Liputan6.com, Jakarta - Riset menunjukkan sekitar 180 juta penduduk Indonesia bakal menyaksikan dan mengikuti Piala Dunia 2022 di Qatar yang berlangsung 20 November hingga 18 Desember mendatang. Angka ini meningkat 24 juta atau sembilan persen dari gelaran di Rusia empat tahun lalu.
Studi dari pemimpin periklanan global The Trade Desk dan YouGov juga menemukan satu dari tiga orang Indonesia berencana untuk menggunakan platform over-the-top (OTT) untuk menyaksikan Piala Dunia Qatar.
Baca Juga
Perkembangan pesat dari TV digital dan peningkatan popularitas OTT diprediksi akan mendorong peningkatan penonton. Banyak orang Indonesia sudah menggunakan OTT sebagai salah satu sumber hiburan utama, termasuk penggemar olahraga. Sembilan dari 10 orang Indonesia menganggap OTT dan streaming sebagai saluran olahraga yang penting.
Advertisement
"Menurut Presiden FIFA (Gianni Infantino), Piala Dunia 2022 bakal disaksikan lima miliar penduduk dunia. Bertambah dari sebelumnya 3,5 miliar. Di Indonesia, dua per tiga dari jumlah penduduk atau sekitar 180 juta berencana menonton turnamen itu," ungkap General Manager The Trade Desk Indonesia Purnomo Kristanto saat ditemui media di Jakarta, Rabu (21/9/2022).
OTT yang eksklusif menyiarkan Piala Dunia Qatar adalah Vidio. Sebagai bagian Emtek Group yang menjadi pemegang hak siar resmi turnamen di Indonesia, Vidio bakal menghadirkan seluruh laga, cuplikan pertandingan, serta konten-konten menarik lainnya.
Selain Vidio, Emtek Grup menyebar tayangan Piala Dunia melalui free-to-air TV hingga platform satelit. Untuk free-to-air TV, Piala Dunia 2022 akan tayang di Indosiar, SCTV, Moji dan Mentari TV.
Tayanan Piala Dunia juga bisa disaksikan melalui saluran khusus olahraga Champions TV, yang bisa disaksikan pada layanan TV satelit berlangganan Nex Parabola dan Vidio.
Hal ini sejalan dengan studi The Trade Desk. Penggemar olahraga pada umumnya menggunakan beberapa perangkat ketika berinteraksi dengan konten olahraga. Meski televisi masih menjadi saluran yang disukai untuk menonton olahraga (64 persen), lebih dari setengah (55 persen) orang Indonesia menyaksikan tayangan olahraga di lebih dari satu perangkat.
Di antara penggemar olahraga Indonesia, angka ini meningkat menjadi 61 persen, menandakan bahwa mayoritas penggemar olahraga sering berinteraksi dengan beberapa perangkat. Mereka memeriksa skor pertandingan lain (78 persen) dan mencari informasi di internet ketika menonton pertandingan (72 persen).
OTT Berkembang Pesat
Hal ini menandakan perubahan perilaku penggemar olahraga karena tumbuh pesatnya saluran OTT dan connected TV (CTV) di open internet (internet terbuka).
Peningkatan antisipasi penonton ini merepresentasikan kesempatan berharga bagi pengiklan. Menurut studi The Trade Desk, hampir delapan dari 10 (78 persen) orang Indonesia adalah penggemar sepak bola aktif, di mana mereka mengikuti berita dan acara sepak bola setiap seminggu sekali atau lebih.
Brand juga mendapat momentum berharga karena pelaksaaan Piala Dunia 2022 bertepatan dengan musim belanja akhir tahun di Indonesia. Pengiklan bisa memanfaatkan antusiasme penggemar sepak bola pada puncak musim belanja di Indonesia tersebut.
“Piala Dunia tahun ini bukan hanya sebuah perhelatan olahraga yang ikonik. Acara ini menyediakan momentum bagi brand untuk terhubung dengan audiens yang sangat aktif,” kata Purnomo.
“Studi ini menggarisbawahi kesempatan emas yang dimiliki pengiklan untuk menciptakan sinergi antara musim belanja tahunan dan turnamen sepak bola global tersebut untuk memaksimalkan dampak kampanye mereka. Apalagi studi juga menunjukkan, iklan yang muncul di Piala Dunia bakal lebih dikenang dibanding iklan-iklan biasa,” sambungnya.
Advertisement
Jangkau Penggemar Olahraga
Data terbaru menunjukan penggemar umumnya mengakses konten olahraga melalui berbagai saluran di open internet, mulai dari OTT dan CTV hingga situs web dan aplikasi mobile. Streaming dan membaca berita olahraga menjadi dua saluran paling penting bagi penggemar olahraga. Selain itu, pengikut Piala Dunia cenderung lebih memilih mengunjungi situs dan aplikasi olahraga (33 persen), dibandingkan populasi internet secara umum (26 persen).
“Mengaktifkan strategi omnichannel menjadi penting bagi brand untuk dapat sepenuhnya menjangkau penggemar olahraga menjelang Piala Dunia serta selama 28 hari dari turnamen tersebut,” kata Purnomo.
“Pengiklan dapat menjangkau konsumen di berbagai perangkat dan platform di open internet melalui OTT, CTV, serta situs web dan aplikasi olahraga dengan menggunakan pendekatan yang didasari data dalam strategi pemasaran mereka.”