karier bersama West Ham selepas berpisah dengan Meriam London. Akan tetapi, upaya sang pemain untuk kembali ke puncak performanya gagal terealisasi. Ia hanya mampu tampil di 19 pertandingan dalam dua setengah tahun.

Eks penggawa internasional Inggris mencoba peruntungan di AFC Bournemouth. Namun, kiprahnya di klub tersebut hanya seumur jagung. Ia kembali hijrah ke AFG, sebelum memilih untuk gantung sepatu pada musim panas ini.

“Hari ini, saya mengumumkan pengunduran diri saya dari sepak bola profesional. Ini adalah perjalanan yang luar biasa dan dipenuhi dengan begitu banyak momen hebat. Saya merasa terhormat karena telah mengalami semua hal yang terjadi sepanjang karier saya,” tulis Wilshere melalui akun Twitternya pada Jumat waktu setempat.

4 dari 4 halaman

Peran Baru

Wilshere sudah dinanti peran baru di Emirates. Laporan Metro menyebut mantan pemain berusia 30 tahun tersebut resmi didaulat menjadi pelatih kepala untuk skuad U-18 Arsenal, yang baru saja ditinggal oleh Dan Micciche.

Kesempatan ini bisa dipandang sebagai peluang bagi Wilshere untuk membayar waktunya yang hilang sebagai pemain. Ia diharapkan mampu menciptakan karier kepelatihan yang gemilang, serta menunjukkan potensi yang tak sempat dikeluarkan sebelumnya.