Liputan6.com, Jakarta Bintang Paris Saint-Germain atau PSG Neymar, Selasa 18 Oktober 2022, menjelaskan pada pengadilan bahwa dirinya tidak terlibat dalam negosiasi atas transfernya ke Barcelona dari Santos pada 2013 lalu.
Seperti diketahui, pemain berusia 30 tahun itu, bersama orang tuanya, tengah diadili atas tuduhan penipuan dan korupsi transfer. Selain mereka, mantan presiden Barcelona Sandro Rosell dan Josep Maria Bartomeu, mantan presiden Santos Odilio Rodrigues, dan perwakilan dari kedua klub, juga ikut diadili.
Advertisement
Baca Juga
Santos diketahui telah menerima sekitar 79,2 juta pounds untuk transfer Neymar ke Barcelona. Namun, grup investasi Brasil DIS – yang memiliki 40% hak ekonomi Neymar saat dia berada di Santos – mengklaim kehilangan haknya karena transfer itu diremehkan.
Paulo Nasser, seorang pengacara yang mewakili perusahaan tersebut, mengklaim pekan lalu bahwa Neymar sudah "mengkhianati" kepercayaan mereka. Karenanya mereka ingin pemain internasional Brasil itu menerima hukuman penjara lima tahun.
Namun, jaksa Spanyol hanya menuntut Neymar hukuman penjara dua tahun dan denda 10 juta euro (8,7 juta pounds), serta hukuman penjara lima tahun untuk Rosell jika terbukti bersalah.
Impian
Rosell menjabat sebagai presiden Barcelona antara 2010 dan 2014, sebelum kemudian digantikan Bartomeu, yang menjabat hingga Oktober 2020. Selanjutnya, Joan Laporta kemudian ditunjuk sebagai penggantinya.
Saat memberikan kesaksian pertamanya di persidangan di pengadilan Barcelona, Neymar mengatakan: "Saya tidak berpartisipasi dalam negosiasi. Ayah saya selalu mengurusnya dan akan selalu melakukannya. Saya menandatangani semua yang dia perintahkan untuk saya tanda tangani."
"Bermain untuk Barcelona selalu menjadi impian saya, impian masa kecil."
Advertisement
Rencana Karier
Ayah Neymar, Neymar da Silva Santos, menambahkan: "Niat kami adalah menyiapkan rencana karier untuknya di Eropa, di mana kami sudah mapan, bisa belajar bahasa, dll. Dan mengetahui mimpinya bermain untuk Barcelona, ​​kami menandatangani perjanjian prioritas itu dengan mereka."
Pengacara Neymar, Maria Masso mengatakan sebelumnya bahwa penyerang itu tidak melakukan kejahatan apa pun dan pengadilan Spanyol tidak memiliki wewenang untuk menuntut keluarga Neymar, karena dugaan pelanggaran itu terjadi di Brasil.
Jadi Saksi
Presiden Real Madrid Florentino Perez muncul sebagai saksi melalui videolink dan mengatakan kepada pengadilan bahwa klubnya telah membuat penawaran sebesar 45 juta euro pada tahun 2011 dan 36 juta euro pada tahun 2013 untuk mengontrak Neymar dari Santos. Tapi, pemain tersebut memilih untuk bergabung dengan Barcelona.
"Saya tidak tahu Neymar, saya tidak pernah berbicara dengannya secara pribadi. Kami tertarik untuk mengontrak Neymar sekitar 10 tahun yang lalu. Pada 2011, Real Madrid membuat tawaran untuk Santos. Neymar. Saya yakin itu €45 juta. Itu tertulis di ringkasan," kata Perez seperti dikutip dari Tribal Football.
“Para pemain pergi ke mana pun mereka ingin pergi. Saya pikir Neymar ingin pergi ke Barcelona dan itulah mengapa dia pergi ke Barcelona. Tawaran pada 2011 adalah 45 juta euro, bukan 60 juta euro."
Advertisement