Liputan6.com, Motegi - Pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo tidak lagi takut air. Dia yakin bisa meraih hasil terbaik jika MotoGP Jepang 2022 berlangsung dalam cuaca buruk.
Gelaran MotoGP Jepang 2022 sempat terancam kehadiran Topan Nanmadol. Namun, fenomena alam tersebut sudah menjauhi lokasi balapan. Meski begitu, hujan diprediksi tetap turun pada lomba nanti.
Baca Juga
Quartararo pun mengaku tidak takut. Sempat mengaku kesulitan di trek bawah, dia kini yakin bisa bersaing menyusul hasil MotoGP Indonesia. Pada balapan di Mandalilka, Quartararo menempati urutan dua di belakang rider KTM Miguel Oliveira.
Advertisement
"Tentu saya lebih suka balapan dalam kondisi kering. Makin keras cengkeraman di sirkuit, semakin baik. Tapi tidak masalah kalau hujan nanti. Lihat hasil Mandalika, saya tidak perlu takut," ungkap Quartararo pada konferensi pers jelang balapan, Kamis (22/9/2022).
Quartararo juga yakin cedera yang dialaminya tidak mengganggu performa pada balapan nanti. Dia percaya diri bisa meraih hasil baik.
"Saya merasa siap. Saya sudah berlatih dan berjalan lanjar. Hanya sedikit lecet maka ada nyeri. Tapi saat di atas motor, saya pikir ini tidak bakal jadi masalah,"Â ungkapnya.
Â
Keunggulan Terpangkas
Quartararo mengalami luka lecet di sekujur tubuh setelah terlibat insiden dengan pembalap Repsol Honda Marc Marquez pada MotoGP Aragon, akhir pekan lalu. Dia pun terjatuh sehingga gagal menyelesaikan lomba.
Itu adalah kegagalan Quartararo menuntaskan balapan untuk kali kedua pada MotoGP 2022 setelah seri Belanda. Kondisi tersebut juga berpotensi menentukan hasil persaingan menjadi juara dunia musim ini.
Quartararo kini cuma unggul 10 poin atas rider Ducati Lenovo Francesco Bagnaia. Padahal dia sempat memimpin 91 nilai.
Bukan cuma itu, keunggulannya dari pembalap Aprilia Aleix Espargaro juga terpangkas. Sosok berkebangsaan Prancis ini kini cuma unggul 17 angka darinya.
Advertisement
Kenangan Bagus di Motegi
Meski Yamaha tidak berdaya di hadapan Ducati pada musim ini, Quartararo menunjukkan kemampuan bersaing melawan para rider pabrikan asal Italia tersebut. Dia yakin hal sama bakal terlihat di Motegi nanti.
"Kami sudah buktikan bisa kompetitif di tiap trek. Sebelumnya saya kesulitan di Red Bull Ring atau Aragon. Tapi musim ini saya membukukan waktu cepat. Patut disayangkan balapan saya di Aragon berakhir dini," ungkap Quartararo.
"Saya tampil solid pada lawatan ke Motegi. Saya tidak sabar kembali karena punya kenangan bagus," sambung sosok berusia 23 tahun itu.
Pada ajang terakhir di 2019, Quartararo terlibat duel melawan Marquez dan Andrea Dovizioso untuk podium pertama. Dia akhirnya harus puas menempati peringkat tiga.