Sukses

Gara-gara Hal Ini, Erik ten Hag Disebut Tak Hormati Cristiano Ronaldo

Eks pemain MU Louis Saha menilai manajer Erik ten Hag sudah bersikap kurang hormat pada Cristiano Ronaldo. Hal ini menyusul keputusannya menarik keluar eks pemain Real Madrid pada menit ke-72 kala MU menjamu Newcastle United.

Liputan6.com, Jakarta Eks pemain Manchester United (MU) Louis Saha menilai manajer Setan Merah Erik ten Hag sudah bersikap kurang hormat pada megabintang asal Portugal Cristiano Ronaldo.

Pendapat ini dilontarkan menyusul keputusan Ten Hag untuk menarik keluar eks pemain Real Madrid pada menit ke-72 kala MU menjamu Newcastle United dalam laga lanjutan Liga Inggris yang berlangsung di Old Trafford, Minggu (16/10/2022).

Seperti diketahui, MU memang kekurangan tenaga pendobrak di laga tersebut. Tak tersedianya Anthony Martial membuat Ronaldo kembali dipercaya menjadi starter untuk mengawal lini serang Setan Merah. 

Sayangnya, CR7 gagal menyumbangkan satu angka pun untuk MU. Erik ten Hag lantas memutuskan untuk menggantinya dengan Marcus Rashford, ketika pertandingan waktu normal hanya tersisa 18 menit.

Hal itu sontak membuat Ronaldo jengkel. Ia sempat bergumam sambil menggelengkan kepalanya, seolah tak terima dengan pilihan sang juru taktik asal Belanda.

Kehadiran Rashford pun tak langsung membuat MU mampu memenangkan pertandingan. Pemain internasional Inggris gagal memanfaatkan peluang, sehingga Setan Merah harus puas bermain imbang 0-0 dengan tamunya.

Seperti halnya Ronaldo, Saha pun tidak setuju pada keputusan Ten Hag. Ia menilai eks juru taktik Ajax Amsterdam bersikap kurang hormat pada CR7. Padahal menurutnya, tak ada penggawa yang lebih baik untuk ditempatkan di lini depan ketimbang Ronaldo, ketika MU berada di bawah tekanan.

"Ronaldo tidak dihargai (oleh Ten Hag). Saya tidak sepenuhnya setuju dengan manajemen Ten Hag," ujar Saha kepada Boyle Sports, seperti dilansir dari Metro.

2 dari 4 halaman

Paham

Saha juga mengeklaim dirinya paham jika Ronaldo kesal usai ditarik keluar dari lapangan hijau. Pasalnya, sang pemain bisa saja menyumbang angka bagi MU saat melawan Newcastle United.

"Saya bisa paham mengapa Ronaldo kesal setelah (ditarik keluar di) pertandingan (kontra) Newcastle. (Itu karena) dia percaya dirinya bisa mencetak gol," tutur Saha.

"Ketika orang-orang (pemain lain) lelah, Ronaldo mampu menjadi seorang pembunuh. Tidak ada yang lebih baik darinya ketika (tim) Anda berada di bawah tekanan untuk mencetak gol penting."

"Saya belum melihat indikasi apapun secara fisik yang menunjukkan bahwa dia (Ronaldo) mulai melambat," pungkas eks pesepak bola berusia 44 tahun tersebut.

3 dari 4 halaman

Alasan Ten Hag

Sebelumnya, Erik ten Hag telah menegaskan ia punya alasan kuat untuk melakukan pergantian pemain di pertandingan melawan The Magpies. Menurutnya, substitusi dilakukan demi menjaga kebugaran para striker jelang menghadapi jadwal padat.

“Kami harus melakoni empat pertandingan dalam 10 hari. (Oleh karena itu) khusus untuk para striker, saya ingin memastikan mereka tetap segar,” ujar Ten Hag usai anak-anak asuhnya bermain imbang 0–0 dengan Newcastle United.

“Saya mau mereka semua tetap bugar, jadi kami harus melakukan rotasi. (Apalagi) kami punya masalah di daerah itu (lini serang). Martial sedang tidak tersedia saat ini, sehingga kami memiliki jumlah pemain yang lebih sedikit,” sambungnya seperti dikutip dari Metro.

 

 

4 dari 4 halaman

Pilihan Terbaik

Ten Hag nampaknya menilai keputusan untuk memainkan Rashford serta menyetop penampilan Ronaldo adalah pilihan yang baik. Pasalnya, Pemain internasional Inggris dianggap mampu membawa efek positif bagi timnya, meski gagal menyumbangkan gol.

“Beberapa pemain sedang tidak tersedia. Seperti yang Anda tahu hari ini, Christian Eriksen tak tersedia, Anthony Martial tak tersedia, Scott McTominay (juga) tak tersedia,” ujarnya pasca pertandingan, seperti dikutip dari Metro.

“Jadi begitulah pendapat saya. Saya berupaya membawa kesegaran dengan (memasukkan) Rashy (Marcus Rashford). Saya pikir dia berdampak (bagi skuad MU),” sambung pelatih yang pernah menangani Ajax Amsterdam itu.