Liputan6.com, Jakarta - Laga FIFA Matchday antara Timnas Indonesia melawan Curacao batal diselenggarakan di Jakarta International Stadium (JIS). Keputusan ini diambil usai PSSI menyatakan stadion tersebut belum memenuhi standar kelayakan infrakstruktur.
Dilansir dari situs resmi PSSI pada Jumat (9/9/2022), duel antara Skuad Garuda dengan Timnas Curacao dijadwalkan berlangsung dua kali, yakni pada 24 dan 27 September 2022.
Baca Juga
Laga pertama dihelat di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jawa Barat. Sementara itu, pertandingan kedua bakal digelar di JIS yang baru diresmikan pada Juli lalu.
Advertisement
Sayang wacana penggunaan JIS sebagai lokasi perhelatan FIFA Matchday kali ini batal terealisasi. PSSI, yang telah melakukan inspeksi, menganggap Jakarta Internasional Stadium belum siap menyelenggarakan ajang uji coba internasional resmi FIFA.
Hasil uji kelayakan oleh tim Infrastructure Safety and Security PSSI mencatat adanya sejumlah kekurangan dalam stadion tersebut. Beberapa di antaranya terletak pada area drop-off tim, serta sirkulasi aktivitas terkait pertandingan di outer perimeter yang menumpuk di barat utara.
Lebih lanjut, PSSI menilai concourse timur belum dapat digunakan. Diperlukan pengkajian ulang terhadap pagar yang masih kurang kokoh, serta sarana prasarana pendukung seperti kantong parkir, transportasi umum, dan akses jalan menuju stadion yang tak sesuai standar.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi mengungkap, FIFA Matchday nantinya memperbolehkan kehadiran penonton. Oleh karena itu, diperlukan simulasi jumlah penonton dari perhitungan maximum safety capacity.
“Untuk menggelar sebuah pertandingan FIFA Matchday yang mengundang animo penonton sangat banyak, maka perlu dilakukan simulasi terkait jumlah penonton mulai dari 25%–50%–75%–100% dari perhitungan maximum safety capacity,’’ kata Yunus Nusi, dikutip dari situs PSSI.
Parkir Terbatas
Yunus juga memaparkan bahwa JIS saat ini memiliki area parkir terbatas. Untuk ukuran stadion megah yang memiliki daya tampung mencapai 80.000 penonton, Jakarta International Stadium hanya mampu mengakomodasi parkir bagi sekitar 800 unit kendaraan roda empat.
Kondisi tersebut dinilai sangat riskan. Pasalnya, masyarakat kemungkinan bakal menunjukkan antusiasme tinggi dengan datang berduyun-duyun demi menyaksikan laga internasional yang dilakoni oleh Timnas Indonesia.
Catatan lain yang memberatkan pemilihan JIS sebagai lokasi perhelatan FIFA Mathcday adalah jumlah pintu masuk stadion. Hingga kini, hanya terdapat satu pintu akses di JIS. Hal itu dikhawatirkan menghambat pergerakan penonton yang keluar masuk secara bersamaan.
Advertisement
Plafon Rendah
Di sisi lain, plafon rendah pun menjadi masalah dalam perealisasian rencana penggunaan JIS. Menurut Yunus, keadaan plafon saat ini membuat bus tidak bisa masuk, sehingga kendaraan tim tamu dan tim tuan rumah kemungkinan dipaksa berhenti di area umum.
“Terkait dengan plafon yang rendah, bus tidak bisa masuk. Bisa jadi bus tim tamu dan tim tuan rumah (nanti) berhentinya di area umum, tidak di area sebagaimana mestinya yang sudah diatur. Nah kalau kita paksakan, pasti akan menjadi catatan FIFA,” imbuhnya.
Lebih lanjut, PSSI menyebut biaya sewa stadion yang terbilang mahal turut berperan sebagai kendala yang mencegah pemilihan JIS. Tim sekelas Persija Jakarta bahkan lebih memilih memakai stadion di Bekasi.
Adapun PSSI saat ini masih berada dalam tahap pembicaraan dengan beberapa stadion lain untuk digunakan sebagai lokasi pertandingan hari kedua. Stadion yang sementara menjadi kandidat adalah Stadion Pakansari, Bogor, dan Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi.
Jado Polemik
Sekadar informasi, JIS memang sempat menjadi polemik pada awal peresmiannya. Kondisi itu didorong oleh insiden robohnya pagar pembatas tribun dalam acara grand launching JIS pada Minggu (24/7/2022) lalu.
Peristiwa terjadi tepatnya saat konser musik jelang laga persahabatan antara Persija Jakarta melawan Chonburi FC. Menurut pantauan Liputan6.com yang hadir di lokasi kejadian, bagian utara tribun memang tampak lebih ramai dibanding sisi lainnya.
Suporter yang memadati area bersemangat membentangkan spanduk untuk mendukung Macan Kemayoran. Malang, antusiasme Jakmania berujung pada jebolnya pagar pembatas. Seorang penonton yang jatuh saat insiden lantas dibopong petugas ke area dalam.
Kejadian teresbut rupanya tak dianggap remeh oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta. Anggota Komisi B DPRD dari Fraksi Gerindra, Ichwanul Muslimin, bahkan sempat mengusulkan pembentukan panitia khusus (pansus dalam) rapat kerja komisi terkait, yang memanggil PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Advertisement