Liputan6.com, Jakarta- Nama Graham Potter melejit di awal September 2022 ini. Pria 47 tahun itu naik kelas setelah baru saja dipercaya Chelsea sebagai manajer baru menggantikan Thomas Tuchel yang dipecat.
Potter dikontrak Chelsea selama lima tahun. Tugas berat sudah menantinya untuk membangkitkan The Blues. Tuchel dipecat Chelsea setelah secara memalukan kalah 0-1 dari Dinamo Zagreb di Liga Champions.
Baca Juga
Chelsea tertarik memakai jasa Potter setelah sukses membangkitkan Brighton and Hove Albion. Dengan materi pemain seadanya, Brighton stabil berada di papan tengah. Bahkan pada awal musim ini, Brighton menempati posisi di atas Chelsea pada klasemen Liga Inggris.
Advertisement
Meski punya rekam jejak bagus di Brighton, Potter ternyata pernah ditolak oleh manajemen Manchester United. Nama Potter memang sempat dijagokan sebagai pelatih baru MU saat Ralf Rangnick tak sukses sebagai caretaker pengganti Ole Gunnar Solskjaer.
Potter dikabarkan akan menjadi pelatih baru MU mulai musim 2022/2023. Akan tetapi impian Potter berkuasa di Old Trafford harus kandas karena faktor pengalaman.
Manajemen Manchester United secara bulat memutuskan menolak memakai jasa Potter karena dalam riwayat karier melatihnya tidak pernah memiliki pengalaman bertugas di Liga Champions.
Belum Pernah di Liga Champions
Pria Swedia itu memang selama menjadi pelatih lebih banyak menangani klub gurem. Potter hanya sempat merasakan bertugas di kompetisi antarklub Eropa kelas dua, Liga Europa.
Karena Potter minim pengalaman, MU akhirnya memilih mengambil Erik ten Hag dari Ajax Amsterdam sebagai pelatih baru musim 2022/2023. Ten Hag memuaskan manajemen MU karena pernah membawa Ajax melaju sampai semifinal Liga Champions musim 2018/2019.
Advertisement
Ten Hag
Apalagi dalam perjalanan ke semifinal, Ten Hag membawa Ajax mendepak klub besar seperti Juventus dan Real Madrid. Pria plontos itu memiliki rekor 17 kemenangan, tujuh imbang dan delapan kekalahan dari 32 pertandingan Liga Champions yang ditanganinya.
Ten Hag juga banyak memberikan gelar juara untuk Ajax. Beruntung, Ten Hag cukup sukses dengan memberikan empat kemenangan beruntun dengan mengalahkan Liverpool dan Arsenal.