Liputan6.com, Jakarta - Piala Dunia adalah turnamen sepak bola paling besar di dunia. Tiap empat tahun sekali, jutaan mata penonton fokus menyaksikan negara-negara kuat dunia bersaing memperebutkan trofi baik Jules Rimet (dari 1930 hingga tahun 1970) sampai trofi Piala Dunia FIFA.
Dalam umurnya yang sudah mencapai 92 tahun, total tercatat sudah 21 edisi berhasil digelar. Piala Dunia Qatar yang akan berlangsung mulai November hingga Desember 2022 nanti akan menjadi edisi ke-22.
Baca Juga
17 negara tercatat sudah pernah menjadi tuan rumah turnamen bergengsi ini, dan tersebar di lima benua Dunia.
Advertisement
Tiap Piala Dunia sudah pasti menjadi event yang spesial dan memiliki keunikan masing-masing tuan rumah. Tapi sudah pasti ada edisi yang menjadi favorit dibandingkan edisi lainnya.
Karena itu, sebelum masuk Piala Dunia 2022, Liputan6.com sudah merangkum lima edisi Piala Dunia terbaik dalam sejarah yang menghadirkan drama, kejutan dan pastinya jangan sampai tidak Anda ketahui. FYI, artikel kali ini akan membawa kita "naik mesin waktu" karena mundur hingga setengah abad lalu.
5. Piala Dunia 2002 - Korea Selatan & Jepang
Piala Dunia ini menjadi spesial karena untuk kali pertama digelar di Asia. Brasil sukses menjadi kampiun berkat penampilan fenomenal Ronaldo yang dianugerahi Sepatu Emas dengan delapan gola.
Seleccao ketika itu berhasil mengalahkan Jerman, yang diperkuat Oliver Kahn hingga Miroslav Klose, dengan skor 2-0 pada laga final.
Tapi ceritanya tidak sampai di situ saja, Piala Dunia ini banyak menghadirkan kejutan!
Kejutan Korea Selatan Dihentikan Gol Tercepat!
Juara bertahan Prancis kalah 0-1 dari Senegal di partai pembuka. Les Bleus bahkan tersingkir cepat menduduki posisi juru kunci dan tak sanggup mencetak satu gol pun.
Tim bertabur bintang lain yang tersingkir cepat adalah Portugal. Luis Figo cs tumbang di tangan Amerika Serikat pada laga pembuka, yang membuat posisi mereka terjepit.
Tuan rumah Korea Selatan muncul sebagai "kuda hitam". Sukses mengalahkan Italia pada putaran kedua dengan penuh kontroversi, sebelum menyingkirkan Spanyol untuk mengunci satu tempat di partai semifinal.
Turki juga tampil fantastis di turnamen ini. Diberkati hasil undian yang menguntungkan, tim berjuluk Ay-Yıldızlılar itu berhasil menduduki posisi ketiga pada akhir turnamen.
Tak hanya itu, striker ikoniknya, Hakan Sukur, juga berhasil catatkan rekor gol tercepat di Piala Dunia dalam 10.8 detik saja ketika sukses mengalahkan Korsel di perebutan tempat ketiga.
Momen tak terlupakan lainnya ketika penalti David Beckham sukses mengirim Argentina pulang, menjadi balas dendam manis setelah kontroversi kartu merah pada turnamen empat tahun sebelumnya.
Advertisement
Inggris Juara, Football Came Home!
4. Piala Dunia 1966 - Inggris
Ini mungkin menjadi salah satu Piala Dunia paling ikonik sepanjang sejarah karena digelar di "rumah sepakbola" dan luar biasanya, Inggris berhasil menggondol trofi Jules Rimet.
Laga final melawan Jerman Barat berlangsung sangat sengit dan banjir gol. Kemenangan 4-2 yang dicatatkan Inggris mereka rebut lewat babak adu penalti. Geoff Hurst mencatatkan sejarah sebagai satu-satunya pemain yang sukses cetak hat-trick pada partai puncak Piala Dunia.
Momen kontroversial juga tercipta di laga ini terkait gol ketiga Inggris ke gawang Jerman Barat. Meski tidak jelas bola lewat garis atau tidak, asisten wasit asal Azerbaijan, Tofiq Bahramov, tetap menyatakan gol itu sah.
Hasil paling mengejutkan pada Piala Dunia ini ketika Korea Utara mengalahkan raksasa Eropa, Italia, dengan skor tipis 1-0 di Ayresome Park. Korut bahkan sukses lolos ke babak selanjutnya dan menjadi negara pertama di luar Eropa dan Amerika yang lolos dari putaran pertama.
Piala Dunia ini juga mempertontonkan kehebatan seorang Eusebio, ketika membawa Portugal torehkan kemenangan 5-3 atas Korea Utara, lewat comeback apik setelah sebelumnya ketinggalan 0-3 lebih dulu.
