Liputan6.com, Jakarta Publik Inggris tengah berduka. Ratu Elizabeth II yang telah bertahta lebih dari 70 tahun meninggal dunia, pekan lalu. Semasa hidupnya, sang Ratu tidak hanya menjadi simbol negara. Wanita dengan nama lengkap Elizabeth Alexandra Mary itu juga berpartisipasi dalam berbagai tonggak sejarah olahraga dunia, termasuk Piala Dunia.
Ratu Elizabeth II lahir pada tahun 1926, hanya empat tahun sebelum Piala Dunia perdana pada tahun 1930. Di dunia sepak bola, Ratu Elizabeth II tidak hanya penggemar biasa, tetapi juga pendukung sejati.
Baca Juga
Sebelumnya, Asosiasi Sepak Bola (FA) juga telah mengonfirmasi bahwa penghormatan akan diberikan pada pertandingan UEFA Nations League melawan Jerman di Stadion Wembley pada 26 September, dengan periode mengheningkan cipta dan mengenakan ban lengan hitam.
Advertisement
Belum lagi, sang pelatih Inggris, Gareth Southgate, yang dianugerahi OBE dalam Penghargaan Tahun Baru 2019, juga sangat berduka atas kepergian sang ratu.
"Dalam mengingat dan merayakan kehidupan Yang Mulia Ratu, kami juga mengakui kepemimpinannya yang luar biasa dan pelayanan yang bermartabat seumur hidup," ujar Southgate seperti yang dikutip dari Express, Selasa (13/9/2022).
"Saya bangga memiliki dia sebagai pelindung kami dan menyanyikan God Save The Queen sebelum setiap pertandingan," tambahnya.
Selain itu, Southgate mengubah rencana terhadap para pemain timnas Inggris. Dia mengadakan pertemuan dengan para pemain senior untuk membahas persiapan timnas Inggris jelang Piala Dunia Qatar 2022.
Salah satunya mengizinkan para pemain untuk menyaksikan upacara pemakaman ratu sebelum bergabung ke trainning camp untuk menghadapi beberapa pertandingan jelang Piala Dunia 2022.
Sebelumnya, para pemain harus tiba di St George's Park, pusat latihan timnas pada Senin (19/9/2022) malam waktu setempat, tapi dikarenakan hal ini, para pemain diperbolehkan telat.
Southgate Terpukul Ratu Elizabeth Mangkat
Pelatih Timnas Inggris Gareth Southgate memimpin penghormatan dari tim nasional atas meninggalnya Ratu Elizabeth II. Southgate, yang dianugerahi OBE dalam Penghargaan Tahun Baru 2019, mengatakan dalam pesannya bahwa Ratu "menunjukkan kepada dunia apa artinya menjadi orang Inggris"."Dalam mengingat dan merayakan kehidupan Yang Mulia Ratu, kami juga mengakui kepemimpinannya yang luar biasa dan pelayanan yang bermartabat seumur hidup," kenang Southgate.
"Dia menunjukkan kepada dunia apa artinya menjadi orang Inggris. Nilai-nilainya, martabatnya, ketahanannya adalah teladan bagi kita semua dan dia telah memberi kita stabilitas dan kepastian di saat-saat terbaik dan juga paling sulit," imbuhnya.
"Saya bangga memiliki dia sebagai pelindung kami dan menyanyikan God Save The Queen sebelum setiap pertandingan," tutupnya.
Advertisement
Surat Ratu untuk Timnas Inggris
Pada Euro 2020 lalu, Ratu Elizabeth II pernah mengirimkan surat dukungan kepada skuad Gareth Southgate jelang laga final melawan Italia.
Dalam suratnya, ia berharp agar Timnas Inggris mampu mengulangi prestasi setelah juara Piala Dunia 1966.
"Saya ingin menyampaikan ucapan selamat saya dan keluarga kepada Anda karena bisa mencapai final Piala Eropa," tulis Ratu.
"Dan semoga berhasil diiringi harapan bahwa sejarah akan mencatat bukan hanya keberhasilan Anda, tetapi juga semangat, komitmen dan harga diri yang sudah Anda tunjukkan,” tambahnya.
Sayangnya, keinginan Ratu Elizabeth II tak terwujud lantaran Timnas Inggris harus mengakui kekuatan Italia dengan skor imbang 1-1 dan dilanjutkan penalti dengan hasil 2-3.
Tapi, kegagalan itu berhasil dibayar oleh Timnas Wanita Inggris yang menjadi juara Euro 2022. Ratu menyambut bahagia dan mengucapkan selamat kepada pemain.
Penghormatan Qatar untuk Ratu
Meninggalnya Elizabeth II terjadi hanya beberapa bulan sebelum Piala Dunia 2022 Qatar dimulai.Ajang ini dijadwalkan berlangsung pada 20 November hingga 18 Desember.
Di Piala Dunia 2022 nanti, pemerintah Qatar akan menerangi tempat-tempat yang akan menjadi tuan rumah pertandingan grup Piala Dunia Inggris dan Wales sebagai penghormatan kepada Ratu Elizabeth II.
Advertisement
Penghormatan FIFA
Presiden FIFA Gianni Infantino berduka atas kematian Elizabeth II. Dia menyebutnya sebagai kehilangan besar bagi sepak bola.
“Kepada dunia, komunitas sepak bola kami menyesali hilangnya seorang pemimpin global yang terlibat dan mendorong semua orang yang ditemuinya," kata Infantino.
"Dan atas nama sepak bola di seluruh dunia, pikiran kami bersama keluarga kerajaan pada saat yang paling sulit ini,” sambung Infantino.
Beberapa liga sepak bola di Eropa , termasuk Liga Inggris, menangguhkan pertandingan selama akhir pekan ini untuk menghormati Ratu.
Selain itu, banyak pemain sepak bola dan klub menyampaikan belasungkawa setelah kematian Ratu Elizabeth II