Liputan6.com, Jakarta - Director Programming SCM Harsiwi Achmad menyangkal isu pertandingan Liga 1Â yang disiarkan Indosiar berlangsung malam hari untuk mengakomodir iklan rokok. Dia menegaskan siaran Liga 1 di Indosiar sejak 2018 tidak pernah disponsori perusahaan rokok.
Pada Kamis (13/10/2022), Indosiar selaku official broadcaster Liga 1 2022/2023 memenuhi panggil Komnas HAM. Usai bertemu pengurus Komnas HAM, Harsiwi menjawab pertanyaan wartawan soal sejumlah isu terkait tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga
Salah satu yang jadi sorotan adalah isu kaitan iklan rokok dengan kick-off Liga 1 yang berlangsung malam hari. Pasalnya, iklan rokok baru boleh tayang di televisi di atas jam 22.00.
Advertisement
Isu iklan rokok ini pertama kali diungkap Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan, Rhenald Kasali. Dia menduga ada kepentingan iklan rokok di balik laga sepak nasional digelar malam hari.
Pernyataan Rheinald langsung dibantah Harsiwi. Menurutnya, selama Liga 1 dipegang SCM dan Indosiar tidak pernah ada sponsor rokok yang mensponsori tayangan.
"Kemarin katanya ada mengakomodasi iklan rokok. Saya katakan sekali lagi. Liga 1 sejak kami siarkan mulai 2018, tidak ada sponsor rokok sama sekali. Kalau sponsor rokok itu muncul di TV, pas siaran bola karena itu time signal. Iklan rokok tersebut tidak memilih program. Jadi bisa program apa saja yang tayang di jam tersebut, yang penting tayang di atas 21.30. Apakah itu program Liga Dangdut, Dangdut Academy, sinetron, itu tidak memilih program," ujar Harsiwi kepada wartawan.
Wewenang LIB
Harsiwi juga menjelaskan lebih detail soal jadwal Liga 1 termasuk kick-off malam hari. Menurutnya, semua itu wewenang PT Liga Indonesia Baru selaku operator Liga 1.
"Jam pertandingan itu sudah ditentukan, pertama-tama disusun draft oleh LIB selama setahun, kemudian dishare ke kami, kemudian kami diskusikan dan sepakati bersama-sama dengan memperhatikan berbagai aspek. Kemudian jadwal setahun itu akan menjadi acuan," tutur Harsiwi.
"Tetapi dalam perjalanannya akan ada dinamika. Dinamika itu pasti akan ada perubahan-perubahan, yang kemudian perubahan-perubahan itu oleh LIB akan dikonsultasikan ke broadcaster."
"Setelah itu akan kita carikan solusi-solusi yang terbaik dan setelah itu TV akan menentukan apakah itu akan ditayangkan atau tidak. Kalau kami selalu ada solusi apakah satu tayang di tv, satu live streaming di Vidio. Jadi selama ini sudah ada sekitar 20 perubahan dan itu baik-baik saja, semuanya dengan solusi yang baik dengan LIB," tegas Harsiwi.
Advertisement
Pernyataan Resmi Indosiar
Stasiun televisi Indosiar ikut terpukul atas insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). Kericuhan yang terjadi setelah laga Arema Vs Persebaya Surabaya itu telah menyebabkan ratusan orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mendapat perawatan.
Dalam pernyataan resmi yang diterima Liputan6.com, Indosiar menyampaikan rasa duka yang mendalam atas tragedi tersebut. Melalui Corporate Secretary, Gilang Iskandar, Indosiar juga berharap tragedi Arema menjadi pembelajaran semua pihak agar tidak terlulang kembali di masa-masa mendatang.Â
Berikut ini adalah pernyataan resmi Indosiar terkait tragedi Arema:Â
"Atas nama keluarga besar PT INDOSIAR VISUAL MANDIRI (INDOSIAR) selaku official broadcaster Liga 1, kami menyampaikan duka mendalam atas terjadinya insiden jatuhnya korban jiwa dan luka paska pertandingan Arema FC vs Persebaya Sabtu, 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan Malang.
Kita semua tidak pernah berharap tragedi seperti ini akan terjadi. Semoga tragedi ini menjadi pembelajaran semua pihak dan dilakukan evaluasi menyeluruh oleh semua pihak terkait sehingga kejadian seperti ini tidak akan terjadi lagi di masa mendatang. INDOSIAR berkomitmen kuat mendorong kemajuan sepakbola Indonesia dengan menjadi penyelenggara siaran (Official Broadcaster) pertandingan Liga 1 dan pertandingan lain termasuk Tim Nasional (Timnas) Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Apalagi setelah dihantam pandemi Covid 19, INDOSIAR melalui kerjasama dengan PSSI, LIB dan para pemangku kepentingan lainnya, berusaha sekuat tenaga agar sepakbola Indonesia bangun dan hidup kembali. Patut kita syukuri upaya tersebut sudah menampakkan hasil di mana gairah sepakbola Indonesia hadir kembali di masyarakat kita.
Karenanya INDOSIAR sangat prihatin dengan tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang pada tanggal 1 Oktober 2022. INDOSIAR berharap agar sportifitas dijunjung tinggi dalam setiap pertandingan. Kami mengajak semua pihak yg terlibat agar berpedoman untuk selalu mengedepankan kemajuan persepakbolaan Indonesia. Jadi manakala terjadi dinamika di lapangan seyogyanya dapat menahan diri agar jangan sampai merugikan sepakbola Indonesia. INDOSIAR berharap agar semua pihak menghindari tindakan destruktif dan kontraproduktif bagi kemajuan sepak bola kita.
Sekali lagi, kami turut berduka cita untuk para korban yang meninggal dunia dan mendoakan semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan yang Maha Kuasa. Bagi keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan. Demikian juga kepada korban yang masih dirawat segera diberikan kesembuhan."