Sukses

Tanda Tanya Terjawab, Bagus Kahfi Resmi Gabung Asteras Tripolis

Penyerang Indonesia Bagus Kahfi resmi bergabung dengan klub Yunani Asteras Tripolis. Dia meneken kontrak semusim dan mengenakan nomor punggung 88.

Liputan6.com, Jakarta - Penyerang Indonesia Bagus Kahfi resmi bergabung dengan klub Yunani Asteras Tripolis. Dia meneken kontrak semusim dan mengenakan nomor punggung 88.

Bagus bebas bergabung karena kontraknya dengan Jong Utrecht habis musim panas ini. Dia mengaku tidak sabar untuk mengembangkan kemampuan bersama klub Liga Yunani tersebut.

"Saya sangat senang berada di Astera dan saya merasa berterima kasih kepada orang-orang di klub, yang membawa saya ke sini. Saya tak sabar untuk menjadi bagian dari tim. Tujuan saya adalah mendapatkan waktu sebanyak mungkin dan memantapkan diri saya di Astera," kata Bagus.

Pemain bernama lengkap Amiruddin Bagus Kahfi Alfikri itu sebelumnya berkarier di Eropa bersama klub Liga Belanda Utrecht. Dia tercatat tampil sebanyak dua kali bersama tim junior klub tersebut.

Di Indonesia, Bagus Kahfi sempat membela tim senior Barito Putera dan bermain selama kurang lebih satu tahun sebelum mencoba peruntungan bersama Utrecht.

Naman pemain kelahiran 16 Januari 2002 itu melejit setelah berhasil membawa timnas Indonesia U-16 menjuarai ajang Piala AFF 2018. Dia menjadi pencetak gol terbanyak dengan torehan 12 gol.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Susul Egy dan Witan

Bagus Kahfi menyusul dua seniornya, Egy Maulana Vikir dan Witan Sulaeman. Egy bergabung dengan klub Solvakia, FC ViOn Zlate Moravce, usai meninggalkan FK Senica. Sedangkan Witan membela AS Trencin di liga yang sama. 

Baru bergabung dengan FC ViOn Zlate Moravce, Egy Maulana Vikri sudah mendapat predikat sebagai salah satu pemain termahal di klub.

Situs Transfermarkt menunjukkan pesepak bola asal Medan itu memiliki harga pasar 300.000 euro atau setara dengan kurang lebih Rp5,2 miliar. Angka tersebut membuat Egy berada di urutan ketiga dalam daftar penggawa paling mahal bagi kubu Zlate Moravce.

Adapun Egy saat ini hanya tertinggal dari Denys Balan dan Alexandros Kyziridis. Kedua pemain diketahui memiliki harga pasar masing-masing Rp6,95 miliar dan 5,65 miliar.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Sempat Tidak Didukung

Sebelumnya, Bagus menceritakan perjuangannya menjadi pesepak bola. Siapa sangka, pada awalnya ia tidak direstui oleh orang tua untuk menggeluti si kulit bundar.

Bagus menceritakan, ayahnya lebih menginginkan dia dan saudara kembarnya, Bagas Kaffa untuk terjun ke dunia otomotif. Bagus dan Bagas bahkan sudah diperkenalkan ayahnya dengan otomotif sejak masih berada di taman kanak-kanak (TK) dengan dibelikan motorcross mini.

“Dulu bapak enggak support sama sekali. Bapak saya sukanya otomotif. Dari kecil sudah dikasih motorcross,"kata Bagus

Meski telah diperkenalkan dengan otomotif, Bagus tidak begitu tertarik. Dia justru ingin terus bemain sepak bola dengan masuk Sekolah sepak bola (SSB).

"Terus di kampung ada temen ikut SSB dan diajakin, terus bapak ngebebasin aja,” ucap Bagus.

Perjuangan tak sampai di situ, ternyata sang ayah belum juga merestui pilihan Bagus bersama saudara kembarnya. Selama menimba ilmu di SSB, dia hanya diantar ibunya saja.