Sukses

Update Perjalanan Tragedi Kanjuruhan: Dari Jumlah Korban hingga Penanganan

Tragedi Kanjuruhan telah merenggut hingga 125 korban jiwa. Ini menjadi tragedi paling kelam dalam sejarah sepak bola Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Suasana duka masih menyelimuti sepak bola Indonesia. Luka yang ditimbulkan oleh tragedi Kanjuruhan sepertinya bakal sulit dilupakan. Kematian suporter akibat kericuhan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya pada Sabtu malam (1/10/2022) menyisakan banyak tugas rumah bagi pemangku kepentingan. 

Tragedi bermula dari kekecewaan suporter Arema atas kekalahan tim kesayangannya dari Persebaya. Mereka marah setelah Singo Edan dipaksa menyerah 2-3 pada laga lanjutan Liga 1 2022/2023. 

Sejumlah Aremania kemudian turun ke lapangan pertandingan. Tidak ada suporter Persebaya di sana.

Hanya saja, langkah aparat yang berusaha mengalau suporter yang masuk justru berujung keributan.

Suasana bertambah kacau ketika aparat kemudian melepaskan tembakan gas air mata. Asap pekat yang membuat hidung dan mata perih seketika menimbulkan kepanikan di antara penonton. Mereka berebut keluar dari Stadion Kanjuruhan hingga membuat sebagian fans tewas tergencet atau terinjak-injak. 

Insiden ini tidak hanya menjadi perhatian dalam negeri. Dunia internasional juga ikut terguncang. 

FIFA melalui presiden Gianni Infantino menyebutnya sebagai hari yang kelam bagi sepak bola. Pria asal Argentina itu telah menyampaikan rasa duka yang mendalam atas peristiwa tersebut. Sebagai bentuk penghormatan kepada para korban, otoritas sepak bola dunia itu juga mengibarkan bendera-bendera angotanya setengah tiang di halaman kantor mereka di Zurich, Swiss, sejak Minggu (2/10/2022).

Lalu seperti apa perkembangan dari Tragedi Kanjuruhan? Ikuti update terbaru pada halaman selanjutnya.  

 

 

 

 

2 dari 5 halaman

Jumlah Korban

Kepolisian republik Indonesia (Polri) telah memutakhirkan data korban Tragedi Kanjuruhan.

Jumlah Korban

Tewas: 125 orang (Dua korban merupakan anggota kepolisian RI)

Luka Berat: 24 orang

Luka Ringan: 304 orang

 

Tragedi Paling Mematikan Ketiga di Dunia

1. Tragedi Estadio Nacional, Lima, Peru (24/5/1964): 328 tewas

2. Tragedi Accra Sports Stadium, Ghana (9/5/2001): 126 tewas

3. Tragedi Kanjuruhan, Indonesia (1/10/2022): 125 tewas

 

Penanganan korban

Korban-korban tragedi Kanjuruhan tersebar di 11 rumah sakit yang ada di Malang, Jawa Timur. Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, telah diminta oleh Presiden Joko Widodo untuk segera menangani para korban luka agar tidak menambah korban tewas yang sudah mencapai angka 125 orang. Sementara Menkopohukam, Mahfud Md memastikan bahwa negara menanggung seluruh biaya pengobatan korban tragedi Kanjuruhan Malang. Biaya tersebut meliputi biaya rumah sakit, obat-obatan, hingga pemulihan emosi korban pasca kejadian atau 'trauma healing' yang ditimbulkan oleh tragedi tersebut. 

Di luar aksi dari pemerintah, berbagai pihak juga ikut mengulurkan tangan untuk membantu para korban. Salah satunya adalah PB NU yang memberikan uang santunan sebesar Rp5 juta kepada masing-masing keluarga korban meninggal dunia. Selain itu Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana atau akrab disapa Juragan 99 berjanji memberikan santunan bagi korban tewas sebesar Rp10 juta. Selain itu, Gilang juga memberikan bantuan sebesar Rp2 juta untuk korban luka ringan dan Rp5 juta untuk korban luka berat. 

 

 

 

 

3 dari 5 halaman

Imbas Tragedi Kanjuruhan

Tragedi kanjuruhan tidak hanya memakan korban jiwa dan mencoreng wajah sepak bola Indonesia. Kejadian ini juga berimbas kepada bergulirnya kompetisi Liga 1 pada musim ini. 

Ketua Umum PSSI, Mochmamad Iriawan, lewat situs resmi PSSI, Senin (3/10/2022) telah memutuskan untuk menghentikan kompetisi kasta teratas tersebut hingga batas waktu yang tidak ditentukan. 

