Liputan6.com, Jakarta - Mohamed Kallon selalu menemukan kesibukan di sepak bola. Tidak hanya berkarier di lapangan hijau, sosok asal Sierra Leone ini sampai membeli klub.
Tidak seperti nama lain yang jadi pemilik ketika gantung sepatu, mulai David Beckham hingga Ronaldo, Kallon melakukannya kala masih aktif bermain.
Dia melakukannya pada 2002 ketika membela Inter Milan di Serie A. Kallon mengakuisisi Sierra Fisheries yang berbasis Freetown.
Advertisement
Identitas klub tersebut kemudian diubahnya menjadi FC Kallon. Di bawah kepemimpinannya, klub rutin tampil di kasta tertinggi dan menduduki takhta tertinggi Sierra Leone pada 2006. Titel lain yakni Piala Sierra Leone menyusul setahun berselang.
Kehadiran klub tersebut tidak hanya berguna untuk kelangsungan hidup Kallon saja. Dia juga memanfaatkannya sebagai pelabuhan saat melanjutkan karier.
Memasuki usia 30 tahun, Kallon kesulitan menemukan peminat yang ingin menggunakan jasanya setelah meninggalkan klub Uni Emirat Arab Al-Shabab. Dia akhirnya melanjutkan karier FC Kallon mulai 2009.
Di klub miliknya sendiri Kallon bebas bermain sesuka hati. Dia tercatat bermain 11 kali di liga dan mencetak dua gol.
Asah Kemampuan di Klub Sendiri
Partisipasi tersebut membantunya menjaga kebugaran serta menjaga insting. Terbukti, Kallon sukses menemukan klub baru. Dia pindah ke klub China Shaanxi Baorong Chanba dan lalu hengkang ke India bersama Viva Kerala.
Namun, Kallon tidak kerasan. Dia memilih kembali ke FC Kallon agar lebih dekat dengan keluarga pada 2012. Kallon bermain di sana selama dua musim, bahkan mencetak gol penentu kemenangan yang membawa tim melaju ke babak kedua Piala Konfederasi Afrika.
Kallon akhirnya menyatakan pensiun pada 2016 meski terakhir kali merumput dua tahun sebelumnya.
Advertisement
Andalan Sejak Remaja
Lahir di Kenema, 6 Oktober 1979, Kallon lahir di keluarga sepak bola. Kedua kakaknya Kemokai dan Musa, juga mengadu nasib di lapangan hijau.
Kallon menunjukkan talenta sejak usia muda. Dia tercatat sebagai pemain termuda yang membela timnas Sierra Leone di usia 15 tahun pada laga melawan Kongo di kualifikasi Piala Afrika, April 1995. Tidak tanggung-tanggung, Kallon bahkan membuat gol penentu kemenangan di laga tersebut.
Setahun berselang, Kallon menjadi pemain termuda yang tampil di Piala Afrika. Sejak itu dia jadi bagian penting skuat timnas. Sayang Kallon gagal membawa negaranya lolos ke Piala Dunia.