Sukses

Guus Hiddink Turun Gunung, Bantu Timnas Australia Jelang Piala Dunia 2022

Guus Hiddink membantu pelatih kepala Timnas Australia, Graham Arnold untuk menyiapkan timnya jelang Piala Dunia 2022

Liputan6.com, Jakarta Pelatih legendaris asal Belanda, Guus Hiddink tiba di camp latihan Timnas Australia yang sedang bersiap menjalani persiapan jelang Piala Dunia 2022 Qatar.

Australia akan meghadapi laga persahabatan melawan Selandia Baru sebanyak dua kali pada 22 dan 25 September 2022.

Ini merupakan laga internasional terakhir bagi Socceroos sebelum tampil di Piala Dunia 2022 yang akan berlangsung pada 20 November hinga 18 Desember mendatang.

Usut punya usut, Guus Hiddink datang untuk membantu pelatih kepala Timnas Australia, Graham Arnold untuk menyiapkan dan memperkuat mental timnya.

Hiddink yang sudah penisun pada 2021 lalu diminta untuk mengisi kekosongan posisi asisten pelatih yang sementara ditinggal Rene Meulensteen untuk mengintai lawan-lawan di Piala Dunia Grup D seperti Prancis dan Denmark.

Menariknya, peran ini kebalikan dari Piala Dunia 2006 lalu, yang mana ketika itu, Guus Hiddink menjadi pelatih Timnas Australia, sedangkan Graham Arnold adalah asistennya.

Hiddink mengaku dengan senang hati membantu mantan asistennya tersebut. "Saya mendapat telepon dari Arnie. Dia berkata, 'Saya ingin Anda datang', tanpa ragu sedetik pun saya berkata, 'Saya datang.' kata Hiddink, dilansir ESPN.

Lebih lanjut, Hiddink yang berusia 75 tahun, yang juga membawa Korea Selatan ke semifinal Piala Dunia 2002, mengatakan bahwa Arnold telah melakukan pekerjaan yang indah untuk meloloskan Timnas Australia lolos ke Qatar.

“Mereka tampaknya sangat bugar dan segar – bugar secara fisik dan kesegaran dalam pikiran mereka. Tidak ada keraguan dengan orang Australia, mereka selalu segar dalam pikiran mereka. Mereka berjuang dan bertarung," ucapnya.

2 dari 5 halaman

Hiddink Sosok Paling Berjasa

Sementara itu, Arnold mengungkapkan bahwa Hiddink adalah sosok yang paling berjasa dalam kepelatihannya. Sehingga, saat ini ia bisa memimpin Australia ke PIala Dunia.

"Saya baru saja memiliki pemikiran gila suatu malam untuk membawa kembali seorang pria yang telah membimbing saya dan sangat membantu saya dalam hidup dan karir saya," kata Arnold.

“Kami membutuhkan [pemain] terbaik dan saya tahu dengan matanya tentang bakat dan cara dia berbicara kepada para pemain, di kamp ini dia bisa menjadi bonus nyata untuk tim kami," ucapnya.

3 dari 5 halaman

Diidolakan Pemain Australia

Arnold juga menyebut, Hiddink adalah sosok yang disegani para pemain Australia. Bagaimana tidak, Pada Piala Dunia 2006 lalu, Hiddink mengakhiri 32 tahun penantian Australia di Piala Dunia dan lolos ke babak 16 besar.

Pada saat itu, para pemain Australia yang akan berlaga di Piala Dunia 2022 ini masih berusia lima atau enam tahun.

"Anak-anak itu, yang menjadi pemain kami sekarang, mungkin berusia lima, enam hingga 10 tahun pada tahun 2006, dan mereka semua mengidolakannya," kata Arnold .

4 dari 5 halaman

Pesan Hiddink untuk Australia

Hiddink meemberikan pesan kepada pemain Australia untuk "bermain sepak bola dengan cara menyerang" dalam pertandingan Piala Dunia melawan Prancis, Tunisia dan Denmark, selama pertahanan mereka terorganisir dengan baik.

Dia juga mengakui bahwa Arnold dirugikan oleh kurangnya persiapan untuk mengembangkan skuad, kebugaran dan chemistry sebelum pembukaan Piala Dunia, karena musim A-League belum dimulai.

“Dia sedikit bergantung pada bagaimana mereka berlatih di klub mereka, tetapi mereka tampaknya bugar dan segar,” kata Hiddink.

5 dari 5 halaman

Pengalaman Paling Berkesan

Selain pernah melatih Australia, Hiddink dalam kariernya juga pernah menukangi beberapa kub raksasa Eropa seperti Valencia, Real Madri dan Chelsea.

Bagi Hiddink pengalaman paling berkesan dalam kariernya bukanlah saat melatih klub-klub terseut. Melainkan bersama Timnas Australia di Piala Dunia 2006.

"Saya ditanya berkali-kali tentang hal yang tak terlupakan dalam karier saya, Mereka mendorong saya sedikit lebih ke Chelsea ata Real Madrid," kata Hiddink.

"Tapi, orang-orang lupa pengalaman saya dengan negara ini, dengan tim ini dengan staf ini. Itu adalah salah satu sorotan saya. Dan itulah mengapa saya sangat senang bisa kembali ke tim ini, jelasnya.