Sukses

Dituduh Santet Kylian Mbappe, Paul Pogba Tidak Membantah Pernah Bayar Dukun

Pemain Juventus, Paul Pogba mengaku jadi korban pemerasan kelompok gangster bersenjata yang juga melibatkan kakaknya, Mathias.

Liputan6.com, Jakarta Paul Pogba tengah dalam masa sulit. Pemain asal Prancis itu belum bisa memperkuat Juventus akibat cedera. Padahal dia baru saja ditampung setelah kontraknya bersama Manchester United berakhir. 

Di tengah perjuangannya untuk pulih, Pogba juga harus berhadapan dengan urusan pemerasan yang dilakukan gerombolan preman. Celakanya, kejadian ini malah melibatkan abangnya sendiri, Mathias.

 

Melalui pengacaranya, Pogba menyampaikan bahwa para pelaku sebagian merupakan teman masa kecilnya. Mereka mengincar kekayaannya dengan cara memeras dan mencuri kartu kreditnya. 

Mathias disebut Pogba merupakan bagian dari geng tersebut. Dia juga dilaporkan setelah mengunggah video di Instagram yang menyudutkan Pogba. Dalam rekaman tersebut Mathias mengancam akan mengungkap sosok Pogba. Dia juga menuduh pemain berusia 29 tahun itu telah menyewa jasa seorang dukun untuk menyantet penyerang Paris Saint Germain (PSG), Kylian Mbappe agar cedera.  

 

Pogba tentu tidak terima dengan tudingan itu. Melalui pengacaranya, Pogba pun telah resmi membawa kasus tersebut ke jalur hukum dan berharap keputusan hakim bisa memberi rasa keadilan kepadanya. 

Pada sidang kedua yang digelar di Paris, Pogba sebenarnya tidak membantah pernah membayar dukun. Namun menurutnya, hal itu tidak ada kaitannya dengan Mbappe. Seperti  dilansir dari Marca, Pogba mengaku membayar dukun untuk tujuan amal dan bukan menyantet sesama pemain timnas Prancis itu.  

 

 

2 dari 4 halaman

Salah Pergaulan?

Sementara itu, laporan The Sun menyebutkan, para pelaku pemerasan sebagian merupakan teman masa kecil Pogba. Mereka dulu tinggal di lingkungan yang sama sebelum Pogba meraih kesuksesan. 

Dalam pengakuannya, Pogba masih mengenali sebagian dari mereka. Dia bahkan mengaku pernah sangat dekat dan beberapa kali memberi bantuan finansial kepada teman-teman masa kecilnya tersebut.

Namun hubungan ini mulai renggang saat Pogba mengusur salah seorang teman dari rumahnya di Manchester. Dia berang setelah mendapati kartu kreditnya ternyata telah dibobol hingga 198 ribu euro.

 

 

 

3 dari 4 halaman

Berawal dari Usir Teman

Sejak kejadian itu, teror demi teror pun mulai menghampiri Pogba. Menurut laporan Franceinfo, para pemeras yang dilengkapi senjata api awalnya meminta 13 juta euro atau setara Rp1,9 Triliun.

Pogba sudah berusaha menghindar dengan mengganti nomor teleponnya. Namun hal itu tidak berhasil. 

Gerombolan pemeras tetap berhasil menjangkau dan menerornya. Pogba pun menyerah. Dia akhirnya memberikan 98.915 euro atau setara Rp1,4 Miliar setelah gagal mencairkan 1,3 juta euro dari bank. 

 

4 dari 4 halaman

Dalam Tekanan

Meski demikian, teror tetap tidak berhenti. Belakangan, Mathias muncul dengan video intimidatifi di Instagram. Pogba meyakini Mathias bertindak bukan atas kehendak sendiri. Menurutnya, saudara tertuanya itu berada dalam tekanan dan ancaman dari para gerombolan preman yang mengincarnya. 

Seperti dilansir Marca, laporan Pogba telah direspons pengadilan. Pihak kejaksaan sudah turun untuk menyelidiki kasus tersebut. Pogba kini berharap hakim bisa memberi rasa keadilan untuknya. Â