Sukses

Inggris Akan Cekal 1.308 Hooligan Nonton ke Piala Dunia 2022

Sebanyak 1.308 hooligan asal Inggris dan Wales akan dicekal sehingga mereka tidak bisa datang ke Qatar menyaksikan Piala Dunia 2022

Liputan6.com, Jakarta Penggemar sepakbola yang melakukan kekerasan dan kasar di Inggris serta Wales, yang dikenal dengan julukan hooligan, akan dicekal oleh pemerintah Inggris. Mereka tidak akan bisa menyaksikan Piala Dunia 2022 di Qatar bulan depan.

Pencekalan itu mulai berlaku 14 Oktober 2022, yang mengharuskan 1.308 orang dengan Riwayat kekerasan atau gangguan terkait sepakbola untuk menyerahkan paspor mereka. Hal itu guna mencegah mereka bepergian ke negara Teluk atau negara-negara tetangga dari mana mereka dapat bepergian ke pertandingan.

"Kami tidak akan membiarkan perilaku minoritas pelanggar hukum menodai turnamen yang menarik ini," kata Menteri Dalam Negeri Inggris, Suella Braverman seperti dikutip dari Guardian, 10 Oktober 2022.

Tindakan keras itu seiring dengan peningkatan tajam dalam gangguan dan invasi lapangan, dengan penangkapan terkait sepakbola meningkat hampir 60% musim lalu dibandingkan dengan setahun penuh terakhir sebelum pandemi.

Data terbaru mengungkapkan, bahwa insiden yang dilaporkan pada 1.609 dari 3.019 pertandingan yang dimainkan selama musim lalu atau lebih dari setengah dari semua pertandingan.

Namun jumlah orang yang dilarang pergi ke Qatar hanya sedikit lebih tinggi dari 1.200 orang Inggris yang dilarang bepergian ke Rusia untuk Piala Dunia empat tahun lalu.

Untuk turnamen 2014 di Brasil, sekitar 2.200 pendukung Inggris menerima perintah larangan itu, dan sekitar 3.200 orang dilarang bepergian ke Afrika Selatan untuk Piala Dunia 2010.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Dalam Negeri memperingatkan bahwa setiap pendukung yang dicekal, dan tetap berusaha ke Piala Dunia Qatar dapat menghadapi enam bulan penjara dan denda yang tidak terbatas.

2 dari 4 halaman

Pendekatan Keras

"Kekerasan dan pelecehan tidak ditoleransi di sini, dan perilaku kriminal ini tidak akan ditoleransi di Piala Dunia, itulah sebabnya kami mengambil pendekatan keras ini," kata Braverman. Politisi asal India itu mengharapkan perilaku baik dari penggemar Inggris yang pergi ke Qatar, terutama pada 29 November, saat tim Wales dan Inggris bertemu dalam pertandingan Grup B.

Mereka yang menghadapi larangan dapat meminta izin untuk melakukan perjalanan ke negara lain yang jauh dari Teluk saat Piala Dunia sedang dipentaskan. Tetapi bahkan itu akan jauh dari mudah karena mereka akan menjalani pemeriksaan menyeluruh.

Polisi juga akan dapat menghentikan pelanggar sebelumnya yang dinilai dapat menyebabkan masalah saat bepergian ke negara Teluk. Sebagai bagian dari operasi yang ditargetkan di pelabuhan, jika orang-orang tersebut tertangkap berusaha mencapai Qatar, mereka akan menghadapi sidang pengadilan untuk perintah pelarangan sepakbola dalam waktu 24 jam.

Kantor Dalam Negeri menambahkan bahwa polisi di Qatar juga akan mengumpulkan informasi intelijen, memperingatkan bahwa para penggemar yang dianggap beresiko bisa mendapatkan perintah larangan sepakbola saat mereka kembali ke Inggris, serta ditangkap karena pelanggaran di Qatar.

3 dari 4 halaman

Dilarang

"Seperti halnya semua acara semacam ini, kami bekerja sama dengan otoritas tuan rumah untuk keselamatan warga negara Inggris yang menghadiri dan menyelenggarakan acara yang sukses dan menyenangkan," kata Braverman.

Fans yang dilarang bermain sepak bola di Inggris dan Wales, bersama dengan setiap pendukung yang “sebelumnya menyebabkan masalah dan dianggap akan melakukannya lagi”, akan dilarang bepergian ke wilayah tersebut mulai 10 hari sebelum Piala Dunia dimulai pada 20 November hingga turnamen atau seminggu sebelum Natal 2022.

Sumber Guardian yakin bahwa sebagian besar penggemar akan mematuhi perintah pelarangan itu. Hal itu merujuk pada saat menjelang Piala Dunia 2018 lalu. Sebanyak 99% pendukung yang menerima larangan menyerahkan paspor mereka.  

4 dari 4 halaman

Identik

Hooligan sangat identik dengan pendukung sepak bola dari Inggris. Mereka adalah fans garis keras yang dikenal sering membuat onar, baik saat pertandingan level klub maupun tim nasional.

Hooligan sangat identik dengan pendukung sepak bola dari Inggris. Mereka adalah fans garis keras yang dikenal sering membuat onar, baik saat pertandingan level klub maupun tim nasional.

Pada Euro 2016 lalu, para pendukung timnas Inggris atau yang kerap disebut hooligan terlibat bentrok dengan suporter Rusia di Marseille.

Mereka terlibat bentrok sebelum dan sesudah timnas Inggris berlaga menghadapi Rusia pada pertandingan pertama Grup B Euro 2016.

Menurut Cambridge Dictionary, kata hooligan berarti orang yang melakukan kekerasan atau berkelahi yang menyebabkan kerusakan di tempat umum.

Sementara itu, menurut Merriam-Webster, hooligan adalah seorang pria, biasanya berusia muda, yang terlibat dalam perilaku gaduh atau kekerasan terutama sebagai bagian dari kelompok atau geng.

 

Mengenai sejarahnya, mengutip Urban Dictionary dan Online Etymology Dictionary, berawal dari sebuah keluarga Irlandia, Inggris, Hoolihans, dilaporkan kerap berbuat masalah. Nama keluarga tersebut pun menyebar di berbagai surat kabar Inggris.

Hanya saja, ketika itu pemberitaan salah ketik Hoolihans menjadi Hooligans. Sejak itu, kata hooligans pun menjadi semakin populer dan dipakai untuk menandakan sekelompok yang agresif, berbahaya, brutal, kasar, dan melakukan tindakan kriminal parah lainnya.

Tepatnya pada 1894, kata tersebut pertama kali tampil di media cetak. Headline-nya menyinggung mengenai para pemuda di Lambeth, London, yang menyebut diri mereka Hooligan Boys. Semakin populerlah kata hooligans hingga digunakan sampai sekarang.

Hanya saja, makna dari hooligans sudah mulai bergeser dan kini lebih ditujukan kepada anak muda, tergabung dalam grup informal, kemudian melakukan tindakan vandalisme atau perusakan.