Di luar itu, sejumlah keputusan lain juga diambil PSSI terkait kerusuhan Kanjuruhan seperti:

1. Laga lanjutan Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Asia U-17 berlangsung tanpa penonton

2. Arema FC dilarang menjadi tuan rumah di sisa akhir musim ini

 

 

4 dari 5 halaman

Proses Penyelidikan

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo berjanji akan mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Listyo menjelaskan, pihak kepolisian akan melakukan investigasi terkait peristiwa yang mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia tersebut. Saat ini, Polri telah membawa sejumlah tim untuk melakukan pendalaman di tempat kejadian perkara (TKP).

Menurutnya, untuk tahap awal tim Disaster Victim Investigation (DVI) Mabes Polri sudah bekerja untuk memastikan data identitas korban meninggal dunia pada tragedi itu. Tim DVI akan melakukan pendalaman dan melakukan investigasi secara tuntas. (lihat selengkapnya di sini)

Polisi juga telah memanggil sejumlah pihak untuk dimintai keterangan sebagai saksi atas Targedi Kanjuruhan. Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan, ada sejumlah saksi yang dipanggil tim investigasi Bareskrim Polri di mana pemeriksaan berlangsung, Senin (3/10/2022).

Dedi menyebut, antara lain Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Ketua PSSI Jatim, Ketua Panitia penyelenggara laga antara Arema FC dan Persebaya Surabaya, dan Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kadipora) Jatim.

Sementara itu, Menko Polhukam, Mahfud MD usai menggelar rapat koordinasi dengan berbagai instansi memutuskan untuk membentuk tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF). Tim ini dipimpin langsung oleh Menko Polhukam. Sementara posisi wakil akan diisi oleh Menpora Zainuddin Amali. Sekretaris diisi mantan Jampidum yang juga mantan Deputi III Kemenko Polhukam, Nur Rochmad.

Berikut daftar anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan:

1. Rhenald Kasali (Akademisi/UI)

2. Sumaryanto (Rektor UNY)

3. Akmal Marhali (Pengamat Olahraga/Koordinator Save Our Soccer)

4. Anton Sanjoyo (Jurnalis Olahraga-Harian Kompas)

5. Nugroho Setiawan (Mantan pengurus PSSI dengan Lisensi FIFA)

6. Letjen TNI (Purn) Doni Monardo (mantan kepala BNPB)

7. Mayjen TNI (Purn) Suwarno (Wakil Ketum 1 KONI)

8. Irjen Pol (Purn) Sri Handayani (Mantan Wakapolda Kalimantan Barat)

9. Laode M Syarif (Kemitraan)

10. Kurniawan Dwi Yulianto (mantan tim nasional sepak bola).

Sementara itu, Polda Jawa Timur mulai memanggil saksi-saksi dalam peristiwa tragedi Kanjuruhan.

 

5 dari 5 halaman

Ungkapan Duka dari Penjuru Dunia

Tragedi Kanjuruhan tidak hanya meninggalkan luka bagi Indonesia. Berbagai elemen dari penjuru dunia juga ikut merasakan duka yang tengah menimpa sepak bola Indonesia. Mulai dari FIFA hingga klub-klub yang berlaga di Eropa ramai-ramai mengirimkan ucapan belasungkawa terhadap para korban tragedi ini. 

Dari klub raksasa Liga Premier macam Liverpool, Manchester United, Manchester City, Arsenal, Tottenham Hotspur, hingga Chelsea tak mau ikut menyampaikan rasa duka cita yang mendalam. Hal yang sama juga dilakukan klub La Liga, Barcelona. Bahkan La Liga secara khusus mengheningkan cipta selama semenit untuk mengenang para korban. Tidak hanya dari tim sepak bola saja, tim Repsol Honda yang berlaga di ajang MotoGP juga ikut menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas tragedi Kanjuruhan. 

FIFA juga ikut terpukul oleh insiden ini. Presiden FIFA, Gianni Infantino menganggap kejadian ini sebagai hari kelam bagi sepak bola Indonesia. Untuk memberi penghormatan kepada para korban yang tewas dalam kejadian itu, FIFA juga mengibarkan bendera negara-negara anggotanya setengah tiang.  

Di luar insan sepak bola, ucapan duka juga mengalir dari tokoh-tokoh penting dunia. Salah satunya adalah pimpinan gereja Katolik, Paus Franciscus. Seperti dikutip dari Vatican News, Paus ikut mendoakan seluruh korban dalam Tragedi Kanjuruhan. "Saya berdoa untuk mereka yang kehilangan nyawa dan yang terluka setelah bentrokan yang meletus setelah pertandingan sepak bola di Malang, Indonesia," katanya. 

 

Â