Liputan6.com, Jakarta Para penggemar sepak bola di dunia pada saat ini mungkin sedang sibuk merancang perjalanan untuk bertolak ke Qatar demi menyaksikan secara langsung timnas sepak bola negaranya bertanding di Piala Dunia 2022. Tentunya banyak di antara mereka yang baru pertama kali ini akan menginjakkan kaki di negara tersebut.
Namun, ini juga akan menjadi pengalaman pertama bagi sang tuan rumah dalam menyambut dan melayani para penggila sepak bola karena baru kali ini turnamen olahraga paling bergengsi di dunia itu digelar di negara Timur Tengah.
Baca Juga
Sebanyak 32 tim nasional akan bertanding di Qatar mulai pertengahan November hingga pertengahan Desember nanti. Sebelumnya, sejak Piala Dunia 1930 Uruguay, putaran final Piala Dunia biasanya digelar di tengah tahun.
Advertisement
Namun, suhu panas ekstrem di Qatar yang biasanya terjadi pada bulan Mei, Juni, dan Juli membuat pertandingan digeser ke akhir tahun agar suhunya tidak terlalu tinggi dan masih nyaman bagi para pendatang.
1300 Penerbangan per Hari
Salah satu fakta menarik tentang Piala Dunia Qatar 2022 adalah jumlah pengunjung yang akan berada di negeri gurun tersebut selama event berlangsung. Bahkan diperkirakan Piala Dunia Qatar 2022 akan menjadi event Piala Dunia dengan jumlah pengunjung terbanyak hingga akhir turnamen.
Kenapa hal itu bisa terjadi? Alasannya mudah. Sebagai salah satu negeri paling maju di kawasan Timur Tengah, Qatar memiliki lokasi strategis karena berada di tengah-tengah dan “dekat” dengan berbagai negara di dunia.
Karena itulah banyak sekali fans sepak bola dari seluruh dunia yang diperkirakan akan menyaksikan secara langsung kick off Piala Dunia 2022.
Mengantisipasi hal ini, maskapai penerbangan Qatar Airways dan Hamad International Airport akan bahu-membahu mengantar dan melayani para pengunjung. Diperkirakan 1300 penerbangan akan tiba di Qatar setiap hari selama sebulan penuh.
Advertisement
Tenda Bedouin
Selain menyiapkan bandara dan jadwal penerbangan, Qatar berencana mendirikan tenda “bergaya Bedouin” untuk para penggemar sepak bola yang datang untuk menyaksikan timnas kebanggaannya bertanding.
Qatar sendiri berharap mereka dapat menarik 1,2 juta pengunjung, nyaris setengah dari populasinya sendiri, untuk menghadiri turnamen 28 hari sejak November hingga Desember ini.
Sebanyak 1000 tenda akan didirikan di padang gurun luas di sekitar ibu kota Doha agar pengunjung dapat merasakan keunikan berkemah gaya Qatar.
“Kami akan memberikan kesempatan bagi para fans untuk merasakan hidup di padang gurun,” kata Omar Al-Jaber, kepala bagian akomodasi Supreme Committee for Delivery and Legacy, Qatar, seperti dikutip dari The Straits Times. Ia menambahkan bahwa 200 tenda akan memiliki konsep mewah, mengindikasikan harganya akan mahal.
Mengantisipasi Minimnya Kamar Hotel
Menurut data estimasi terbaru oleh Kementerian Pariwisata Qatar, total jumlah kamar hotel di negara tersebut tidak lebih dari 30.000 kamar, dan 80 persen dari kamar-kamar tersebut sudah dialokasikan untuk para tamu FIFA sebagai penyelenggara Piala Dunia.
Nantinya, saat turnamen semakin dekat, FIFA sendiri akan melepas kamar-kamar yang tidak digunakan oleh tim, wasit, media, dan ofisial lainnya. Melihat situasi ini, Qatar bergerak cepat dengan mengatur akomodasi non-hotel, dan dua kapal pesiar yang ditambatkan di pelabuhan Doha serta vila dan apartemen akan meyediakan setidaknya 69.000 kamar, yang sebagian besar di antaranya dikelola oleh Accor, operator hotel terbesar di Eropa.
Qatar masih punya strategi lain untuk memberikan kenyaman bagi para pengunjung, yakni membangun hunian di lokasi yang masih kosong agar para pengunjung yang tidak kebagian tempat bisa tinggal di “desa” tersebut.
“Kami sudah memiliki lebih dari 100.000 kamar dan tentu saja ada opsi-opsi baru,” kata Al-Jaber, meyakinkan bahwa akomodasi akan cukup bagi semua orang, bahkan pada akhir November Ketika jumlah pengunjung akan paling membludak saat pertandingan fase grup digelar.
Advertisement
Akomodasi Masih Minim dan Mahal
Bagaimanapun, opsi-opsi akomodasi di Qatar untuk menyambut Piala Dunia 2022 masih minim dan mahal. Dari situs akomodasi resmi Qatar pada Selasa lalu, apartemen dua kamar di pinggiran Doha disewakan dengan harga 390 dolar AS (hampir 6 juta rupiah) per malam. Dan kamar suite di kapal pesiar disewakan dengan harga 1.650 dolar AS (sekitar 24 juta rupiah) per malam untuk tanggal menginap akhir November.
Banyak pengunjung kemungkinan tidak akan menginap karena Qatar mengatur agar maskapai-maskapai regional mengoperasikan lebih dari 180 penerbangan pulang-pergi, sehingga para penggemar sepak bola bisa terbang ke Doha dari kota-kota terdekat hanya untuk hari itu.