Liputan6.com, Jakarta- PSSI mengambil tindakan tegas atas Tragedi Kanjuruhan pada laga Liga 1 antara Arema vs Persebaya Surabaya. Singo Edan dilarang menjadi tuan rumah pertandingan Liga 1 sampai musim 2022/2023 berakhir.
Seperti diketahui laga Arema FC melawan Persebaya berakhir tragis. 125 nyawa melayang usai pertandingan berakhir. Ini menjadi kejadian terburuk dan paling mematikan dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Baca Juga
Tragedi Kanjuruhan bermula dari Aremania yang melakukan protes kepada pemain. Beberapa oknum Aremania masuk ke lapangan. Petugas keamanan langsung mengusirnya. Namun jumlah suporter yang masuk bertambah banyak sehingga gas air mata ditembakan.
Advertisement
Gas air mata ini menghadirkan malapetaka banyak suporter yang berada di tribun sesak nafas dan terinjak-injak saat berebutan keluar dari Stadion Kanjuruhan. Akibatnya menimbulkan banyak korban jiwa.
PSSI dan Polri masih melakukan penyelidikan atas insiden ini. Namun yang jelas Arema langsung dijatuhi sanksi berat oleh PSSI. Ketum PSSI Mochammad Iriawan alias Iwan Bule memastikan Arema dilarang main menjadi tuan rumah di sisa Liga 1 2022/2023.
"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan hingga waktu yang tidak ditentukan. Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," kata Iwan Bule seperti dilansir situs resmi PSSI, Senin (3/10/2022).
Kunjungi TKP
Iwan Bule bersama Kapolri Listyo Sigit Prabowo sudah mengunjungi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (2/10/2022) yang merupakan TKP insiden meninggalnya ratusan suporter seusai laga Arema FC vs Persebaya.
Pada kesempatan ini juga hadir Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendi, Menpora Zainudin Amali, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Nico Afinta, Ketua Komdis Erwin Tobing, dan Dirut LIB Ahmad Hadian Lukita.
"PSSI menyampaikan duka yang mendalam terkait insiden ini. Kami juga meminta maaf kepada keluarga korban dan semua pihak. Tentu menjadi evaluasi PSSI agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Kami juga langsung membentuk tim investigasi untuk insiden ini. Tim sudah bekerja mulai hari ini,” ucap Iwan Bule.
Advertisement
FIFA
FIFA mengibarkan bendera setengah tiang untuk menghormati korban tragedi kelam yang melanda sepak bola Indonesia. Sebanyak 125 orang dinyatakan tewas setelah kericuhan pecah usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (1/10/2022).
Presiden FIFA, Gianni Infantino, mengaku sangat terkejut mendengar insiden ini. Dalam pernyataan resminya, pria asal Argentina itu menyebut, tragedi Kanjuruhan sebagai hari yang gelap bagi sepak bola.
Dia juga mengirimkan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan. Infantino pun mengajak seluruh stake holder sepak bola di dunia untuk membantu Indonesia melewati masa sulit ini.
"Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang terluka, bersama dengan rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Asosiasi Sepak Bola Indonesia, dan Sepak Bola Indonesia. Liga, di saat yang sulit ini," ujar Infantino.
Ungkapan duka dari Infantino juga diikuti oleh pengibaran setengah tiang bendera negara-negara anggota FIFA di markasnya, Zurich, Swiss. Prosesi ini dilakukan sejak hari Senin (2/10/2022) waktu setempat.
Klasemen
Advertisement