Sukses

Piala Dunia Qatar 2022 Lahirkan Tradisi Baru, Momentum Negara Timur Tengah Melangkah Jauh

Piala Dunia Qatar 2022 melahirkan beberapa tradisi baru sehingga turut menciptakan sejarah baru di turnamen sepak bola empat tahunan terbesar di dunia.

Liputan6.com, Jakarta Tahun 2022 menjadi tahun spesial bagi seluruh pecinta sepak bola di seluruh dunia. Pasalnya, ada Piala Dunia Qatar 2022 yang berlangsung pada bulan November mendatang. Turnamen sepak bola yang digelar empat tahun sekali ini masih melibatkan 32 negara sebagai kontestan. Dengan Perancis berstatus juara bertahan dan tentunya Qatar sebagai tuan rumah.

Pertandingan belum dimulai, pagelaran Piala Dunia Qatar 2022 sudah munculkan cerita menarik. Sebelumnya FIFA telah mengetuk palu, bahwa laga pembuka atau pertama ajang ini akan mempertandingkan Senegal vs Belanda dari Grup A. Keputusan tersebut mengubah tradisi, dimana pada 4 edisi sebelumnya pertandingan pembuka menampilkan tim tuan rumah.

Namun, pada 12 agustus 2022, FIFA mengumumkan melalui akun media sosial twitter resmi milik mereka bahwa Piala Dunia Qatar 2022 akan dimajukan sehari menjadi tanggal 20 November hingga 18 desember 2022. Laga pertama sekaligus pembukaan Piala Dunia 2022 akan mempertemukan tuan rumah, Qatar vs Ekuador yang berlangsung di Stadion Al Bayt, Al Khor pada hari Minggu (20/11) pukul 19.00 waktu setempat atau 00.00 WIB.

“Keputusan tersebut diambil melalui peninjau kompetisi dan implikasi operasional, serta melalui proses konsultasi menyeluruh dan kesepakatan dengan pemangku kepentingan dan negara tuan rumah,” dikutip dari laman resmi FIFA.

Tidak hanya itu, pada Piala Dunia Qatar 2022 juga melahirkan beberapa tradisi baru sehingga turut menciptakan sejarah baru di turnamen sepak bola terbesar di dunia.

Piala Dunia di Musim Dingin

Pada edisi sebelumnya Piala Dunia FiFA selalu dihelat di musim panas atau pertengahan tahun, antara bulan Juni-Juli. Itu lantaran kompetisi empat tahunan dilangsungkan di belahan bumi selatan yang memang beriklim panas.

FIFA memutuskan untuk melangsungkan tournament paling bergengsi ke bulan November dan Desember atau berbarengan dengan musim dingin di Qatar. Itu artinya Piala Dunia 2022 menjadi perhelatan musim dingin pertama di belahan bumi Utara.

“Jika kamu bermain antara 15 November, dan katakanlah akhir Desember. Ini adalah waktu ketika cuaca paling baik. Kamu bermain dengan suhu yang setara dengan musim semi di Eropa, kamu bermain dengan suhu 25 derajat (celcius) yang sempurna untuk Sepakbola,” kata Jerome Valcke, mantan sekretaris jenderal FIFA dalam wawancara dengan Radio France.

Dengan digelarnya Piala Dunia pada akhir tahun, artinya turnamen tersebut bakal berjalan ketika kebanyakan liga Eropa memasuki pertengahan musim. Salah satu kompetisi yang terkena dampaknya adalah kompetisi teratas Liga Inggris Premier League.

2 dari 3 halaman

Piala Dunia Berlangsung di Timur Tengah

Pertama kalinya, negara mungil dan kaya raya Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Negara yang terletak di semenanjung Arab itu mendapat kepercayaan dari FIFA sebagai tuan rumah edisi 2022 setelah berhasil mendapat suara terbanyak dalam pemungutan suara dari 22 anggota eksekutif Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) yang berlangsung pada tahun 2010 silam.

Qatar mengalahkan empat kontestan lainnya yang ingin mengajukan diri sebagai tuan rumah. Keempat negara itu adalah Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Australia. Salah satu alasan terbesar Qatar bisa menjadi tuan rumah adalah karena negara ini dianggap memenuhi kriteria FIFA untuk menyelenggarakan pesta sepakbola dunia empat tahunan. Meski secara prestasi Timnas sepak bola tidak segemilang negara lain.

Sebagai informasi, Qatar merupakan negara yang sangat kaya. Dibuktikan dengan mampu membangun 8 stadion bertaraf internasional dengan fasilitas modern dan kapasitas besar guna menampung penonton dari berbagai negara di dunia.

3 dari 3 halaman

Momentum Negara Timur Tengah Melangkah Jauh

Dalam Piala Dunia 2022 terdapat tiga negara kontestan dari timur tengah. Selain Qatar sebagai tuan rumah, ada Arab Saudi, dan Iran.

Mantan Kiper Timnas Oman Ali Al Habsi mengatakan Piala Dunia 2022 nanti seharusnya menjadi momentum untuk ketiga negara tersebut mendapatkan hasil yang lebih baik. Alasannya karena pemain yang membawa bendera negara mereka bermain di kawasan mereka sendiri.

Al Habsi yang pernah berkarir di Liga Inggris tersebut berharap ketiga negara Timur Tengah jangan hanya puas di fase grup saja.

“Piala Dunia 2022 adalah waktu untuk negara-negara Timur Tengah mengambil langkah besar,” kata Al Habsyi dari situs resmi FIFA. Al Habsi mengakui bahwa hal tersebut tidak mudah, tapi negara yang mewakili Timur Tengah itu mempunyai pemain-pemain yang berlaga di liga elite.

Pada Piala Dunia 2022 nanti, Qatar selaku tuan rumah tergabung ke dalam Grup A bersama Senegal, Belanda, dan Ekuador.

Sementara Iran tergabung dalam Grup B bersama Inggris, Amerika Serikat, dan Wales. Adapun Arab Saudi berada di Grup C bersama Argentina, Meksiko, dan Polandia.

Emtek Grup melalui SCM merupakan pemegang hak siar Piala Dunia 2022 di Indonesia. Nantinya tayangan Piala Dunia 2022 disebar melalui free-to-air TV, platform over the top (OTT), hingga platform satelit milik Emtek.

Untuk free-to-air TV, Piala Dunia 2022 akan tayang di Indosiar, SCTV, O Channel dan Mentari TV. Tayangan Piala Dunia juga bisa disaksikan lewat saluran khusus olahraga Champions TV yang bisa disaksikan pada layanan TV satelit berlangganan Nex Parabola, hingga layanan OTT (Over The Top) Vidio.

 

Penulis: Akbar Gilang