Tapi yang paling mengherankan adalah kabar sempat hilangnya trofi juara Jules Rimet beberapa saat sebelum turnamen. Trofi ini dicuri saat dipamerkan ke publik.
Beruntung, piala berbentuk wanita bersayap itu ditemukan terbungkus koran di dalam semak-semak oleh Pickels, seorang anjing yang akhirnya mendapat tanda jasa.
Magis
3. Piala Dunia 1986 - Meksiko
Piala Dunia ini bak tersihir tarian tango Argentina yang dipimpin oleh Diego Armando Maradona. Bahkan, kedigdayaan Jerman Barat dibikin kocar-kacir pada laga final di Estadio Azteca.
Gol "tangan tuhan" yang dibuatnya ke gawang Inggris pada babak perempat-final dinobatkan sebagai Goal of the Century. Aksi Maradona yang nyaris terlupakan adalah ketika Belgia dibuat tak berdaya di semifinal.
Kendati kontroversial, Argentina disebut layak menjadi kampiun karena bermain cantik dan mempesona sepanjang turnamen.
Piala Dunia 86 ini juga mempertontonkan salah satu pertandingan terbaik sepanjang masa yaitu pertarungan epik antara Brasil dan Prancis. Yang akhirnya dimenangkan oleh Michel Platini cs lewat babak adu penalti.
Satu lagi momen ikonik yang tercipta pada turnamen ini adalah kemunculan "Mexican Wave", yang akhirnya banyak diadopsi oleh suporter-suporter di seluruh dunia.
Advertisement
Roger Milla Bawa Afrika Masuk Peta Sepak Bola
2. Piala Dunia 1990 - Italia
Raksasa Jerman Barat berhasil menjadi juara pada turnamen ini, mengalahkan Argentina. Namun, bintang pada Piala Dunia 90 sudahh jelas Kamerun yang dipimpin oleh Roger Milla yang sudah memasuki usia 40 tahun.
Kamerun sukses menang 1-0 atas Argentina, yang notabene berstatus juara bertahan. Serangan Indomitable Lions begitu membekas di ingatan penonton dan lawan. Membuat sepakbola benua Afrika jadi perhitungan di level dunia.
Momen yang tak terlupakan lainnya adalah air mata Paul "Gazza" Gascoine usai kalah adu penalti dari Jerman Barat pada babak semifinal. Kosta Rika secara mengejutkan atas Skotlandia, Irlandia lolos hingga perempat final, dan penggawa Italia, Toto Schillachi, muncul entah dari mana menjadi topscorer turnamen.
Tapi tak hanya aksi di atas lapangan saja yang membuat Piala Dunia 90 masuk dalam sejarah. Pada jamannya, Piala Dunia edisi ini sudah memperlihatkan ke arah yang lebih modern.
Maskot yang amat ikonik, lagu tema turnamen "Nessun Dorma" yang hingga kini masih jadi karya klasik, hingga on-screen graphics yang ketika itu sangat cutting edge.
Ini adalah Piala Dunia terakhir sebelum kemunculan Premier League dan Liga Champions, dan yang terakhir sebelum didominasi oleh sepakbola modern yang amat kental dengan aroma uang juga keuntungan.
Dominasi Selecao Pukau Estadio Azteca
1. Piala Dunia 1970 - Meksiko
Turnamen ini berhasil dimenangkan oleh tim yang disebut sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah sepakbola, yaitu Brasil yang diisi oleh legenda-legenda: Carlos Alberto, Pele, Gerson, Jairzinho, Rivelino dan Tostao.
Brasil ketika itu berhasil memenangkan SEMUA PERTANDINGAN. Enam laga di babak kualifikasi hingga enam laga di putaran final.
Pada laga puncak melawan Italia, Brasil memperlihatkan permainan indah dan begitu dominan. Laga berakhir dengan skor 4-1 yang ditutup oleh gol sempurna dari kaki Carlos Alberto menyambut umpan datar Pele.
Tetapi momen paling mengejutkan terjadi pada babak perempat-final, saat Inggris unggul 2-0 dari Jerman Barat dengan waktu sisa 22 menit saja.
Merasa sudah unggul, sang juara bertahan mengganti Bobby Charlton dan Martin Peters. Ketika itulah, Jerman Barat berhasil bangkit dan membalikkan skor jadi 3-2.
Lantas kenapa Piala Dunia ini menjadi yang terbaik? Karena masih menjadi putaran final Piala Dunia dengan rasio gol-per-pertandingan paling tinggi dalam sejarah.
Selain itu, ini merupakan turnamen pertama yang disiarkan oleh televisi berwarna. Meksiko juga tuai pujian karena dinilai sukses menjadi tuan rumah.
Advertisement