Liputan6.com, Paris- Kylian Mbappe sudah membuat cerita di bursa transfer musim panas. Saat digadang bakal gabung dengan Real Madrid, Mbappe ternyata memilih bertahan di PSG.
Rupanya, tudingan alasan finansial atau gaji dibalik pilihan Mbappe bukan hal yang bohong. Seperti dilansir Marca yang mengutip New York Times, Mbappe memang tak mungkin menolak tawaran gaji super menggiurkan dari PSG.
Baca Juga
Soal Siapa yang Lebih Unggul antara Erling Haaland dan Kylian Mbappe, Ini Tanggapan Thierry Henry
Erling Haaland Torehkan Rekor Gol Sergio Aguero di Liga Champions, Kylian Mbappe Lampaui Catatan Thierry Henry
Tunjukkan Performa Apik, Apakah Kylian Mbappe Akan Menjadi Pemimpin Baru di Ruang Ganti Real Madrid?
New York Times menulis, Kylian Mbappe dibayar sekitar 250 juta dollar untuk tiga musim. Ini artinya dia digaji sekitar 83 juta dollar per musim atau Rp 1,2 Triliun per musim. Wow!
Advertisement
Selain gaji fantastis, Mbappe juga menerima 125 juta dollar atau Rp 1,86 Triliun sebagai bonus untuk kontrak barunya. Ini bayaran bonus terbesar yang pernah diterima seorang pemain dalam sejarah sepak bola.
Meski sudah beber gaji yang diterimanya, Mbappe kembali menegaskan uang bukan alasan dia bertahan di PSG. Ini juga ditegaskannya kembali saat wawancara dengan New York Times.
"Karena dimanapun saya pergi, saya akan mendapatkan uang. Saya tipikal pemain seperti itu dimanapun saya pergi," katanya.
Â
Berita video momen tawa dan senyum Karim Benzema saat membahas soal Kylian Mbappe jelang laga 16 besar Liga Champions 2021/2022, PSG vs Real Madrid.
Dibujuk Presiden
Â
Mbappe pun membenarkan presiden Prancis, Emmanuel Macron juga turun tangan dalam transfernya. Dia membujuk langsung Mbappe agar bertahan di PSG.
"Saya tak pernah membayangkan bakal bicara soal kontrak saya dengan presiden. Ini sesuatu yang gila, benar-benar gila," kata Mbappe.
"Dia bilang kepada saya: "saya ingin kamu bertahan, saya tak mau pergi sekarang karena Anda begitu penting untuk negara."
Â
Â
Advertisement
Berpengaruh
Mbappe mengakui apa yang dikatakan Macron berpengaruh kepada dirinya. Dia pun memikirkan itu dan memutuskan bertahan.
"Dia bilang,"kamu punya waktu lain untuk pergi, tapi kamu bertahan di sini lebih lama," katanya.
"Tentu saat presiden bicara itu kepada Anda, itu berpengaruh."
Masalah dengan Pogba
Di luar itu, dia tengah bermasalah dengan Paul Pogba. Kabarnya, dia jadi korban santet pemain Juventus itu yang menggunakan jasa dukun.
Pogba tentu tidak terima dengan tudingan itu. Melalui pengacaranya, Pogba pun telah resmi membawa kasus tersebut ke jalur hukum dan berharap keputusan hakim bisa memberi rasa keadilan kepadanya.Â
Pada sidang kedua yang digelar di Paris, Pogba sebenarnya tidak membantah pernah membayar dukun. Namun menurutnya, hal itu tidak ada kaitannya dengan Mbappe. Seperti dilansir dari Marca, Pogba mengaku membayar dukun untuk tujuan amal dan bukan menyantet sesama pemain timnas Prancis itu. Â
Advertisement
Salah Gaul
Sementara itu, laporan The Sun menyebutkan, para pelaku pemerasan sebagian merupakan teman masa kecil Pogba. Mereka dulu tinggal di lingkungan yang sama sebelum Pogba meraih kesuksesan.Â
Dalam pengakuannya, Pogba masih mengenali sebagian dari mereka. Dia bahkan mengaku pernah sangat dekat dan beberapa kali memberi bantuan finansial kepada teman-teman masa kecilnya tersebut.
Namun hubungan ini mulai renggang saat Pogba mengusur salah seorang teman dari rumahnya di Manchester. Dia berang setelah mendapati kartu kreditnya ternyata telah dibobol hingga 198 ribu euro.