Liputan6.com, Jakarta Nama Dylan Timber yang ikut diboyong Timnas Curacao menghadapi FIFA matchday melawan Timnas Indonesia cukup mencuri perhatian. Padahal pemain berusia 22 tahun itu merupakan satu dari beberapa nama pemain yang belakangan dipanggil dalam lawatan timnas Curacao ke Indonesia.
Sebelumnya, nama Dylan tidak masuk dalam 23 nama yang dipanggil oleh pelatih Remko Bicentini. Dylan baru diajak setelah sejumlah pemain tidak bisa tampil akibat cedera dan alasan lainnya.
Akun Twitter resmi Federasi Sepak Bola Curacao menyebutkan, ada lima nama baru yang diboyong ke Indonesia, yakni Dylan, Shermaine Martina, Shedrion Mathilda,Bradley Martis, dan Ayrton Statie. Mereka akan menggantikan pemain yang tidak bisa berangkat seperti Vurnon Anita dan Elson Hooi.
Advertisement
Dylan Timber bermain di posisi bek tengah. Sosoknya pun langsung mencuri perhatian karena memiliki nama belakang yang sama dengan salah satu bintang Ajax Amsterdam, yakni Jurrien Timber.
Ternyata hal itu bukanlah sebuah kebetulan belaka. Dylan Timber dan Jurrien Timber memang masih bersudara. Dylan merupakan kakak Jurrien yang memilih bermain untuk timnas Belanda. Selain Dylan, Jurrien yang kembar dengan Quinten Timber juga punya dua saudara lagi, Shamier dan Chris.
Baik Dylan maupun Jurrien sama-sama bermain di Liga Belanda, Eredivisie. Begitu juga dengan Quinten. Dylan saat ini memperkuat FC Utrecht sementara Quinten bermain untuk Feyeenord.
Profil Dylan Timber
Dylan Timber mengawali kariernya dari SV Kampong yang berada di Utrecht. Klub dengan nama bernuansa Indonesia tersebut merupakan salah satu yang tertua dan terbesar di Belanda.
Selain sepak bola SV Kampong juga memiliki klub cricket dan hoki lapangan.
Dylan awalnya bermain untuk tim U-19 SV Kampong pada tahun 2019. Dia kemudian dipromosikan ke tim utama setahun kemudian, sebelum akhirnya pindah ke Sparta Nijkerk, 2020.
Setahun kemudian, Dylan kembali pindah. Dia lalu memperkuat tim U-21 FC Utrecht.
Seperti adiknya Jurrien, Dylan juga bermain sebagai bek tengah.
Dylan juga lahir di Belanda. Hanya saja, dia lebih memilih kewarganegaraan Curacao.
Hingga saat ini, pria kelahiran 15 April 2000 itu belum sekalipun tampil bersama timnas Curacao.
Advertisement
Siapa Jurrien Timber?
Berbeda dengan Dylan, nasib adiknya Jurrien jauh lebih baik. Pemain kelahiran 17 Juni 2001 itu jauh lebih terkenal. Jurrien telah memperkuat tim papan atas Eredivisie, Ajax Amsterdam sejak 2019 lalu.
Namanya terus melejit. Berposisi sebagai bek tengah, Jurrien selalu jadi langganan tim utama Ajax.
Musim lalu, Jurrien menjadi sosok yang sangat berpengaruh membantu Ajax memenangkan gelar Eredivisie musim lalu. Tidak heran jika mantan pelatihnya, Erik ten Hag yang kini menukangi Manchester United (MU) sangat berniat memboyong bek kelahiran 2001 tersebut ke Old Trafford.
Namaun Jurrien pun masuk dalam top list MU pada bursa transfer musim panas lalu. Agen sang pemain juga sudah mulai melakukan negosiasi. Setan Merah kabarnya telah bersedia menebus Jurrien meski menyematkan harga 36 juta poundsterling atau setara Rp649 miliar untuk Jurrien.
Sayang, proses negosiasi berujung buntu dan Jurrien memilih tetap bertahan di Ajax Amsterdam.
Penampilan gemilang Jurrien bersama Ajax membuka pintu baginya untuk menembus timnas Belanda. Dia sudah dipanggil memperkuat Tim Oranye pada Euro 2020 lalu. Meski demikia, debutnya baru dijalani pada 2 Juni 2021 dalam laga persahabatan timnas Belanda melawan Skotlandia.
Hingga saat ini, jebolan Jong Ajax itu sudah mengoleksi 8 caps bersama tim Negeri Kincir Angin.
Jadwal Pertandingan
Sementara itu, pertandingan Timnas Indonesia melawan Curacao bakal berlangsung di dua tempat. Pada laga pertama, kedua tim akan bentrok di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, 24 September 2022. Sementara laga kedua bakal digelar di Stadion Pakansari, Bogor, tiga hari kemudian.
Kedua laga ini juga akan disiarkan langsung oleh Indosiar dan live streaming di Vidio.
Curacao boleh saja terdengar asing di telinga publik sepak bola Tanah Air. Namun tim dari Karibia ini bukanlah tim sembarangan. Peringkat Curacao masih jauh di atas Indonesia. Tim yang pernah ditukangi Guus Hiddink itu berada di urutan 84 rangking FIFA. Sedangkan Indonesia di posisi 155.
Advertisement