Liputan6.com, Jakarta - Piala Dunia 2022 Qatar tinggal menghitung hari. Namun, masalah besar sedang menghampiri Timnas Prancis. Sang juara bertahan dihantam badai cedera dan membuat performa mereka semakin tidak meyakinkan.
Piala Dunia 2022 akan berlangsung pada 20 November hingga 18 Desember 2022. Ini akan menjadi Piala Dunia pertama yang berlangsung pada musim dingin.
Baca Juga
Prancis sebagai juara bertahan saat ini sedang menjalani laga lanjutan EUFA Nations League. Terbaru, Prancis dipermak Denmark 0-2 di Parken Stadium, Senin (26/9/2022).
Advertisement
Kekalahan ini membuat Les Blues hanya meraih satu kemenangan dalam enam pertandingan UEFA Nations League melawan Kroasia, Austria, dan Denmark.
Kekalahan ini juga tak lepas dari badai cedera yang menghantam Prancis. Dalam laga melawan Denmark, performa Prancis tidak seganas saat mereka menjuarai Piala Dunia 2018 lalu.
Di lini depan, Karim Benzema absen karena cedera paha. Sedangkan Olivier Giroud kurang maksimal dengan Antoine Griezmann tidak lagi menggigit akibat kurangnya menit bermain di klub.
Kemudian di lini tengah, N'Golo Kante masih belum bermain karena cedera. Duo Real Madrid Aurelien Tchouameni dan Eduardo Camavinga yang diplot sebagai pengganti belum mampu menggantikan peran Kante.
Nasib Paul Pogba juga belum jelas. Gelandang Juventus tersebut terancam tak bisa ikut Piala Dunia karena cedera saat pramusim.
Tak sampai di situ, lini pertahanan juga digerogoti cedera. Presnel Kimpembe, Theo Hernandez, Lucas Hernandez, Ibrahima Konate, dan Jules Kounde masih diganggu gangguan fisik. Bahkan di sektor kiper, Hugo Lloris dan Mike Maignan menghadapi masalah yang sama.
Komentar Didier Deschamps
Kekalahan dari Denmark tak membuat Didier Deschamps cemas. Dia meyakini timnya akan kembali kuat jika para pemain andalan kembali pulih.
"Saya tak merasa cemas, karena setelah pemain-pemain dengan pengalaman internasional kembali, kami akan kembali kuat," ucap Deschamps dikutip RMC Sport.
"Tidak ada yang perlu dicemaskan. Semalam, saya menyaksikan pertandingan lain dan ada tim besar yang juga menelan kekalahan. Kami tidak berpikir kami lebih baik dari yang lain, tetapi kami akan terus berjuang menjadi lebih baik," tambahnya.
Advertisement
Kutukan Piala Dunia Mengintai
Meski tidak cemas, seharusnya Deschamps waspada. Sebab, kutukan Piala Dunia siap mengintai. Prancis terancam kembali mengalami nasib tragis usai menjadi juara pada Piala Dunia 2018.
Pasalnya, sejak pergantian milenium, tim yang berhasil menjadi juara dunia hampir selalu angkat kaki lebih cepat pada edisi berikutnya.
Mereka gagal melangkah ke fase gugur setelah tersingkir di babak grup. Fenomena itu terjadi pada lima edisi terakhir Piala Dunia, dengan empat juara bertahan selalu kandas di fase grup.
Kisah Tragis Prancis di Piala Dunia 2002
Prancis juga sempat merasakannya kala memenangkan edisi 1998. Prancis menjadi unggulan, terlebih setelah berhasil menjadi juara di Euro 2000
Namun, di laga perdana Piala Dunia 2022, Prancis mengalami kekalahan yang mengejutkan. Mereka ditumbangkan 0-1 oleh Senegal. Di laga kedua, Prancis bersua Uruguay. Kemenangan pun menjadi harga mati untuk pasukan Roger Lemerre untuk melaju ke babak 16 besar. Kenyataanya Prancis hanya mampu bermain imbang 0-0.
Hasil itui memang belum menutup peluang Prancis ke perdelapan final. Penentuannya ada di laga terakhir melawan Denmark. Namun, bukannya meraih kemenangan, Prancis malah hancur 0-2.
Dennis Rommedahl dan Jon Dahl Tomasson sukses mengirim Prancis ke dasar klasemen. Prancis pun harus angkat koper dari Piala Dunia 2002 Korea Selatan-Jepang.
Advertisement