Sukses

Bola Ganjil: Kazuyoshi Miura Lewat, Pemain Mesir Cetak Rekor di Usia 74 Tahun

Kazuyoshi Miura masih bermain di usia 55 tahun. Tapi, catatan rekornya belum ada apa-apanya di level dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Usia tidak pernah menjadi penghalang bagi Kazuyoshi Miura. Meski sudah memasuki kepala lima, pemain legendaris asal Jepang itu terus membukukan rekor.

Awal bulan ini Miura memperbarui sejarah yang tercatat atas namanya sendiri dengan kembali merumput.

Membela Suzuka Point Getters, yang bermain di Divisi IV Liga Jepang, King Kazu masuk sebagai pengganti pada menit ke-76 melawan Criacao Shinjuku. Kehadirannya membantu Point Getters mengamankan tiga poin.

Penampilan tersebut membuatnya makin sulit dikejar sebagai pesepak bola tertua di Liga Jepang yang masih aktif bermain.

"Pada usia 55 tahun 225 hari, Kazuyoshi Miura sekali lagi memecahkan rekornya sendiri sebagai pemain sepak bola profesional Jepang tertua ketika tim kasta keempat, Suzuka Point Getters, melakukan pergantian pemain dan memasukkan "King Kazu " pada menit ke-76. Kemenangan 1-0 mereka melawan Criacao Shinjuku Minggu lalu!" tulis J-League.

Meski sangat impresif, torehan Miura ternyata belum ada apa-apanya di buku rekor dunia.

Kehormatan tersebut jadi milik Ezzeldin Bahader. Dia berusia 74 tahun 125 hari saat membela klub bernama 6th of October SC melawan El Ayat Sports pada Divisi III Liga Mesir, Oktober 2020.

 

2 dari 3 halaman

Sempat Cetak Gol

Sebagai catatan, Bahader harus bermain penuh di dua pertandingan untuk masuk buku rekor dunia Guinness. Dia tampil pertama kali, dan bahkan mencetak gol melalui penalti, melawan Genius pada Maret 2019.

Bahader harus menunggu setahun lebih karena seluruh aktivitas olahraga Mesir dihentikan karena pandemi Covid-19.

Uniknya, capaian Bahader tidak terlalu jauh dari rekor pendahulu. Pesepak bola tertua sebelumnya adalah Isaak Hayik yang berumur 73 tahun kala mengawal gawang Ironi Or Yehuda.

 

3 dari 3 halaman

Enggan Sekedar Cetak Rekor

Bahader tumbuh di Kairo dan bermain sepak bola pada level amatir sejak usia muda. Ayah empat anak dan kakek dari enam cucu ini ebelumnya sempat bekerja sebagai konsultan teknik.

Dia diterima di 6th of October SC setelah proposalnya ke klub lain gagal. Bahader lalu bisa bermain setelah aplikasi ke Asosiasi Sepak Bola Mesir diloloskan.

"Usia Essam El-Hadary (mantan kiper timnas Mesir) seperti anak saya. Mengapa pemain berhenti di usia 35 tahun? Mereka bisa tampil lebih lama dan tidak perlu melakukan yang lain," kata Bahader dilansir ESPN.

"Saya menganggap diri sendiri sebagai pemain junior. Saya sebelumnya tidak banyak berlatih. Sekarang saya bersemangat. Saya ada di awal, perjalanan saya masih panjang. Saya akan terus melaju."

"Saya tidak ingin sekedar jadi pemain tertua. Saya ingin jadi pemain tertua yang tampil baik," tegas Bahader.