Liputan6.com, Jakarta- Semakin banyak mantan pemain Juventus yang terang-terangan mengungkapkan dosa pelatih Massimiliano Allegri. Setelah Matthijs de Ligt dan Denis Zakaria, kini penyerang Alvaro Morata yang angkat bicara.
Morata kembali bermain di bawah asuhan Allegri musim lalu. Pria Spanyol itu dalam dua musim terakhir merumput di Juventus dengan status pemain pinjaman dari Atletico Madrid.
Baca Juga
Berbicara kepada Cadena Ser pada awal pekan ini, Morata mengungkapkan bila Allegri pernah menghalangi kepindahannya ke Barcelona pada bursa transfer Januari 2022 lalu.
Advertisement
Pada Januari 2022, Morata sudah tinggal selangkah lagi mengakhiri masa peminjaman di Juve lebih awal dan pindah ke Barcelona. Pelatih Barcelona Xavi Hernandez sangat menginginkannya. Morata juga tergoda mengikuti Xavi ke Nou Camp.
“Memang benar, ada ketertarikan dari Barcelona. Xavi menelepon saya, kami berbicara tentang sepak bola, tentang segalanya. Itu menyenangkan, saya menghargai bahwa mantan pemain seperti Xavi memperhitungkan saya, itu membuat saya merasa senang," tutur Alvaro Morata.
Sayangnya keinginan Morata pindah ke Barcelona tak terwujud karena dijegal Allegri. Sang pelatih memintanya tetap di Juventus.
Diblokir
Namun Allegri tak memainkan Morata di posisi aslinya sebagai striker. Eks pemain Chelsea ini lebih sering ditempatkan beroperasi sebagai penyerang sayap kiri. Allegri juga tak berusaha mempermanenkannya di musim panas 2022. Kini Morata kembali ke Atletico Madrid.
“Saya memiliki empat atau lima peluang bagus, tetapi Allegri memblokir semuanya. Dia jelas: 'Saya ingin Anda bertahan, saya ingin melihat Anda bermain dengan Dusan Vlahovic'. Itu adalah kerja keras bagi saya untuk bermain di sebelah kiri, tetapi saya melakukannya. ”
Advertisement
Terlalu Bertahan
Beberapa hari sebelum Morata bersuara, Zakaria sudah lebih dulu mengejek permainan yang diterapkan Allegri di Juventus. Zakaria merasa permainannya tak berkembang di Juventus. Dia menyoroti gaya main Juventus di era Allegri yang sangat bertahan dan sudah kuno.
“Sulit untuk mengatakan apa yang salah, mungkin gaya sepak bola (Juventus di bawah asuhan Allegri) tidak cocok untuk saya. Tim bermain sangat dalam (bertahan), jadi saya tidak punya banyak ruang. Saya adalah pemain yang membutuhkan banyak ruang untuk berlari. Mungkin lebih cocok untukku di Inggris," tutur Zakaria.
Klasemen
Advertisement