Liputan6.com, Jakarta- Simon Kjaer tak hanya tangguh sebagai palang pintu di depan kiper, tapi juga dalam perjalanan kariernya. Kini ia menjadi tumpuan timnas Denmark sebagai kapten untuk memimpin rekan-rekannya mencetak prestasi di Piala Dunia 2022,
Ia sosok yang tak kenal menyerah. Jauh bangun dari satu klub ke klub lain. Hingga menjadi andalan AC Milan setelah didatangkan secara permanen dari Sevilla pada September 2020 lalu. Ia telah tampil sebanyak 72 pertandingan untuk Rossonerri di segala ajang.
Simon Kjaer yang lahir di Horsens, Denmark, pada 26 Maret 1989 mulai menapakkan kaki di sepakbola profesional bersama FC Midtjylland (2007-2008). Ia kemudian menemukan jalan ke liga top Eropa dengan memperkuat Palermo (2008-2010).
Advertisement
Kala itu, Kjaer mampu membuktikan diri sebagai sosok krusial di lini pertahanan Rosanero. Kemudian, ia hijrah ke Liga Jerman untuk membela VfL Wolfsburg. Meski nyaris memainkan semua laga Bundesliga 2010/11, ia dinilai tampil kurang mengesankan.
Alhasil, Kjaer lalu dipinjamkan ke AS Roma dan tetap gagal bersinar. Ia lalu menemukan kembali performa terbaiknya kala membela Lille (2013-2015), Fenerbahce (2015-2017), dan Sevilla (2017-2019). Sempat membela Atalanta di 2019, ia kini menjadi salah satu bek andalan AC Milan.
Simon Kjaer memulai karier internasionalnya bersama tim junior Denmark sejak 2006. Ia tercatat pernah memperkuat Denmark U-18, U-19, U-20, dan U-21. Saat bersama tim U-19, ia pernah dianugerahi predikat Talent of the Year.
Membuktikan
Bek tengah dengan tinggi badan 190 cm itu pertama kali dipanggil ke skuad senior Denmark pada Februari 2009. Itu karena penampilan impresifnya kala membela Palermo. Pelatih timnas pada masa itu, Morten Olsen, menilai bahwa Kjaer bisa menjadi pengganti Martin Laursen--juga eks pemain AC Milan--yang pensiun.
Namun, segalanya tidak berjalan mudah bagi Kjaer. Pada September 2009, saat Denmark melawan Portugal, Kjaer mengatakan kepada wartawan bahwa Cristiano Ronaldo harus dihentikan dengan serangkaian pelanggaran kecil dan satu tekel keras.
Hal ini memicu Federasi Sepak Bola Portugal mengadu ke FIFA, meminta Kjaer diskors karena perilaku tak sportif. Namun, kasus itu dibatalkan usai mediasi Asosiasi Sepakbola Denmark.
Setelah kasus tersebut, Kjaer mampu perlahan membuktikan bahwa dirinya layak untuk Denmark. Dalam laga Denmark vs Kamerun di Piala Dunia 2010, ia melepas umpan panjang menawan yang membantu Nicklas Bendtner mencetak gol.
Advertisement
Fase
Namun kemudian, ada lagi fase Simon Kjaer didera kritikan. Dalam laga kualifikasi Euro 2012 melawan Islandia; ia dikritik keras mantan pemain Denmark, Stig Tofting, karena terlalu banyak membuat kesalahan. Ia sempat tak terima dan situasi sempat menegang.
Akan tetapi, Kjaer lagi-lagi mampu mengintrospeksi diri. Dirinya kembali tampil apik hingga akhirnya dipercaya menjadi kapten Denmark untuk pertama kali dalam laga kontra Bosnia & Herzegovina pada 3 Juni 2016.
Setelah Daniel Agger pensiun di tahun yang sama, Kjaer resmi ditunjuk sebagai kapten utama Denmark. Debutnya sebagai kapten di turnamen besar adalah pada momen Piala Dunia 2018, Denmark dipimpinnya sampai babak 16 besar.
Kematangan Kjaer yang memiliki nama lengkap Simon Thorup Kjaer makin tampak. Pada laga perdana menghadapi Finlandia di Euro 2020 ia jiwa kepemimpinannya dalam insiden Christian Eriksen.
Heroik
Simon Kjaer menjadi sorotan usai melakukan aksi heroik kepada Christian Eriksen yang kolaps di tengah laga. Sang kapten 'Tim Dinamit' memberi pertolongan pertama untuk menyelamatkan nyawa rekannya itu.
Kjaer juga sadar untuk memerintahkan rekan-rekannya guna menutupi Eriksen yang sedang menerima perawatan dari tim medis dari sorot kamera. Ia juga berusaha menenangkan istri Christian Eriksen, Sabrina.
Tak pelak, ragam tindakan inisiatif di atas membuat Kjaer disebut sebagai pahlawan atas selamatnya nyawa Eriksen. Setelahnya, tim medis berhasil menyadarkan kembali Eriksen yang sempat pingsan.
Simon Kjaer dan Christian Eriksen bukan sekadar rekan di Timnas Denmark, melainkan juga sahabat di luar lapangan. Hal ini dikonfirmasi oleh pelatih Denmark, Kasper Hjulmand.
"Ya, mereka (Kjaer dan Eriksen) benar-benar teman yang sangat baik. Mereka mengenal satu sama lain secara menyeluruh. Mereka adalah sahabat. Kehidupan mereka terjalin dengan keluarga, istri, pacar, dan anak-anak mereka," jelasnya usai laga Denmark vs Finlandia di Euro 2020, dikutip dari BT.TK.
Fakta bahwa Kjaer kmembela AC Milan dan Eriksen memperkuat Inter Mila tidak menghancurkan persahabatan mereka, meski klubya bersaing di Serie A.Â
Simon Kjaer mengidolakan John Terry dan Fabio Cannavaro.
"Ini adalah hidup saya. Impian saya adalah untuk suatu hari menjadi yang terbaik di dunia Contohnya adalah karakter seperti Fabio Cannavaro dan John Terry. Merekalah yang membuat saya terinspirasi," terang Kjaer pada 2009, dikutip dari La Reppublica.
Advertisement