Liputan6.com, Jakarta Satu per satu kostum Piala Dunia 2022 diperkenalkan ke publik. Termasuk milik Timnas Argentina yang mengusung warna unik untuk kostum tandangnya saat tampil di Piala Dunia Qatar nanti.
Adidas merilis kostum tandang unik Argentina pada hari Senin, 29 Agustus 2022, lewat akun Instagram resmi "Tim Tango" dengan model sang megabintang, Lionel Messi.
Baca Juga
Kapten Albiceleste itu menggunakan kostum berwarna ungu terang yang dipadukan dengan aksen ungu muda, mulai dari strip tiga khas Adidas hingga logo Federasi Sepakbola Argentina.
Advertisement
Corak ungu berbentuk guratan matahari khas bendera nasional Argentina "Sun of May" juga terpampang di kostum baru ini.
Kenapa unik? Karena untuk kali pertama tim nasional Argentina menggunakan warna ungu sebagai kostum tandangnya di Piala Dunia.
Ternyata ada pesan yang tersirat dari warna tersebut. Menurut Adidas, kostum berwarna ungu itu menggambarkan kesetaraan gender.
"Kostum baru tim nasional ini ingin memberikan pesan kuat atas kesetaraan gender, sejalan dengan nilai keberagaman dan yang ingin dipromosikan brand kami," ujar Pablo Lamo, general manager Adidas Argentina.
"Lewat olahraga, kami punya peluang untuk mengubah hidup orang, dan sepakbola adalah alat yang ideal untuk mengubah ide jadi realita," lanjutnya.
Tak hanya punya pesan kuat, jersey Argentina ini juga diproduksi menggunakan material daur ulang termasuk 50% sampah plastik di lautan.
Terdapat juga teknologi Heat.RDY yang akan membuat pemain tetap dingin dan kering selama bermain di bawah terik matahari Qatar.
Jersey Tradisional Inspirasi Kemenangan
Sementara untuk kostum kandang, Argentina memilih untuk bertahan pada gaya klasik mereka. Warna tradisional biru muda dan putih dipadu aksen hitam.
Argentina akan menggunakan kostum kandang baru (rasa lama) pada Piala Dunia Qatar, yang terinspirasi dari kesuksesan negeri Tango.
Jersey tetap mempertahankan garis vertikal dengan kombinasi warna baby blue dan putih yang sudah melegenda. Tiga garis Adidas berwarna hitam semakin mempertegas kostum yang akan digunakan Messi cs itu.
Tapi ada satu gaya unik pada jersey ini yaitu di bagian belakang.
Strip vertikal di bagian belakang relatif lebih kecil untuk menggambarkan bendera Argentina, yang terlihat jelas dengan tambahan matahari di bagian leher.
Gaya klasik ini diharapkan bisa menginspirasi Messi untuk mempersembahkan trofi Piala Dunia bagi Argentina, seperti sang legenda Maradona di akhir 1980-an.
Advertisement
Argentina Gigit Jari Sejak 1986
Argentina memang selalu gagal meraih gelar kampiun sejak terakhir kali tahun 1986 di Meksiko. Kala itu, Maradona sukses memberikan gelar juara kedua bagi Albiceleste.
Sejak saat itu, performa Argentina selalu mengecewakan para pendukung setianya.
Pada Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat, Argentina gagal menembus babak 16 besar. Lalu empat tahun kemudian di Prancis harus puas sampai babak perempat-final saja.
Dalam Piala Dunia 2002 di Jepang-Korea Selatan, nasib Argentina lebih parah lagi. Mereka gagal lolos dari fase grup setelah kalah bersaing dengan Swedia dan Inggris.
Pada 2006 dan 2010, Argentina lagi-lagi hanya mentok di babak perempat-final.
Namun, performa mereka meningkat saat tampil di Piala Dunia Brasil tahun 2014. Messi saat itu sedang top performance dan Argentina terus melaju hingga babak final.
Tapi sayang, harapan Messi untuk merebut trofi juara dunia harus pupus di tangan Jerman. Argentina harus puas menjadi runner-up.
Berbekal prestasi menawan di Brasil, Messi cs kembali percaya diri memasuki Piala Dunia 2018 di Rusia. Tapi hanya kenyataan pahit yang mereka rasakan.
Messi harus pulang lebih cepat setelah menelan kekalahan dari sang juara, Prancis, pada babak 16 besar dengan skor tipis 3-4.
Piala Dunia Terakhir Messi?
Setelah kegagalan di Rusia, Argentina memasuki Piala Dunia 2022 dengan status unggulan. La Albiceleste hanya kalah dari Brasil di babak kualifikasi.
Performa Messi pun cukup menjanjikan dengan torehan 7 gol. Jadi pemain terbaik dunia tujuh kali itu masih bakal jadi mesin andalan Argentina.
Yang jadi pertanyaan, apakah Messi akan melakoni Piala Dunia terakhirnya di Qatar nanti? Kemungkinan besar iya karena Messi sudah akan berusia 35 tahun di Piala Dunia nanti dan diyakini sudah lewat "umur emas" bagi pemain sepakbola.
Agak mustahil bagi Messi untuk tampil di Piala Dunia mendatang karena usianya sudah menginjak 39 tahun.
Memang pada Piala Dunia 2018 lalu, pemain tertua dalam ajang itu adalah Essam Al-Hadary yang telah berusia 45 tahun. Tapi posisi pemain Mesir itu adalah penjaga gawang.
Sudah pasti berbeda dari Messi yang harus menggunakan kecepatan dan pergerakan lincahnya demi mendorong performa Argentina.
Advertisement
Argentina Mau Messi Juara
Kalau ini benar Piala Dunia terakhir Messi, maka Argentina pasti ingin memberikan prestasi terbaik bagi "sang anak ajaib".
Argentina boleh percaya diri karena memiliki bekal 32 laga tak terkalahkan: 21 menang dan 11 imbang yang merupakan rekor terbaik Argentina.
Tim Argentina diketahui sangat mengidolakan kepemimpinan Messi. Setiap kemenangan dirayakan untuknya dan seluruh tim ingin menjadi juara, tak hanya untuk diri sendiri, tapi demi kapten mereka mencapai puncak sejarah.
Pelatih Lionel Scaloni telah membangun tim yang berhasil menjadi juara Copa America 2021, trofi pertama Messi dengan Argentina. Ditambah kemenangan Finalissma melawan Italia.
Kendati demikian, peluang Argentina jadi kampiun di Qatar bisa dibilang cukup berat. Brasil, Prancis, Inggris dan Spanyol masih lebih difavoritkan jadi juara.
Argentina sendiri berada di Grup C dengan Meksiko, Polandia dan Arab Saudi. Laga terakhir grup kontra Polandia bakal mempertemukan Messi dengan Robert Lewandowski, dua penyerang yang amat ditakuti.
Meski diyakini bisa mulus lolos dari fase grup, Argentina dikhawatirkan akan goyang saat memasuki fase knock-out. Apalagi kalau Messi kehilangan magisnya.
Bagaimana performa Messi dan Argentina? Layak kita tunggu.