Liputan6.com, Jakarta - Indosiar melalui Director Programming SCM Harsiwi Achmad menegaskan sama sekali tidak ada penalti untuk PT Liga Indonesia Baru (LIB) bila terjadi perubahan jadwal pertandingan Liga 1.
Usai datang ke kantor Komnas HAM untuk memberikan keterangan menyusul tragedi Kanjuruhan, Kamis (13/10/2022), Harsiwi mengaku sudah ada sekitar 20 pertandingan Liga 1 2022/2023 yang mengalami perubahan jadwal kick-off. Semuanya tanpa adanya penalti untuk LIB.
Baca Juga
"Jadi selama ini sudah ada sekitar 20 perubahan dan itu baik-baik saja, semuanya dengan solusi yang baik dengan LIB. Tadi juga ditanyakan apakah ada penalti, tidak ada penalti. Tidak pernah," terang Harsiwi.
Advertisement
"Kami bekerja sama Dengan LIB dari 2018 dan setiap tahun selalu ada perubahan-perubahan sekitar 20 persen jadwal tayang, kami tidak pernah mengenakan penalti. Di dalam kontrak kami tidak ada klausul khusus yang menyatakan bahwa kalau jamnya berubah, itu ada penalti," sambungnya.
Harsiwi juga menjelaskan lebih detail soal jadwal Liga 1 termasuk kick-off malam hari. Menurutnya semua itu wewenang PT LIB.
"Jam pertandingan itu sudah ditentukan, pertama-tama disusun draft oleh LIB selama setahun, kemudian dishare ke kami, kemudian kami diskusikan dan sepakati bersama-sama dengan memperhatikan berbagai aspek. Kemudian jadwal setahun itu akan menjadi acuan," tutur Harsiwi.
"Tetapi dalam perjalanannya akan ada dinamika. Dinamika itu pasti akan ada perubahan-perubahan, yang kemudian perubahan-perubahan itu oleh LIB akan dikonsultasikan ke broadcaster."
"Setelah itu akan kita carikan solusi-solusi yang terbaik dan setelah itu TV akan menentukan apakah itu akan ditayangkan atau tidak. Kalau kami selalu ada solusi apakah satu tayang di tv, satu live streaming di Vidio. Jadi selama ini sudah ada sekitar 20 perubahan dan itu baik-baik saja, semuanya dengan solusi yang baik dengan LIB," tegas Harsiwi.
Â
Bukan Wewenang Indosiar
Menurut Harsiwi, Indosiar tidak memiliki wewenang soal seluk beluk penyelenggaraan Liga 1. Pasalnya penyelenggaraan Liga 1 sepenuhnya merupakan wewenang PT LIB.
"Penyelenggaraan Liga 1 adalah tanggung jawab LIB. Kami adalah official broadcaster. Kami yang menayangkan Liga 1. Sementara seluruh penyelenggaraan baik perizinan, berhubungan dengan klub, dengan kompetisi, dengan panpel, itu bukan wewenang kami. Jadi kami adalah stasiun penayang. Perlu saya klarifikasi, Indosiar adalah official broadcaster. Kami hanya menerima feed dari LIB, termasuk kami tidak memproduksi di lapangan."
Advertisement
Tidak Ada Iklan Rokok
Harsiwi Achmad juga menyangkal isu pertandingan Liga 1 yang disiarkan Indosiar berlangsung malam hari untuk mengakomodir iklan rokok. Dia menegaskan siaran Liga 1 di Indosiar sejak 2018 tidak pernah disponsori perusahaan rokok.
Isu iklan rokok ini pertama kali diungkap Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF)Â tragedi Kanjuruhan, Rhenald Kasali. Dia menduga ada kepentingan iklan rokok di balik laga sepak nasional digelar malam hari.
Pernyataan Rheinald langsung dibantah Harsiwi. Menurutnya, selama Liga 1 dipegang SCM dan Indosiar tidak pernah ada sponsor rokok yang mensponsori tayangan.
"Kemarin katanya ada mengakomodasi iklan rokok. Saya katakan sekali lagi. Liga 1 sejak kami siarkan mulai 2018, tidak ada sponsor rokok sama sekali. Kalau sponsor rokok itu muncul di TV, pas siaran bola karena itu time signal. Iklan rokok tersebut tidak memilih program. Jadi bisa program apa saja yang tayang di jam tersebut, yang penting tayang di atas 21.30. Apakah itu program Liga Dangdut, Dangdut Academy, sinetron, itu tidak memilih program," ujar Harsiwi kepada wartawan.