Liputan6.com, Jakarta - Eks striker asal Inggris, Michael Owen mengungkap momen terbaiknya selama menjalani karier sebagai pesepak bola. Sosok yang pernah membela Liverpool dan Manchester United itu tak bisa melupakan gol yang dicetak di Piala FA dan Piala Dunia.
“Saya punya banyak momen luar biasa sepanjang karier saya,” ungkap Michael Owen dalam acara grand launching saluran TV MOJI di Tangerang pada Minggu (21/8/2022) sore WIB.
“(Contohnya adalah) mencetak gol di Final Piala FA 2000/2001, menyumbang angka untuk Inggris di Piala Dunia saat saya masih berusia 18 tahun melawan Argentina, mencetak hattrick di gawang Jerman (dalam kualifikasi Piala Dunia 2002).”
Advertisement
Seperti diketahui, Owen memang merupakan bagian dari skuad The Reds kala menjuarai Piala FA pada 2001 silam. Mantan pemain berusia 42 tahun tersebut menjadi sosok penting yang mengantar timnya menekuk Arsenal di babak final.
Michael Owen tampil sebagai pilar utama Liverpool di bawah asuhan Gerard Houllier. Ia sanggup melesakkan dua gol ke gawang Meriam London, sehingga The Reds berbalik unggul 2–1 setelah sempat tertinggal dari Arsenal.
Tak hanya moncer bersama klub, Michael Owen juga memiliki performa yang cukup gemilang di level internasional. Penampilan epiknya bersama Timnas Inggris tersaji kala The Three Lions menghadapi Argentina di Piala Dunia 1998.
Baru berusia 18 tahun, Owen kala itu mampu mencatatkan rekor sebagai pemain termuda yang merumput di kompetisi sepak bola paling akbar sedunia. Ia pun sukses mengobrak-abrik pertahanan Argentina, serta terlibat dalam pembuatan dua gol Inggris di laga tersebut.
Michael Owen makin ganas dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2002 kontra Jerman. Ia membantu meloloskan negaranya dengan mencetak hattrick, yang membuat The Three Lions menang telak 5–1 atas lawan.
Momen Terburuk
Owen memang menjadi legenda pada masanya. Ia bahkan pernah diganjar penghargaan individual prestisius sekelas Ballon d’Or. Kendati demikian, Owen juga sempat mengalami masa-masa buruk dalam karier. Hal itu terjadi tiap kali dirinya dilanda cedera.
‘’Saya rasa, saat terendah (dalam karier saya) adalah ketika selalu mengalami cedera, entah itu cedera di lutut atau hamstring saya,” ujar Owen kepada awak media.
Menurutnya, cedera selalu menjadi momen sulit dalam sepak bola. Pasalnya, para pemain akan dihantui pikiran soal berapa lama mereka menepi, serta berapa banyak pertandingan yang harus dilewatkan selama masa pemulihan.
“Mengalami cedera adalah bagian yang sulit dalam pertandingan (sepak bola). Anda akan banyak berpikir soal berapa lama Anda menepi dan berapa banyak laga yang dilewatkan (akibat cedera),” paparnya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Karier Owen
Sebagai informasi, Owen sempat menjalani karier delapan musim di Liverpool. Ia memutuskan hijrah ke La Liga untuk membela Real Madrid pada 2004. Sayang, kiprah Owen bersama Los Blancos hanya seumur jagung.
Mantan penggawa Timnas Inggris itu kembali hengkang dari Madrid setahun setelahnya, kemudian merumput bersama Newcastle United hingga 2009.
Owen bergabung dengan raksasa Premier League Manchester United usai berpisah dari The Magpies. Ia juga sempat membela Stoke City pada 2012, sebelum akhirnya memilih untuk gantung sepatu pada 2013.
Owen ke Indonesia
Adapun Owen saat ini tengah berada di Indonesia. Ia tiba di Tanah Air pada Sabtu (20/8/2022) pagi untuk memenuhi undangan Vidio dalam rangka mempromosikan terpilihnya mereka sebagai official broadcaster Liga Premier.
Mantan penggawa Real Madrid itu mengikuti rangkaian acara bersama media, fans, serta komunitas di SCTV Tower sejak Sabtu (20/8/2022), kemudian menyempatkan diri hadir di acara grand launching MOJI pada Minggu (21/8/2022).
Owen membagikan pengalamannya sebagai pemain sepak bola di hadapan media dan penggemar kala diundang ke peluncuran MOJI. Sosok yang pernah meraih Ballon d'Or 2001 itu juga diberi kesempatan untuk menjadi juru taktik di fun match 3 on 3 yang menampilkan duel antara tim MOJI dengan selebritas Tanah Air.
Advertisement