Sukses

Menteri PUPR: Renovasi Stadion Kanjuruhan Dimulai 2023, Ada 7 Rekomendasi Audit

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadimuljono menyatakan Stadion Kanjuruhan akan mulai direnovasi total pada tahun 2023. Pembiayaan datang dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

Liputan6.com, Malang - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadimuljono menyatakan Stadion Kanjuruhan akan mulai direnovasi total pada tahun 2023. Pembiayaan datang dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

"Kurang lebih desainnya tiga bulanan, dan seperti di Stadion Manahan Solo. Anggarannya akan menggunakan APBN sesuai arahan Presiden, dan tahun 2023 kita mulai," kata Basuki usai meninjau Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

"Mudah-mudahan setahun selesai, juga nanti kita akan bangun monumen untuk mengingat para korban," tambah Basuki.

Menteri PUPR akan segera mendesain ulang Stadion Kanjuruhan sehingga venue kebanggaan Kabupaten Malang ini bisa digunakan kembali.

Basuki membeberkan tujuh rekomendasi dasar audit yang digunakan untuk merehabilitasi total Stadion Kanjuruhan. Rekomendasi ini menyusul arahan dan perintah yang disampaikan Presiden Joko Widodo kepada Menteri PUPR usai menyambangi langsung stadion beberapa waktu lalu menyusul tragedi Kanjuruhan.

Tujuh rekomendasi tersebut yakni, tangga tribun, pintu stadion, pintu darurat, penerangan, fasilitas toilet, pagar pembatas, dan perimeter.

"Hasil evaluasi tim ada tujuh rekomendasi. Tiga di antaranya berhubungan langsung dengan kejadian kecelakaan, yang secara keseluruhan tujuh rekomendasi itu yang kita gunakan untuk kriteria terkait tugas dari Bapak Presiden untuk merehabilitasi dan merenovasi total Stadion Kanjuruhan," kata Basuki.

"Setelah tujuh kriteria itu, kami harus mendesain lagi untuk merehab total agar stadion bisa dimanfaatkan dan tidak terjadi musibah lagi. Kalau (stadion) tidak renovasi, maka tidak layak, tidak boleh digunakan."

"Kemudian minggu ini kami harus selesaikan audit teknis di Stadion Kanjuruhan. Inshaallah hari ini kami sudah selesai melalui Komite Kehandalan Bangunan Gedung. Komite ini diisi oleh para pakar dan profesor, pakar bangunan, pakar struktur, arsitektur, MEP," tambahnya.

 

2 dari 3 halaman

Tidak Terulang

Menurut Menteri PUPR, audit ini bertujuan tidak hanya mencari tahu alasan terjadinya tragedi, tetapi juga supaya ke depan tidak terjadi lagi. Sehingga menjadi keharusan untuk mengaudit stadion ini.

"Kemarin waktu terjadi kecelakaan pasti panik, terjatuh satu semua jatuh dan itu mungkin yang utama. Kemudian, tidak ada pintu darurat, yang ada pintu service, enam pintu yang untuk ambulans dan sebagainya, tapi tidak bisa diakses penonton di tribun. Jadi walaupun pintunya besar bisa masuk mobil, tapi tidak bisa diakses penonton, ini juga menjadi salah satu penyebab," rinci Menteri PUPR.

"Jadi, tiga hal itu yang menjadi faktor utamanya, yang lainnya seperti penerangannya, fasilitas toilet, pagar pembatas, perimeternya, tidak seperti di stadion lain seperti Stadion Manahan, Stadion Patriot, Stadion GBK. Jadi jalan lingkar di luar stadion yang digunakan untuk jogging itu ada maksudnya untuk keamanan," ungkapnya.

Basuki melanjutkan, ada tiga dasar untuk melakukan evaluasi yakni PP No.16 tahun 2021, Permenpora No. 7 tahun 2021 dan FIFA Stadiums Guideline 2021.

"Itu yang digunakan untuk acuan untuk evaluasi stadion ini. Jadi ini juga akan disampaikan kepada TGIPF untuk dibahas, dirangkum yang kemudian dilaporkan kepada Presiden," pungkas Basuki.

3 dari 3 halaman

Tidak Layak

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk sementara menyimpulkan bahwa Stadion Kanjuruhan Malang tidak layak menggelar pertandingan berisiko tinggi alias highrisk match. Salah satunya, karena tidak ada pintu darurat di dalam Stadion Kanjuruhan.

Kesimpulan ini didapat TGIPF usai menemui sejumlah pihak yang terlibat dalam Tragedi Kanjuruhan Malang pada Sabtu 1 Oktober 2022 lalu. Pihak-pihak yang ditemui mulai dari unsur pengamanan, panitia pelaksana, hingga perwakilan Aremania atau suporter Arema.

"Mungkin kalau medium atau low risk masih bisa. Jadi artinya, untuk high risk match kita harus membuat kalkulasi yang sangat konkret, misalnya adalah bagaimana mengeluarkan penonton dalam keadaan daruat," kata Anggota TGIPF Nugroho Setiawan dikutip dari siaran persnya, Minggu (9/10/2022).

"Sementara yang saya lihat adalah pintu masuk, berfungsi sebagai pintu keluar, itu tidak memadai. Kemudian tidak ada pintu darurat," sambungnya.