Liputan6.com, Jakarta Debut Manchester United atau MU di Liga Inggris musim ini berakhir mengenaskan. Bermain di depan publik sendiri, Stadion Old Trafford, Minggu (7/8/2022), Setan Merah menyerah 1-2 dari Brighton.
Tidak ada gol yang dicetak pemain MU dalam duel ini. Dua gol yang bersarang ke gawang Setan Merah dicetak oleh Pascal Gross pada menit ke-30 dan 39. Sementara satu-satunya balasan Setan Merah lahir dari kecerobohan pemain lawan, Aleix Mac Allister yang mencetak gol bunuh diri pada menit 68.
Baca Juga
Paul Shcoles ikut kecewa melihat kegagalan ini. Legenda MU itu juga jengkel melihat penampilan dua pemain Setan Merah dalam laga tersebut. Menurut pria yang kini berprofesi sebagai komentator itu, apa yang mereka perlihatkan sepanjang pertandingan tersebut sama sekali tidak bisa diterima.
Advertisement
Dua nama itu adalah Scott McTominay dan Fred. Mereka tampil sebagai starter dalam laga ini.
"Ini adaladah awal yang mengejutkan untuk MU dan babak pertama benar-benar kacau," katanya.
"Tanda-tanda sudah terlihat sejak menit pertama di mana ini akan semakin buruk," bebernya.
Sebagai komentator Premier League, Scholes benar-benar mengikuti jalannnya pertandingan. Menurutnya, penampilan McTominay dan Fred di lini tengah sangat buruk. Keduanya gagal memainkan peran mereka dengan sempurna sehingga menyisakan celah yang bisa dimanfaatkan tim lawan.
"McTominay selalu berusaha berlari dengan bola, konyol. Kualitas di tengah lapangan sangat buruk. Saya senang dia tidak diusir [karena pelanggaran terlambat] tetapi saya pikir dia sedikit beruntung. Sekali lagi, dia berlari dengan bola daripada mengopernya, benar-benar konyol," kata Scholes.
Bukan Pasangan Ideal
Bertanding melawan Brighton, MU tampil dengan formasi 4-3-3. Selain Tominay, lini tengah Setan Merah juga dihuni oleh Fred dan Bruno Ferandens. Sementara lini depan MU diperkuat Jadon Sancho, Christian Eriksen, dan Markus Rahsford. Sedangkan Crsitiano Ronaldo berada di bangku cadangan.
Fred menempati posisi gelandang tengah. Menurut Shcoles, menduetkan Fred dan Tominay di tengah bukanlah pilihan ideal. Pengalaman beberapa tahun terakhir menurut Scholes telah menunjukkan itu.
"Kualitas di tengah lapangan tidak cukup baik, tetapi kami telah melihatnya selama beberapa tahun terakhir dengan dua pemain ini. Dengan Fred dan McTominay, dia [Ten Hag] harus memainkan hanya salah satu dari mereka [maju] tetapi bahkan salah satu dari mereka mungkin terlalu banyak," katanya.
“Fred memberikan bola sepanjang waktu dan McTominay mencoba berlari dengan bola terus-menerus dan kemudian melepaskannya. Berikan kepada pemain terbaik Anda! Ini tidak terlalu sulit. Pada hari seperti ini, ini seperti kejahatan," kata Paul Shcoles menambahkan.
Advertisement
Komentar Pascal Gross
Di saat MU diselimuti kekecewaan, Brighton & Hove Albion justru pulang dengan hati riang dari Old Trafford. Kemenangan atas MU tidak hanya memberi mereka tiga poin yang bersejarah.
"Kami tidak bisa meminta lebih. Tiga poin dari kandang melawan Manchester United. Ini adalah kemenangan besar bagi kami hari ini," ujar Gross seperti dilansir dari Metro.co.uk.
Bukan kali ini saja Pascal Gross mampu menjebol gawang MU. Musim lalu, pemain asal Jerman itu juga pernah merobek jala Setan Merah. "Saya ingin mencetak lebih banyak gol melawan tim lain, tetapi selalu melawan Man United. Saya tidak tahu mengapa!" ujar Gross menambahkan.
'Kami bermain sangat baik. Rencana permainannya sangat bagus dan kami berpegang teguh pada itu. Kami memiliki peluang dan klinis di depan gawang,” beber pemain berusia 31 tahun itu.